Menanti Kelanjutan Pemulihan Gambut dan Mangrove Partisipatif
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove agar terus melanjutkan pengelolaan partisipatif berbasis masyarakat yang telah dikerjakan Badan Restorasi Gambut selama lima tahun terakhir.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
Di pengujung 2020, Presiden Joko Widodo akhirnya memperpanjang masa kerja Badan Restorasi Gambut. Tak cukup di situ, badan ad hoc ini mendapat tugas tambahan untuk merehabilitasi mangrove yang menjadikan nama lembaga ini berubah menjadi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove.
Pada 23 Desember 2020, Hartono Prawiraatmaja, yang sebelumnya menjabat Sekretaris BRG, dilantik menjadi Kepala BRGM menggantikan Nazir Foead. BRGM diberi tugas tambahan merehabilitasi mangrove seluas 600.000 hektar (ha) di enam provinsi dan melanjutkan restorasi lebih dari 2,6 juta ha gambut.
Restorasi secara konsisten sangat diperlukan karena sampai saat ini ratusan ribu hektar hutan dan lahan gambut masih rusak sehingga berpotensi terbakar kembali yang berujung pada permasalahan ekonomi, kesehatan, dan pelepasan emisi gas rumah kaca. Ekosistem gambut yang terjaga juga dapat memberikan dampak sosial ekonomi, baik bagi masyarakat lokal maupun pemerintah daerah.
Sebab, produk rawa gambut yang terjaga atau terpulihkan bisa menghasilkan nilai ekonomi dari pemanfaatan kayu maupun nonkayu, seperti, buah-buahan, rotan, tanaman obat, dan ikan.
Selama periode 2016-2020, BRG telah menyelesaikan upaya awal pembasahan ekosistem gambut seluas 835.288 hektar di luar konsesi atau 94 persen dari target. Supervisi atau asistensi teknis juga dilakukan pada 186 perusahaan perkebunan dengan luas wilayah yang masuk target restorasi 538.439 ha atau 96,89 persen dari target,
Desa peduli gambut
Salah satu program BRG adalah memulihkan, menjaga, dan mengelola gambut melalui implementasi pembangunan perdesaan partisipatif, yakni Desa Peduli Gambut (DPG). Program ini diakui memberikan dampak cukup signifikan terhadap pengelolaan gambut sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
Sampai Desember 2020, program DPG telah dibentuk di 640 desa di Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Kegiatan revitalisasi ekonomi melibatkan 2.295 kelompok masyarakat dengan 118.576 orang terlibat dalam kegiatan padat karya.
Pada awal tahun lalu, BRG juga menganalisis data kemajuan 366 DPG berdasarkan hasil pengukuran indeks desa membangun tahun 2018 dan 2019. Hasilnya, terdapat penurunan besar pada kategori desa tertinggal dan peningkatan besar pada kategori desa berkembang.
Banyaknya status peningkatan desa tersebut tak terlepas dari program sekolah lapang petani yang diinisiasi BRG pada 2018. Program ini didesain dengan sebuah sistem kurikulum berbasis pengolahan lahan gambut tanpa bakar, teknik pertanian organik berkelanjutan, dan pelopor kampanye perlindungan ekosistem gambut.
Tercatat lebih dari 800 petani yang sekarang terlibat sekolah lapang petani. Setiap provinsi memiliki kader masing-masing dan mereka memiliki demplot pertanian alami tanpa bakar. Dengan pendampingan BRG, petani bisa memproduksi berbagai macam produk di lahan gambut bekas terbakar. Selain memberikan hasil ekonomi, warga juga mulai mengurangi aktivitas pengolahan lahan dengan cara membakar.
Dalam sambutan saat serah terima jabatan pada Selasa (29/12/2020), Hartono menyatakan bahwa program DPG masih sangat penting dalam upaya merestorasi gambut. Ke depan, nantinya dapat juga dikembangkan Desa Peduli Mangrove (DPM) sebagai garda terdepan dalam pengelolaan ekosistem mangrove.
Nazir Foead sebelumnya menegaskan, guna mencapai hasil yang optimal, kegiatan restorasi gambut ke depan harus dilakukan dengan melihat keadaan ekonomi, ekologis, dan sosial masyarakat setempat. Keberhasilan Indonesia nantinya akan menjadi dasar bagi negara-negara lain karena sampai saat ini belum banyak pemetaan dan pemulihan ekosistem gambut di wilayah tropis.
Berkaca dari restorasi selama lima tahun terakhir, penguatan dan pengelolaan gambut, serta mangrove yang berbasis partisipatif di tingkat tapak dinanti kelanjutannya.