Tak Hiraukan AS, Kapal Tanker Iran Suplai Minyak ke Venezuela
Kedatangan kapal tanker minyak, Fortune, tampak mulus tanpa gangguan dari pihak mana pun saat melalui perairan Karibia menuju pantai Venezuela. Pejabat-pejabat Venezuela menyambut kedatangan kapal itu dengan sukacita.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
CARACAS, SABTU — Kapal tanker pertama dari rencana lima kapal yang memuat bahan bakar minyak dari Iran mendekati perairan zona ekonomi eksklusif Venezuela, Sabtu (23/5/2020) malam. Tindakan yang bertentangan dengan sanksi Pemerintah Amerika Serikat atas dua negara itu diharapkan sementara dapat meredakan krisis bahan bakar negara di Amerika Selatan itu.
Kedatangan kapal tanker minyak, Fortune, tampak mulus tanpa gangguan dari pihak mana pun saat melalui perairan Karibia menuju pantai Venezuela. Pejabat-pejabat Venezuela pun menyambut kedatangan kapal itu dengan sukacita. ”Iran dan Venezuela selalu saling mendukung di saat-saat sulit,” kata Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza melalui media sosial Twitter. ”Hari ini, kapal pertama yang membawa bahan bakar itu tiba bagi warga kita.”
Menteri Pertahanan Vladimir Padrino López mengatakan, angkatan bersenjata Venezuela akan menyambut lima tanker Iran, mengawal mereka dengan kapal dan pesawat melalui wilayah maritim Venezuela hingga berlabuh.
Presiden Nikolas Maduro muncul di televisi pemerintah jelang kedatangan kapal-kapal itu. Ia bersumpah akan memberikan respons keras terhadap setiap agresi AS terhadap tanker Iran. Dia menunjukkan gambar tentara yang menembakkan rudal antipesawat melintas Karibia. ”Mereka ingin memperbudak kita,” kata Maduro, Kamis (21/5). ”Jika kamu menginginkan perdamaian, kamu harus siap untuk mempertahankannya.”
Russ Dallen, kepala perusahaan investasi yang bermarkas di Miami, Capital Capital, mengonfirmasi lokasi Fortune menggunakan teknologi pelacakan kapal. Dia mengatakan kapal berikutnya akan tiba 3,5 hari lagi di belakang Fortune.
Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar dunia, tetapi harus mengimpor bensin karena produksinya telah jatuh dalam dua dekade terakhir. Para kritikus menyalahkan korupsi dan salah kelola oleh pemerintahan sosialis negeri itu di tengah krisis ekonomi. Krisi itu pun telah menyebabkan migrasi besar-besaran. Venezuela juga tengah berusaha keluar dari kemiskinan, kekurangan barang-barang pokok aksi-aksi kejahatan.
Tanker Iran itu diperkirakan para analis membawa pasokan bensin dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan di Venezuela selama dua hingga tiga pekan. Kekurangan bensin yang cukup parah telah menjangkiti Venezuela selama bertahun-tahun. Pengemudi harus menunggu berhari-hari dalam antrean yang meliuk-liuk untuk memperoleh bensin bersubsidi.
Harga bensin kurang dari satu sen dollar AS. Untuk pengemudi yang memiliki uang lebih, mereka membeli bensin di pasar gelap, yang harganya mencapai 12 dollar per galon atau sekitar 3,8 liter. Sebagai pembanding, upah minimum di Venezuela sebesar 5 dollar AS per bulan.
Washington menuduh Iran dan sejumlah negara lain mendukung Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Sebeliknya, AS berada di antara hampir 60 negara yang mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sah Venezuela. Washington menyatakan bahwa Maduro secara tidak sah memenangkan pemilihan 2018 yang melarang lawan-lawannya yang paling populer.
Dalam hubungan baru antara Caracas dan Teheran, Iran baru-baru ini juga mengirim bahan kimia penting yang diperlukan untuk membantu memulai kilang minyak Venezuela dan memproduksi bensin. Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan, Sabtu, AS seharusnya tidak mengganggu pengiriman minyak ke Venezuela.
Dalam sebuah pernyataan, Rouhani mengatakan bahwa AS telah menciptakan kondisi yang tidak dapat diterima di berbagai belahan dunia. Iran bersikukuh tidak akan pernah menjadi pihak yang memulai konflik.
”Jika kapal tanker kami di Karibia atau di mana pun di dunia menghadapi masalah yang disebabkan oleh Amerika, mereka akan menghadapi masalah juga,” tambahnya. ”Kami berharap Amerika tidak akan membuat kesalahan.”
Para pejabat AS telah mengumumkan tidak memiliki rencana untuk mencegat kapal tanker Iran. Namun, pemerintahan Trump telah meningkatkan tekanan pada Maduro. Baru-baru ini Washington menawarkan hadiah 15 juta dollar AS untuk penangkapan Maduro setelah pengadilan AS mendakwanya sebagai seorang pengedar narkoba. AS baru-baru ini juga mengerahkan armada laut termasuk kapal perusak dan kapal perang lainnya untuk berpatroli di Karibia. Pejabat AS menyebut hal itu sebagai misi menangkal narkoba.
Pemerintah Maduro menganggapnya sebagai ancaman langsung. Ia memegang kekuasaan dengan dukungan dari militer Venezuela dan sekutu internasionalnya, termasuk Kuba, Rusia, dan China. Washington mengatakan negara-negara ini terlibat dalam kegiatan memfitnah dan mencampuri segala urusan di seluruh dunia.
”Kami tidak akan mematuhi dukungan mereka terhadap rezim Nicolas Maduro yang tidak sah dan tiran. Pokoknya sampai keberadaan Maduro di Venezuela berakhir,” kata pemerintahan Trump dalam sebuah pernyataan. (AP)