Baguette, roti batangan khas Perancis, resmi menjadi warisan budaya dunia tak benda. Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah mengambil keputusan itu saat rapat tahunan di Maroko.
Roti ini bisa dibilang makanan pokok mayoritas rakyat Perancis selama berabad-abad. Apabila kita menonton film-film yang mengambil latar belakang di Perancis, apa pun zaman yang ditampilkan, selalu ada lakon yang membawa sekeranjang baguette.
Negara-negara yang pernah dijajah Perancis, antara lain Laos, Kamboja, dan Vietnam, juga mengadopsi baguette menjadi makanan khas mereka. Salah satu contohnya ialah banh mi dari Vietnam. Ini baguette yang dibelah dua dan diisi daun ketumbar, sayur, daging, dan diolesi saus rempah.
Baguette sejatinya makanan yang bersahaja. Bahan-bahan pembuatnya terdiri dari tepung terigu, air, garam, dan ragi. Akan tetapi, Kementerian Kebudayaan Perancis mengungkapkan bahwa produksi baguette berkurang drastis. Rata-rata 400 pabrik ataupun toko roti tradisional di Perancis tutup setiap tahun dalam 50 tahun belakangan.
”Ini bukan sekadar menyelamatkan produk pangan, tetapi melestarikan ilmu pembuatan tradisional makanan pokok dan budaya sehari-hari beberapa bangsa,” kata Direktur UNESCO Audrey Azoulay.
Warisan budaya dunia tak benda adalah produk kebudayaan, bisa berupa fisik, konsep, ataupun seni, yang diwariskan dari generasi ke generasi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Produk itu tidak sekadar dipakai atau ditampilkan pada acara-acara khusus.
Dari Indonesia, wastra batik memegang status ini. Adapun Australia diwakili kekayaan alam di Kerang Penghalang Besar. Status warisan budaya dunia tak benda ini bisa dicabut oleh UNESCO apabila bangsa tersebut tidak bisa melestarikannya. (AP)
Baca juga : Kontes Kecantikan Unta
Baca juga : Dibuka Lowongan Kerja Jadi Pemberantas Tikus, Gaji Rp 2 Miliar Per Bulan
Baca juga : Mumi Himiko Akhirnya Punya Paras