Pemerintahan PM Suga Ingin Perkuat Hubungan Persahabatan RI-Jepang
Meski dikenal bisa menangani apa saja, PM Suga menghadapi tantangan yang tak mudah di panggung diplomasi, seperti isu konfrontasi AS-China, menjalin relasi dengan presiden terpilih AS, dan menjaga hubungan Jepang-China.
Oleh
Luki Aulia
·4 menit baca
NICOLAS DATICHE/POOL PHOTO VIA AP
Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) Yoshihide Suga berpose di kantor pusat partai itu di Tokyo, Jepang, Senin (14/9/2020). Ia terpilih menjadi Perdana Menteri (PM) baru Jepang dalam sidang Majelis Rendah parlemen Jepang, Rabu (16/9/2020).
TOKYO, RABU — Yoshihide Suga, mantan Kepala Sekretaris Kabinet, terpilih menjadi Perdana Menteri ke-99 Jepang dalam sidang paripurna istimewa parlemen dengan dukungan 314 suara dari 465 anggota Majelis Rendah, Rabu (16/9/2020). Di bawah kepemimpinan Suga, Pemerintah Jepang bertekad memperkuat hubungan persahabatan dengan Indonesia.
Setelah terpilih menjadi perdana menteri (PM), Suga (71) langsung membentuk ”kabinet baru berwajah lama” karena separuh kabinetnya berisi menteri dalam jajaran kabinet Shinzo Abe, PM yang digantikannya. Ia berkomitmen tetap menjalankan semua program dan kebijakan Abe, termasuk strategi ekonomi Abenomics. Suga, yang juga Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP), juga berjanji tetap berusaha menangani pandemi Covid-19.
Di Jakarta, melalui pernyataan tertulis, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi menyatakan, Jepang di bawah pemerintahan Suga bertekad memperkuat hubungan persahabatan dengan Indonesia. ”Indonesia merupakan salah satu negara sahabat yang paling penting dan mitra strategis bagi Jepang,” katanya.
”Saat ini masyarakat internasional menghadapi berbagai tantangan, seperti pandemi dan isu-isu regional. Untuk mengatasi berbagai tantangan seperti ini, kerja sama yang erat antara Jepang dan Indonesia, yang berbagi visi, sangatlah penting,” kata Masafumi.
Selain berkomitmen melanjutkan program-program Abe, Suga juga membawa serta hampir semua ”orang” Abe dalam kabinet barunya. Hanya ada dua perempuan dalam kabinet Suga dan usianya pun sudah 60-an tahun. Menteri yang masih dipertahankan di kabinet, di antaranya, Menteri Keuangan Taro Aso (79), Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi (64), Menteri Olimpiade Seiko Hashimoto (55), dan Menteri Lingkungan Hidup—menteri termuda dalam usia 39 tahun—Shinjiro Koizumi.
Yoshihide Suga, yang belum lama menjadi Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang, terpilih sebagai Perdana Menteri Jepang pada sidang paripurna parlemen Jepang di Tokyo, Rabu (16/9/2020).
Adik laki-laki Abe, Nobuo Kishi (61), diberikan posisi menteri pertahanan. Adapun Taro Kono (56), yang sebelumnya menteri pertahanan, dipindahtugaskan mengurusi reformasi pemerintahan. Posisi ini pernah ia pegang sebelumnya.
Yasutoshi Nishimura, andalan Abe untuk menangani pandemi Covid-19, tetap duduk di posisi menteri ekonomi. Menteri Perdagangan dan Industri Hiroshi Kajiyama (64), putra dari politisi yang menjadi mentor Suga, juga tetap dipertahankan. Posisi Suga sebagai kepala sekretaris kabinet kini dipegang Katsunobu Kato (64) yang sebelumnya memegang posisi menteri kesehatan sekaligus wakil kepala sekretaris kabinet.
Yoko Kamikawa (67), salah satu menteri perempuan di kabinet Abe, dipertahankan Suga dan menjadi menteri kehakiman. Sebelumnya, ia memegang posisi menteri kesetaraan jender dan menteri kehakiman.
Suga menyebutkan, kabinet barunya ini adalah kabinet berpikiran reformasi dan terdiri atas para pekerja keras. Sebanyak 15 dari 20 posisi menteri berisi orang baru. Adapun dari 11 menteri ”warisan” Abe, sebagian memegang tanggung jawab yang sama, sebagian digeser ke kementerian lain.
Dalam usia 71 tahun 9 bulan, Suga menjadi PM tertua yang terpilih sejak PM Kiichi Miyazawa pada 1991. Meski dikenal sebagai tangan kanan andalan Abe dan termasuk bisa menangani apa saja, Suga tak memiliki banyak pengalaman diplomatik.
Tantangan diplomasi
Padahal, Suga akan menghadapi tantangan yang tidak mudah, seperti isu konfrontasi AS-China, membangun hubungan dengan siapa pun presiden terpilih AS, dan menjaga hubungan Jepang-China.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin berharap Jepang menjalin hubungan lebih erat dengan China dan tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, melalui juru bicaranya, Kang Min-seok, berharap bisa bertemu dengan Suga untuk memperbaiki hubungan bilateral yang pernah terganggu akibat perselisihan sejarah masa Perang Dunia II dan ekonomi.
”Jepang memiliki nilai fundamental dan kepentingan strategis yang sama dengan Korsel dan termasuk teman terdekat secara geografis dan budaya. Kami ingin menyelesaikan berbagai masalah masa lalu dan bekerja sama,” kata Kang.
NOEL CELIS/POOL FOTO MELALUI AP, FILE
Dalam foto 23 Desember 2019 ini, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping di Gedung Balai Agung Rakyat di Beijing.
Meski tak memiliki banyak pengalaman diplomatik, menurut Guru Besar Sophia University, Tokyo, Koichi Nakano, Suga terpilih karena memiliki keterampilan politik menangani oposisi, termasuk media. Ia juga dikenal lihai bergerak di balik layar menangani para birokrat.
”Namun, kalau harus muncul di depan publik dan menjadi ’wajah’ partai, Suga kurang cocok karena ia tak pandai bicara atau berpidato,” kata Nakano kepada BBC, Rabu.
Namun, Nakano khawatir posisi Suga tak kuat karena tak datang dari dinasti keluarga pejabat atau keluarga ternama. Latar belakang Suga yang dari ”keluarga biasa” itu yang membuatnya rentan menjadi korban pergulatan faksi di dalam LDP.
”Suga tidak punya kekuatan karena tidak berasal dari faksi mana pun. Ia bisa berkuasa karena dipilih oleh Abe. Akhirnya semua memilih Suga hanya karena ini situasi darurat. Kalau sudah normal, pasti akan ada gejolak,” kata Nakano.
Hal ini kemungkinan besar bisa terjadi mengingat selama 30 tahun, sebelum Abe berkuasa tahun 2012, Jepang memiliki 19 PM. Capaian terbesar Abe adalah mampu menjaga stabilitas politik di Jepang dalam jangka cukup panjang. Kini, ada kekhawatiran Jepang akan kembali terbelit perselisihan antarfaksi dan kekuasaan pemerintah yang singkat. Hal ini juga bisa saja terjadi pada Suga. (REUTERS/AFP/AP)