Tiga Produsen Berkomitmen Memproduksi Cat Bebas Timbal
Produsen cat dan pemimpin pasar berkomitmen untuk mewujudkan produksi cat bebas timbal pada 2023. Tiga perusahaan itu yakni PT Rajawali Hiyoto, PT Sigma Utama Paint, dan PT Mowilex Indonesia.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para produsen cat dan pemimpin pasar berkomitmen untuk berperan dalam mewujudkan produksi cat bebas timbal pada 2023. Hal tersebut disampaikan pihak produsen dengan menandatangani kertas komitmen, di Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Senior Advisor Nexus3 Foundation Yuyun Ismawati menyampaikan, desakan kepada para produsen cat untuk memproduksi cat bebas timbal ini sudah dilakukan sejak tahun lalu. Desakan ini diperlukan karena upaya mewujudkan cat bebas timbal tidak bisa hanya sekadar menunggu peraturan resmi dari pemerintah.
”Selama 10 tahun ini kami sudah membuat kampanye bebas timbal. Oleh karena itu, inilah saatnya kami dukung produsen agar mereka mau bergerak tanpa harus menunggu diatur oleh pemerintah. Jadi, saat peraturan sudah terbit mereka sudah siap dan tidak meminta waktu lagi,” ujarnya, di Jakarta, Kamis.
Apabila enam perusahaan kecil tersebut bisa, seharusnya perusahaan cat lainnya yang lebih besar juga tidak ada permasalahan.
Menurut Yuyun, pada 2020 ia sudah membuat petisi untuk melarang penggunaan timbal dalam cat karena merupakan salah satu zat beracun dan berbahaya. Petisi tersebut kemudian ditandatangani oleh lebih dari 14.000 orang.
Hasil petisi ini, menurut Yuyun, mempresentasikan bahwa sudah banyak orang yang mengetahui bahaya dari cat bertimbal. Oleh karena itu, pendapat produsen cat yang menyebut masih memiliki permintaan pasar tersendiri patut dipertanyakan.
Namun, hasil studi Nexus3 dengan International Pollutants Elimination Network (IPEN)menunjukkan, cat dengan kandungan timbal tinggi masih beredar luas di Indonesia dan digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk memperindah tempat bermain anak.Padahal, hasil studi menunjukkan paparan timbal dapat menurunkan kecerdasan anak.
Secara lengkap, 88 dari 120 sampel cat atau 73 persen sampel yang dianalisis untuk keperluan rumah tangga dan industri merupakan cat bertimbal yang mengandung konsentrasi timbal di atas 90 ppm (bagian per juta). Bahkan, 47 sampel cat atau 39 persen mengandung timbal yang sangat tinggi di atas 10.000 ppm. Sementara cat yang mengandung timbal di bawah 90 ppm hanya ditemukan di 32 sampel.
Sebelum mengundang sejumlah produsen untuk berkomitmen, Nexus3 juga memiliki program percontohan untuk enam perusahaan guna memproduksi cat bebas timbal. Ini untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dihadapi produsen untuk berubah. Setelah dijalankan, enam perusahaan ini bisa memproduksi cat bebas timbal dan tidak menemui kendala berarti.
”Mereka adalah enam perusahaan kecil dan bukan merek cat ternama. Apabila enam perusahaan kecil tersebut bisa, seharusnya perusahaan cat lainnya yang lebih besar juga tidak ada permasalahan. Hanya saja, beberapa perusahaan besar terkadang masih ingin mendapatkan keuntungan dari produk bertimbal,” ungkap Yuyun.
Tiga perusahaan
Dalam keterangannya, Nexus3 mengundang 8 perusahaan cat yang akan menyatakan komitmen untuk memproduksi cat bebas timbal. Namun, pada saat acara berlangsung, hanya tiga perusahaan yang bersedia menyatakan komitmennya, yakni PT Rajawali Hiyoto, PT Sigma Utama Paint, dan PT Mowilex Indonesia.
Yuyun tidak mengetahui secara pasti penyebab perusahaan lainnya enggan berkomitmen secara langsung untuk memproduksi cat bebas timbal. Akan tetapi, ia menduga hal ini terjadi karena adanya tekanan dari sejumlah pihak. Nexus3 juga akan tetap memberikan kesempatan bagi perusahaan lain yang mungkin masih dalam tahap pertimbangan.
Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan PT Rajawali Hiyoto, Abdus Sjukur, memastikan bahwa perusahaannya berkomitmen untuk memproduksi cat bebas timbal. Kehadiran Rajawali Hiyoto dalam acara penandatanganan ini menjadi salah satu bentuk komitmen tersebut.