Daya ingat terhadap musik tidak menurun seiring bertambahnya usia. Ingatan terhadap musik lebih terkode dalam memori.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Daya ingat cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini membuat para lansia melupakan banyak hal. Namun, tidak seperti kebanyakan memori lainnya, memori terhadap musik tidak terkikis usia.
Penelitian terbaru menyebutkan, daya ingat terhadap musik tidak berkurang seiring bertambahnya usia. Laporan hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Plus One, Juli 2023.
Penulis utama studi itu yang juga dosen psikologi di University of Lincoln, Inggris, Sarah Sauvé, mengatakan, orang dengan Alzheimer parah sering kali tidak dapat berbicara dan sulit mengenali orang lain. ”Namun, mereka tetap dapat menyanyikan lagu-lagu masa kecilnya dan bermain piano,” ujarnya dilansir dari Nature.com, Sabtu (27/7/2024).
Sejumlah penelitian telah membuktikan banyak aspek daya ingat dipengaruhi oleh penuaan. Pengaruh usia terhadap kemampuan mengingat musik juga telah diteliti. Namun, Sauvé dan kawan-kawan mengeksplorasi pengaruh itu dalam dunia nyata, seperti saat menyaksikan konser secara langsung.
Riset ini melibatkan 90 orang berusia 18-86 tahun. Para peneliti menguji seberapa baik para peserta mengenali tema musik yang familiar dan tidak familiar di sebuah konser langsung.
Peserta menyaksikan pertunjukan Newfoundland Symphony Orchestra di St John’s, Kanada. Sebanyak 31 orang lainnya menonton rekaman konser tersebut di laboratorium.
Penelitian ini difokuskan pada tiga karya musik yang dimainkan di konser tersebut, salah satunya adalah ”Eine kleine Nachtmusik” karya komponis klasik, Wolfgang Amadeus Mozart. Menurut para peneliti, karya ini sudah familiar bagi sebagian besar peserta.
Dua karya eksperimental lainnya dipesan khusus. Salah satunya memiliki nada tertentu dan mudah diingat. Sementara satu karya lainnya lebih atonal atau tidak terikat oleh kunci nada tertentu dan tidak sesuai dengan norma melodi khas musik klasik Barat.
Hasilnya, melodi dari ’Eine kleine Nachtmusik’ sama-sama dikenali dengan baik oleh para peserta untuk semua usia dan latar belakang musik. Mereka tidak kehilangan pengenalan terhadap musik tersebut seiring bertambahnya usia.
Frasa melodi pendek masing-masing dari tiga karya tersebut dimainkan tiga kali di awal lagu. Peserta kemudian mencatat setiap kali mereka mengenali tema lagu tersebut.
Hasilnya, melodi dari ”Eine kleine Nachtmusik” sama-sama dikenali dengan baik oleh para peserta untuk semua usia dan latar belakang musik. Mereka tidak kehilangan pengenalan terhadap musik tersebut seiring bertambahnya usia.
Akan tetapi, semua peserta kurang percaya diri dalam mengenali tema musik dua karya lainnya. Pola ini juga tidak berubah seiring bertambahnya usia. Studi ini tidak menemukan perbedaan terkait dengan usia dalam hasil antara peserta di konser dan yang menonton rekaman konser di laboratorium.
Ahli saraf kognitif di University of Sydney, Australia, Steffen Herff, mengatakan, memori musikal resisten terhadap penurunan kognitif terkait dengan usia karena berkaitan dengan emosi yang ditimbulkan musik pada orang. Hal ini membuat ingatan terhadap musik lebih terkode dalam memori.
”Kami tahu dari penelitian memori umum bahwa amigdala (bagian otak yang berfungsi dalam pemrosesan emosional) beroperasi seperti stempel. Musik juga cenderung mengikuti aturan tertentu sehingga relatif mudah untuk menebak dengan cukup baik,” ucapnya.
Studi tersebut mengumpulkan data terbatas tentang kesehatan kognitif beberapa peserta. Hal ini tidak memberikan data terperinci tentang bagaimana gangguan kognitif atau penyakit neurodegeneratif memengaruhi ingatan.