Mesir Menolak Melepaskan MV Ever Given bila Kompensasi Tak Dibayarkan
Pengadilan Mesir memutuskan kapal kargo raksasa MV Ever Given disita hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Pemilik kapal dan perusahaan asuransi diwajibkan membayar kompensasi jika ingin kapal beroperasi kembali.
Oleh
Mahdi Muhammad
·4 menit baca
KAIRO, RABU — Walau kapal kargo raksasa MV Ever Given telah berhasil lolos dari Terusan Suez, perusahaan Shoei Kisen Kaisha masih belum bisa mengoperasikan kapal berbobot mati 200000 ton itu. Otoritas pengelola Terusan Suez, Suez Canal Authority, menyita dan menahan kapal tersebut beserta muatannya setelah lembaga tersebut menuntut ganti rugi senilai 916 juta dollar AS akibat blokade kapal tersebut di Terusan Suez, akhir Maret lalu.
”MV Ever Given disita karena gagal membayar 900 juta dollar AS kepada Pemerintah Mesir,” kata Kepala SCA Osama Rabie, dikutip surat kabar milik pemerintah Mesir, Al Ihram, Selasa (13/4/2021).
Kapal kargo raksasa MV Ever Given melintang di Terusan Suez yang memiliki lebar sekitar 200 meter. Insiden yang terjadi pada kanal penting, yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Laut Merah itu telah memicu upaya penyelamatan besar-besaran selama lebih kurang enam hari agar Ever Given bisa kembali berlayar.
Perusahaan data maritim, Lloyd’s List, mengatakan, akibat insiden kapal kargo yang luasnya sama dengan empat kali luas lapangan sepak bola, pengiriman kargo antara Asia dan Eropa senilai 9,6 miliar dollar AS terhambat setiap harinya. Kerugian Mesir sebagai pengelola jalur tersebut juga cukup besar, 12 juta-15 juta dollar AS per hari.
Dua sumber SCA, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan, pengadilan di Mesir telah mengeluarkan perintah yang menyatakan kapal tersebut ditahan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Tidak dijelaskan apakah penahanan kapal tersebut bersama dengan kargo yang berada di atasnya atau sebatas kapal tersebut. Menurut salah satu sumber, negosiasi antara pemilik kapal dan SCA, masih terus berlangsung.
Juru bicara perusahaan Shoei Kisen Kaisha mengakui adanya penahanan kapal yang mereka kelola itu. ”Nasibnya kini berada di tangan hukum,” kata juru bicara perusahaan.
UK Club, perusahaan asuransi perlindungan dan ganti rugi yang menangani klaim kapal kargo ini mengatakan, kompensasi senilai 916 juta dollar AS yang diminta oleh SCA termasuk 300 juta dollar AS untuk biaya yang disebut bonus penyelamatan serta 300 juta dollar AS lagi karena reputasi Terusan Suez yang tergerus akibat insiden itu.
”Terlepas dari besarnya klaim, yang sebagian besar tidak didukung, pemilik dan perusahaan asuransi mereka telah bernegosiasi dengan itikad baik dengan SCA,” kata UK Club dalam sebuah pernyataan.
UK Club mengatakan, mereka dan perusahaan pengelola telah menawarkan sejumlah dana kompensasi atas insiden itu dua hari lalu. Namun, tampaknya nilainya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh SCA.
”Pada 12 April, sebuah tawaran yang dipertimbangkan dengan hati-hati dan murah hati telah dibuat kepada SCA untuk menyelesaikan klaim mereka. Kami kecewa dengan keputusan SCA selanjutnya untuk menangkap kapal hari ini,” kata UK Club dalam pernyataannya.
Dampak pada muatan
Keputusan pengadilan di Mesir untuk menahan kapal hingga batas waktu yang tidak ditentukan akan berdampak pada kargo yang dibawanya. Jai Sharma, kuasa hukum Clyde&Co, pengguna MV Ever Given, menyatakan, pihaknya mengantisipasi kemungkinan tertundanya operasional kapal dengan kargo udara. Namun, tidak dijelaskan juga apakah barang-barang yang ada di atas kapal bisa diturunkan dan dialihkan pengirimannya dengan menggunakan kargo udara.
Tidak ada komentar langsung dari SCA mengenai hal ini. Namun, Kepala SCA Rabie mengatakan, Ever Given tidak akan pergi sampai penyelidikan selesai dan kompensasi yang dituntut SCA dibayarkan. Hasil investigasi SCA diharapkan pada akhir minggu, menurut sumber SCA.
Rantai pasokan internasional berantakan ketika Ever Given yang memiliki panjang hingga 400 meter kandas di kanal, 23 Maret lalu. saat insiden itu terjadi, MV Ever Given tengah mengangkut 18.300 kontainer.
SCA menurunkan tim khusus untuk membebaskan Ever Given. Insiden itu juga mengakibatkan perjalanan 400 kapal tertunda dan sebagian memilih rute lain, menghindari Suez yang masih mampet.
Seorang pengacara maritim mengatakan, insiden seperti ini biasanya perusahaan pemilik kapal memberikan jaminan bahwa mereka akan membayar ganti rugi akibat insiden yang ditimbulkannya dan pengadilan akan menetapkan besaran ganti rugi yang adil. Secara simultan, kapal dan awak kapalnya dibiarkan melanjutkan perjalanan. ”Tentu dalam hal ini, mereka mengharapkan uang tunai sekarang,” ujarnya. (AFP/Reuters)