PDN Sempat Diretas, Mahasiswa Diminta Segera Daftar Ulang KIP Kuliah
Beberapa calon penerima KIP Kuliah terpantau belum melakukan daftar ulang ke sistem yang sudah pulih pascaperetasan PDN.
Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah sempat terimbas gangguan akibat Pusat Data Nasional yang diretas, sistem Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah dinyatakantelah pulih. Calon mahasiswa dari keluarga miskin yang telah mendaftar KIP Kuliah sebelum terjadi gangguan tersebut dapat segera mendaftar ulang dengan melengkapi pendaftaran hingga 31 Agustus 2024.
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Adhika Ganendra mengatakan, hampir semua calon mahasiswa atau mahasiswa baru penerima KIP Kuliah dan lulus Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) atau Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) sudah mengklaim kembali ke sistem KIP Kuliah yang sebelumnya terdampak peretasan Pusat Data Nasional (PDN). Bagi yang belum diminta untuk segera mengklaim sebelum tenggat 31 Agustus 2024.
”Pendaftar KIP harap melakukan reklaim akun kembali sebelum 31 Agustus 2024. Dan juga peserta yang sudah mendapatkan Program Indonesia Pintar (PIP) di SMA juga harus mendaftarkan ulang karena belum terkoneksi ke KIP Kuliah,” kata Adhika dalam diskusi daring Silaturahmi Merdeka Belajar, Kamis (22/8/2024).
Mahasiswa berharap, program KIP Kuliah tetap berlanjut pada pemerintahan yang baru.
Kemendikbudristek mencatat, sejak 2021, KIP Kuliah telah disalurkan kepada 780.400 mahasiswa. Mereka terdiri dari siswa pemilik KIP waktu di SMA berdasarkan data di Si Pintar Kemendikbudristek, peserta KIP Kuliah terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau penerima bansos, peserta KIP Kuliah terdata di Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), dan peserta KIP Kuliah dengan menginformasikan penghasilan orangtua disertai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Adhika mengungkapkan, sebanyak 50 persen dari 200.000 sasaran penerima KIP Kuliah tahun 2024 adalah mahasiswa dengan tingkat ekonomi bawah yang diterima melalui jalur prestasi dan tes di perguruan tinggi negeri. Angka ini naik 10 persen lebih tinggi dibandingkan capaian tahun lalu.
”Artinya semakin banyak anak miskin yang saat ini berhasil dan berprestasi bisa kita bantu untuk menjajaki ke perguruan tinggi,” ujarnya.
Namun, ada sekitar 16.000 penerima PIP yang belum mendaftarkan ulang ke sistem KIP Kuliah tahun ini. Adhika mengungkapkan sistem PIP dan KIP Kuliah baru akan terkoneksi pada tahun depan sehingga tahun ini para penerima masih harus mendaftarkan ulang secara manual.
Mahasiswa penerima KIP Kuliah tahun 2021 dari Universitas Brawijaya, M Nizam Zulfi Zakaria, mengungkapkan, integrasi data ini sangat penting agar para penerima PIP di SMA bisa otomatis terdaftar sebagai calon penerima KIP Kuliah. Selain itu, sosialisasi linimasa seleksi peserta KIP Kuliah juga perlu diperkuat oleh Kemendikbudristek.
”Banyak sekali teman-teman saya tidak mendapatkan KIP Kuliah, bukan karena mereka mampu, tetapi karena mereka terlewat informasinya saat pendaftaran. Sistem ini harus disambungkan agar ketika daftar ke PTN kami sudah terdaftar sebagai calon penerima KIP Kuliah, ini yang krusial,” kata Nizam.
Anak dari seorang kuli bangunan ini berharap, program KIP Kuliah tetap berlanjut pada pemerintahan yang baru di bawah Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Menurut dia, program ini sudah banyak membantu mahasiswa dengan tingkat ekonomi bawah.
Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Surabaya Muhamad Sholeh mengatakan, verifikasi faktual tetap dilakukan oleh kampus secara periodik untuk memastikan dana KIP Kuliah tepat sasaran. Mahasiswa penerima KIP Kuliah yang orangtuanya dianggap sudah berkecukupan akan dikaji ulang. Integritas penerima KIP Kuliah juga perlu dikedepankan.
”Pada saat dia mendapat beasiswa mungkin kondisi orangtuanya memprihatinkan, tetapi bisa jadi di semester II atau III orangtuanya yang, misalnya, terkena PHK kini bekerja kembali. Termasuk kalau gaya hidup mahasiswa ini ternyata hedon, ya, kami panggil untuk dibina,” kata Sholeh.