Pelosi Undur Diri dari Kursi Elite, Saatnya Generasi Baru Demokrat Tampil
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengumumkan akan mengundurkan diri dari jajaran pimpinan Partai Demokrat di Kongres untuk memberi jalan bagi tampilnya generasi baru partainya.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·3 menit baca
WASHINGTON, JUMAT — Ada dua pesan politik yang tak pernah dilupakan Nancy Pelosi, Ketua DPR AS dari Partai Demokrat, dari keluarganya. Pertama, perlu tahu bagaimana cara menghitung, terutama menghitung surat suara agar memenangi pemilu. Kedua, dengarkan suara konstituen.
Setelah hampir 20 tahun memimpin Demokrat di Kongres dan dua kali menjadi Ketua DPR AS, pada Kamis (17/11/2022) waktu AS atau Jumat dini hari WIB, Pelosi mengumumkan akan mundur dari jajaran pimpinan di Kongres AS. Ia ingin memberi jalan bagi generasi baru politisi Demokrat untuk memimpin partai itu di Kongres.
”Saya tidak akan berupaya agar terpilih lagi sebagai pemimpin Demokrat pada kongres berikutnya,” kata Pelosi dalam pidatonya di ruang sidang DPR. ”Menurut saya, sudah tiba saatnya bagi generasi baru untuk memimpin kaukus Demokrat yang benar-benar saya hormati.”
Kini, lanjut Pelosi, ”Kita harus berani melangkah ke masa depan.”
Keputusan itu diambil Pelosi (82) setelah Demokrat kehilangan dominasi mereka di DPR AS. Partai Republik memastikan diri meraih posisi mayoritas, Selasa lalu, setelah mengantongi kursi ke-218, ambang untuk menentukan kemenangan, dari hasil pemilu paruh waktu pada 8 November. Kursi mereka diperkirakan masih bisa bertambah.
Meski mengundurkan diri dari jajaran pimpinan Demokrat di Kongres, Pelosi akan tetap menjadi anggota DPR sebagai wakil dari daerah pemilihan San Francisco, California. Ia mewakili konstituen dari wilayah itu sejak 1987 atau sudah sekitar 35 tahun.
Pelosi tidak hanya dikenal sebagai politisi yang lama memimpin partainya di Kongres. Ia juga dinilai sebagai legislator yang efektif. Dua kali ia menjabat Ketua DPR, yakni pada periode 2007-2011 dan 2019-2022. Selama memegang posisi tersebut, ia berulang kali menjadi sasaran ejekan dan cercaan para politisi Republik, termasuk mantan Presiden Donald Trump.
Namun, Pelosi tahan banting menghadapi lawan-lawan politiknya. Selama memimpin DPR, ia dua kali menggulirkan upaya pemakzulan terhadap Trump meski dua kali itu pula kandas di tangan Senat. Ia secara blak-blakan menyebut Trump, pengusaha yang menjadi politisi, sebagai ancaman bagi demokrasi AS.
Pada 2020, dalam acara pidato kenegaraan, Pelosi merobek naskah pidato Trump di depan hadirin. Jika ditarik mundur ke belakang lagi, Pelosi memainkan peran penting dalam meloloskan agenda-agenda kebijakan presiden asal Demokrat, Barack Obama, serta berkali-kali mengganjal agenda kebijakan Presiden George W Bush dan Trump.
Paling berpengaruh
Pelosi adalah perempuan dengan jabatan tertinggi dan paling berpengaruh dalam politik AS sebelum akhirnya koleganya di Demokrat, Kamala Harris, menjabat Wakil Presiden AS tahun 2021. Beberap media menyebutnya sebagai ketua DPR paling berpengaruh dalam sejarah modern AS.
Dalam balutan baju warna putih, Pelosi disambut tepuk tangan dan penghormatan sambil berdiri (standing ovation) saat mengakhiri pidato pengumumannya. Setelah itu, para anggota DPR dan tamu mengerumuninya, berpelukan dengannya, dan sebagian dari mereka berswafoto untuk mengabadikan momen bersejarah tersebut.
Presiden AS Joe Biden sebenarnya berharap Pelosi tetap bertahan pada posisinya memimpin Demokrat di DPR. ”Sejarah akan mencatat dirinya sebagai ketua DPR paling penting dalam sejarah kita,” kata Biden melalui pernyataan tertulis.
Pemimpin Republik di Senat, Mitch McConnell, melalui pernyataan tertulis mengatakan, ”Ibu Ketua DPR dan saya kerap berseberangan pendapat dan berbeda sangat tajam selama bertahun-tahun. Tetapi, saya melihat kedalaman dan intensitas komitmennya untuk melayani warga,” ujarnya.
”Tidak perlu dipertanyakan, dampak penting dan karier panjang Ketua DPR Pelosi akan dikenang lama.”
Dalam wawancara dengan wartawan setelah pengumuman itu, Pelosi mengatakan, dirinya tidak akan mendukung siapa pun yang ingin menggantikannya. Ia juga tak mau duduk sebagai ketua komisi apa pun di DPR.
Keputusan pengunduran diri Pelosi diambil tidak lama setelah insiden serangan pada suaminya, Paul Pelosi, di kediamannya pada akhir Oktober lalu.
”Jujur, secara pribadi saya siap untuk mundur,” ujar Pelosi. ”Karena ada hal-hal yang ingin saya lakukan. Saya ingin menari, ingin menyanyi. Bukankah ada kehidupan lain di luar sana?” (AP/AFP/REUTERS)