logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiAnomali Hangatnya Perairan...
Iklan

Anomali Hangatnya Perairan Indonesia Tingkatkan Hujan

Maden Julian Oscillation (MJO) dalam siklus basah ini berdampak terhadap penambahan hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Ada juga pengaruh lain, yaitu menghangatnya perairan di Laut Jawa.

Oleh
Ahmad Arif
· 3 menit baca
https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/R0pTFGSNLSo3TT8jDOUFNA-RAqI=/1024x647/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F721685c7-1763-4778-bc59-79f64ae7c728_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Hujan yang mengguyur Kota Jambi, Senin (23/8/2021) siang, membuyarkan petugas di pos penyekatan PPKM level 4 Kota Jambi di Simpang Rimbo. Setelah hujan mereda, kendaraan dari luar kota bebas masuk ke dalam kota tanpa penyekatan.

JAKARTA, KOMPAS — Anomali menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia yang bersamaan dengan terjadinya aliran gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation fase basah menyebabkan hujan lebat di sebagian wilayah. Hujan lebat melanda sejumlah wilayah, termasuk Jabodetabek, bahkan memicu banjir di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

”Analisis terkini menunjukkan adanya gangguan MJO (Madden Julian Oscillation) cukup signifikan di sebagian besar wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir, baik di Kotawaringin maupun di Jabodetabek,” kata Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab, di Jakarta, Rabu (25/8/2021).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan