Ambisius Perluas Kerajaan Media, Bloomberg Incar Dow Jones-”Washington Post”
Michael Bloomberg, raja media bisnis dan keuangan Amerika Serikat, dikabarkan berencana mengakuisisi Dow Jones & Company, yang membawahkan ”The Wall Street Journal”, dan media berpengaruh di AS, ”The Washington Post”.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·5 menit baca
WASHINGTON, SABTU — Michael Bloomberg, pemilik jaringan media bisnis Bloomberg LP, dikabarkan tengah berencana mengakuisisi perusahaan induk dan grup media The Wall Street Journal, Dow Jones & Company, serta The Washington Post. Penggabungan kerajaan media miliknya dengan akuisisi media baru akan memberi keleluasaan kepada miliarder berusia 80 tahun itu untuk memublikasikan agenda-agenda politiknya, mulai dari perubahan iklim hingga aturan kepemilikan senjata yang lebih ketat di Amerika Serikat.
Kabar soal rencana akuisisi Bloomberg terhadap dua perusahaan media di AS itu pertama kali dilaporkan oleh situs media Amerika Serikat, Axios, Jumat (23/12/2022). Dua sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters mengatakan, sejauh ini belum ada pendekatan yang dilakukan langsung oleh Michael Bloomberg kepada para pemilik grup media tersebut, baik kepada Rupert Murdoch, pemilik News Corp yang membawahkan Dow Jones & Company, serta Jeff Bezos, pemilik The Washington Post.
Sumber Axios menyebut, Bloomberg berkeinginan untuk memperluas kerajaan medianya. Dari segi bisnis, menurut sumber laman media itu, penggabungan Bloomberg dengan media-media yang berada di bawah payung Dow Jones & Company akan memberikan pengaruh kuat baginya, terutama bagi para pengambil kebijakan di Washington.
”Akuisisi Bloomberg (atas Washington Post) belum tentu hanya terkait keputusan bisnis. Mike B (Michael Bloomberg) adalah seorang pembuat kebijakan atau politisi—pernah menjabat wali kota dan menjadi kandidat presiden. Dan, akuisisi semacam itu akan memberikan alat untuk memengaruhi kebijakan publik di Washington,” kata Eli Noam, profesor emeritus di Sekolah Bisnis Universitas Columbia.
Penggabungan Bloomberg LP dengan raksasa media Dow Jones dan media-media yang berada di bawahnya akan menciptakan perusahaan penyedia raksasa data dan berita-berita keuangan. Kondisi ini akan memperkuat cengkeraman Bloomberg pada industri media dan juga sektor ekonomi, yang menjadi basis peliputan media-media di bawah kendalinya. Akan tetapi, di sisi lain, rencana akuisisi ini juga akan menarik perhatian lembaga pengawas atau lembaga antimonopoli.
Untuk pertama kali, pendapatan Bloomberg Terminal, sebuah platform data dan analisis pasar saham Wall Street milik Bloomberg Media, melampaui 10 miliar dollar AS pada tahun 2018. Dibandingkan pesaing-pesaingnya, biaya berlangganan Bloomberg Terminal yang mencapai 24.000 dollar AS per tahun atau Rp 375 juta menjadi salah satu yang tertinggi.
Sebaliknya, mengakuisisi The Washington Post akan memberikan pengaruh besar bagi Bloomberg kepada pemerintah federal, yang selama ini juga menjadi fokus pemberitaan dalam isu hukum dan pemerintahan di media Bloomberg.
Akuisisi Bloomberg pada media The Washington Post akan memberikan alat yang ampuh bagi Bloomberg untuk memengaruhi kebijakan publik di Washington.
The Washington Post saat ini dimiliki oleh Jeff Bezos, orang terkaya dunia dan pemilik lokapasar Amazon, setelah diakuisisi pada tahun 2013 dengan nilai 250 juta dollar AS. Akuisisi itu terjadi setelah keluarga pemilik The Washington Post menawari sejumlah miliarder, seperti Elon Musk, almarhum Steve Jobs, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg, untuk mengakuisisi perusahaan media yang sudah berusia lebih dari satu abad tersebut.
