Meski di Bumi invasi Rusia atas Ukraina dimulai, kerja sama antara Amerika Serikat dan Rusia di luar angkasa terus berlanjut.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·4 menit baca
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan militernya untuk memasuki wilayah Ukraina, Kamis (24/2/2022). Putin menyebut tindakannya itu sebagai operasi militer khusus di Donbass.
Meski di Bumi ketegangan yang menyelimuti perbatasan Ukraina-Rusia telah berubah menjadi konflik terbuka, kolaborasi Amerika Serikat dan Rusia dalam pengoperasian Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) tidak terganggu dan bahkan semakin kokoh.
Tujuh pekan setelah Pemerintah AS berkomitmen untuk menjaga ISS tetap beroperasi hingga tahun 2030, Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) masih terus melakukan pembicaraan dengan Roscosmos, mitra mereka dari Rusia, mengenai kesepakatan pertukaran kru baru. Berdasarkan kesepakatan itu, nantinya secara rutin kedua negara berbagi penerbangan ke stasiun dengan pesawat ruang angkasa masing-masing.
ISS, yang ditempatkan di luar angkasa sebagai sebuah lokasi penelitian, memiliki panjang setara dengan satu lapangan sepak bola dan berjarak sekitar 400 kilometer di atas Bumi. ISS kini menampung empat kru asal AS, dua kru asal Rusia, dan seorang astronot Jerman.
Salah satu astronot NASA, Mark Vande Hei, terbang ke pos terdepan pada Maret 2021, menumpang pesawat ruang angkasa Rusia, Soyuz. Dia akan kembali ke Bumi pada 30 Maret 2022 dengan Soyuz bersama rekan kosmonot Pyotr Dubrov dan Anton Shkaplerov.
”Operasionalisasi stasiun yang tengah berjalan terus berlanjut, termasuk pekerjaan untuk menerbangkan kru ke pos orbit dan mengembalikan mereka dengan selamat ke Bumi,” kata juru bicara NASA Dan Huot, melalui surat elektronik. Roscosmos tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
ISS lahir sebagian dari inisiatif kebijakan luar negeri untuk meningkatkan hubungan AS-Rusia menyusul runtuhnya Uni Soviet dan berakhirnya Perang Dingin yang mendorong perlombaan antariksa AS-Soviet yang asli. Namun, hubungan AS-Rusia merenggang sejak aneksasi wilayah Crimea oleh Rusia pada 2014 dari Ukraina. Langkah itu mendorong Kongres AS melarang pemanfaatan insinyur Rusia dalam kerja sama pemerintah-perusahaan swasta untuk mengembangkan kerja sama proyek keamanan nasional setelah tahun 2022.
Tak hanya itu, hubungan antara Roscosmos dan NASA sempat renggang setelah Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin bersikap tidak sabar terhadap ISS dan AS. Ia mengatakan bahwa AS berusaha menjegal pengembangan ilmu keantariksaan Rusia dengan memberlakukan berbagai sanksi ekonomi. Akibatnya, Rusia tidak bisa mengimpor cip peluncur bagi roket dan pesawat luar angkasa mereka sehingga banyak kendaraan antariksa Rusia tidak terpakai (Kompas.id, 4 Agustus 2021).
Pada November 2021, hubungan NASA-Roscosmos renggang setelah Rusia meledakkan salah satu satelit pengintainya yang sudah tidak berfungsi. Uji coba itu tanpa pemberitahuan dan menghasilkan bidang puing di orbit rendah Bumi yang sempat mengancam keberadaan ISS. Tujuh awak ISS, termasuk dua kosmonot, terpaksa berlindung di pesawat ruang angkasa mereka yang tengah berlabuh selama sekitar dua jam.
Kepala NASA Bill Nelson mengecam tes antisatelit sebagai ”sembrono”. Dia dikutip oleh The Washington Post yang mengatakan, Badan Antariksa Rusia kemungkinan terkejut dengan tes itu dan ”mungkin sama terkejutnya dengan kita”.
Kerja sama
Setelah mengakhiri program pesawat ulang-alik pada 2011, Amerika Serikat mulai membayar Roscosmos untuk mengangkut astronot NASA ke dan dari ISS dengan pesawat luar angkasanya. Meski telah menumpang Soyus, NASA kembali meluncurkan awaknya sendiri dari wilayah AS pada 2020.
Perjanjian pertukaran kru baru ini akan membuka jalan bagi lebih banyak awak NASA untuk terbang bersama Soyuz. Imbal baliknya, kosmonot Rusia akan ikut terbang bersama astronot AS menggunakan SpaceX. Untuk mengantisipasi hal itu, tiga kosmonot Rusia sudah mulai berlatih di Pusat Ruang Angkasa Johnson di pinggiran Houston, Texas, AS.
Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Jepang, dan Badan Antariksa Eropa yang beranggotakan 11 negara secara terpisah menyusun persyaratan untuk memperpanjang operasi ISS seusai tenggat akhir, yakni tahun 2024. Pasokan stasiun luar angkasa terus berlanjut. Sebuah pesawat ruang angkasa kargo Cygnus diluncurkan, Sabtu (19/2/2022), oleh Northrop Grumman dan tiba di laboratorium orbital pada Senin (21/2/2022) dengan membawa sekitar 3,7 ton bahan makanan, bahan bakar, dan peralatan.
Cygnus diterbangkan ke orbit di atas roket Antares, yang tahap pertamanya sebagian besar dirancang dan dibangun di Ukraina serta didukung oleh dua mesin RD-181 buatan Rusia. (Reuters)