Selasa (27/11/2018) pagi, kami memutari Khadda Market di Karachi, Pakistan, dan akhirnya tiba di toko kosmetik Maha. Toko ini terletak di jalur dua. Pemilik toko, seorang perempuan bernama Zeba Farid, menyambut hangat kedatangan kami.
Di tokonya yang kecil nan apik, di sisi kanan terdapat rak yang memajang ratusan produk kosmetik asli Indonesia, Martha Tilaar. Zeba adalah distributor tunggal produk kecantikan produk Indonesia itu.
Awal mulanya, mertua Zeba sering berkunjung ke Indonesia dan membawa oleh-oleh kosmetik asal Indonesia itu. Ternyata, semua keluarga dan kerabat Zeba menyukainya. Lama-kelamaan, Zeba berbelanja kosmetik tersebut dalam jumlah besar dan menjualnya di Karachi.
”Sudah masuk tahun keempat kami berdagang produk kosmetik ini,” katanya.
Melihat keseriusan Zeba, Wakil Konsul RI di Karachi, Yudha Virwanto Bagus Triady, mengatakan, Pemerintah RI mengundang produsen Martha Tilaar ke Pakistan untuk menjajaki pasar di Pakistan. ”Martha Tilaar pun menawarkan kepada Zeba untuk menjadi distributor resmi produk itu di Pakistan,” kata Yudha.
Zeba setuju. Sejak itu, produk kosmetik bikinan anak bangsa ini pun disebarkan Zeba ke tujuh kota lainnya di Pakistan. Ada yang dijual melalui toko ataupun dijual secara daring. Menurut Zeba, salah satu yang terpenting bagi konsumen di Pakistan adalah produk kosmetik Indonesia bersertifikat halal.
Batubara
Tidak hanya kosmetik, produk batubara Indonesia juga banyak digunakan di Pakistan. Tariq Majeed dari Al Tariq Traders, importir batubara di Karachi, mengatakan, potensi penjualan batubara Indonesia di Pakistan sangat besar. Batu- bara Indonesia banyak digunakan di berbagai industri di Pakistan, antara lain untuk pembangkit listrik, industri semen, industri garmen atau industri tekstil.
”Batubara Indonesia itu bagus dan bisa dipakai untuk industri apa saja di Pakistan,” kata Tariq Majeed.
Gudang yang dimiliki Tariq Majeed bisa menampung 20.000-25.000 metrik ton. Ia menyimpan batubara yang dibeli dari berbagai lokasi penghasil batubara di gudang itu untuk kemudian dia distribusikan kepada pengguna atau konsumennya di Pakistan.
Produk kosmetik dan batu- bara adalah contoh kecil dari berbagai komoditas Indonesia di Pakistan yang menyumbang volume perdagangan di antara kedua negara sedikitnya 2,3 miliar dollar AS, tahun ini. Hubungan kedua negara di bidang perdagangan mengalami peningkatan pesat sejak 2005 dan September 2013 saat ditandatangani Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA).
”Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Pakistan bisa membantu meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara. Indonesia akan berinvestasi di proyek pembangkit listrik. Batubara Indonesia bisa membantu Pakistan untuk memproduksi listrik,” kata Abdul Azeem Uqaili, Direktur Proyek Sindh Board of Investment (semacam Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah) di Sindh, Pakistan.
Bagaimana dengan keamanan di Pakistan, apakah kondusif untuk investasi? Ini penting karena kadang-kadang tersiar kabar, ada serangan bom di Pakistan. Menurut Uqaili, kondisi keamanan di Pakistan dalam lima tahun terakhir sudah membaik. Operasi militer juga gencar dijalankan.
Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri mengatakan, situasi keamanan di Pakistan sudah mulai membaik. Jika ada insiden, dengan cepat situasi langsung bisa dikendalikan. Dengan demikian, berdagang atau berbisnis dengan Pakistan dinilai aman.