Transformasi digital
Kala itu, Don Graham, cucu pemilik The Post, seperti dikutip dari laman CNN, mengatakan bahwa setelah berbicara dengan orang-orang tersebut, dia menyimpulkan bahwa Bezos adalah salah seorang yang memahami kebiasaan pembaca media di AS. Dengan sokongan Bezos, Graham berharap The Post bisa bertransformasi dari dunia cetak ke digital.
”Tampak bagi kami bahwa kepemilikan oleh seseorang yang memiliki pengetahuan luas tentang masa depan, teknologi, cara menyampaikan informasi kepada pembaca membawa nilai tambah yang besar,” kata Graham.
Setelah mengakuisisi The Post, Bezos pun rela merogoh koceknya hingga 100 juta dollar AS lagi untuk membawa The Post menjadi salah satu media dengan transisi digital terbaik. Selain itu, dia juga melebarkan awak redaksinya, dari 250 orang menjadi sekitar 900 personel.
Hasilnya, sejak tahun 2017, The Post menjadi pesaing The New York Times dengan lebih dari 1 juta pelanggan digital. Kini, pelanggan digital The Post telah melebihi angka 1,5 juta.
Seorang juru bicara Bloomberg LP menolak isi laporan yang diterbitkan Axios ataupun Reuters. Saat dimintai tanggapan dan konfirmasi, ia mengatakan, tidak ada yang perlu dikomentari. Adapun Dow Jones tidak segera menanggapi upaya konfirmasi yang coba dilakukan.
Michael Bloomberg dan Bezos juga tidak segera menanggapi permintaan komentar. Begitu pula juru bicara Rupert Murdoch, dia menolak berkomentar.
Craig Huber, analis media di Huber Research Partners, mengatakan bahwa dia akan terkejut jika Murdoch menjual Wall Street Journal (WSJ). Menurut Huber, kemungkinan Murdoch akan mengatakan kepada keluarganya agar tidak menjual WSJ.
”WSJ adalah properti trofi bagi keluarga Murdoch,” kata Huber. Ia menambahkan bahwa spekulasi tersebut kemungkinan besar merupakan hasil dari rencana Murdoch untuk menyatukan kembali kerajaan medianya.
Pengawasan monopoli
Penggabungan dua grup media besar dipastikan akan membuat lembaga antimonopoli melakukan pengawasan lebih ketat terhadap prosesnya apabila akuisisi ini nanti benar-benar terjadi. Hal ini dimungkinkan karena pemerintahan Biden menyatakan akan lebih tegas dalam menegakkan Undang-Undang Antimonopoli.
”Mereka akan tertarik dengan pilihan alternatif yang tersedia bagi pengguna layanan informasi keuangan dan jurnalisme bisnis... serta dampaknya, jika ada, pada pasar tenaga kerja bagi jurnalis keuangan,” kata pengacara antimonopoli Jonathan Rubin.
Komisi Perdagangan Federal, Departemen Kehakiman, dan Komisi Komunikasi Federal menolak berkomentar mengenai hal tersebut.
Kabar mengenai rencana akuisisi Dow Jones & Company oleh Bloomberg telah membuat harga saham News Corp naik hingga 2,8 persen lebih tinggi pada sesi penutupan perdagangan, Jumat.
Kabar akuisisi ini mencuat di tengah upaya Murdoch untuk menyatukan kembali kerajaan bisnis medianya, News Corp dan Foxnews. Akan tetapi, rencana penyatuan itu mendapat tentangan dari sejumlah pihak, terutama para pemegang saham.
Aktivis investor Irenic Capital Management, yang memegang sekitar 2 persen saham voting kelas B News Corp, telah mengirimkan surat kepada Murdoch dan dewan direksi perusahaan agar perusahaan itu tetap diperdagangkan di pasar saham secara terpisah.
Analis media Claire Enders dari Analisis Enders, Inggris, mengatakan, laporan Axios kemungkinan tidak akan menghasilkan apa-apa. ”Itu tidak terjadi. WSJ adalah aset inti News Corp,” katanya. (REUTERS)