Pembaca ”Kompas” Hadirkan Balai Latihan Kerja di Lembata
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas membangun balai latihan kerja pertama di Lembata, dan dikelola Susteran SSpS.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F07%2F25%2Fc83d6804-af1a-4e01-9997-7996f8859d8b_jpg.jpg)
Tarian penyambutan dalam peresmian balai latihan kerja di Desa Pada, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Kamis (25/7/2024). Balai latihan kerja itu dibangun oleh Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.
LEMBATA, KOMPAS — Pembaca Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas membangun balai latihan kerja di Desa Pada, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Bangunan yang berdiri di atas bukit karang itu diharapkan dapat melahirkan tenaga terampil yang siap diserap dunia kerja atau merintis usaha sendiri.
Diresmikan pada Kamis (25/7/2024), bangunan seluas 280 meter persegi itu dikelola Yayasan Gunthild Karitas Peduli Lembata di bawah Susteran SSpS. Di tempat itu akan diselenggarakan berbagai jenis pelatihan keterampilan, seperti menjahit, pengolahan makanan, kursus bahasa Inggris, dan kursus komputer.
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Paulus Tri Agung Kristanto dan Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapo Bali. Ikut menyaksikan antara lain Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) Gesit Ariyanto, Provinsial SSpS Flores Bagian Timur Ines Surat Lanan SSpS, dan Direktur PT Global Rancang Selaras Wahju Wulandari.
Menurut Ines, hadirnya balai latihan kerja itu untuk menjawab kebutuhan masyarakat setempat yang ingin meningkatkan keterampilan mereka. Pendidikan formal yang mereka miliki terbatas, keterampilan pun minim. Mereka kalah berkompetisi ketika melamar ke dunia kerja dan juga tidak punya kecakapan merintis usaha sendiri.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F07%2F25%2Fbf732aee-27a3-4341-98b0-fba30a721f5a_jpg.jpg)
Pastor memerciki bangunan dengan air seusai acara peresmian balai latihan kerja di Desa Pada, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Kamis (25/7/2024).
”Semoga tempat ini menjadi rumah yang aman bagi semua orang dan mata air yang mengalirkan kesejukan bagi semua orang yang belajar di sini. Berharap, semoga memberi manfaat dalam memberdayakan kehidupan," katanya.
Mewakili Susteran SSpS, Ines menyampaikan terima kasih kepada Yayasan DKK yang mendanai pembangunan balai latihan kerja yang dia sebut sebagai bangunan yang kokoh dan megah. Ia juga berterima kasih kepada arsitek dari PT Global Rancang Selaras yang membantu desain bangunan.
Tri Agung dalam sambutannya mengatakan, dana yang digunakan untuk pembangunan itu bersumber dari donasi pembaca harian Kompas-Kompas.id. Para pembaca, katanya, mau berdonasi karena percaya kepada Kompas yang terus bekerja untuk kemanusiaan dan keindonesian. ”Kompas menjadi alat untuk memuliakan kemanusiaan,” ucapnya.
Ia menuturkan, bantuan Yayasan DKK sudah disalurkan ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Dalam catatan Yayasan DKK, khusus untuk NTT, selama dua tahun terakhir, Yayasan DKK terlibat dalam sejumlah proyek, seperti pembangunan pusat belajar di Desa Humusu Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan pembangunan rumah korban badai Seroja di Desa Babau, Kabupaten Kupang. Yayasan DKK mulai terlibat dalam misi kemanusiaan sejak letusan Gunung Api Galunggung tahun 1982.
Baca juga: Makanan Bergizi Saja Tak Cukup, Pencegahan ”Stunting” Perlu Pendampingan Intensif
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F07%2F25%2F79f5852c-02f1-4f17-a0d2-8001f4fdaad0_jpg.jpg)
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Paulus Tri Agung Kristanto memotong pita untuk meresmikan balai latihan kerja di Desa Pada, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Kamis (25/7/2024).
Baca juga: Pengabdian di Bukit Pada
Tri Agung berharap keberadaan balai latihan kerja itu dapat memberdayakan masyarakat setempat agar memiliki keterampilan. Dengan demikian, mereka bisa terserap di dunia kerja atau bisa membangun usaha sendiri. Banyak potensi di daerah itu yang bisa dikembangkan, seperti perikanan dan pariwisata.
Sementara itu, Paskalis menyampaikan terima kasih kepada Kompas dan Susteran SSpS yang telah menghadirkan balai latihan kerja. Inilah balai latihan kerja pertama di Lembata. ”Sebetulnya hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah. Artinya, sebagian tugas pemerintah sudah dikerjakan,” katanya.
Selain untuk kebutuhan lokal, keberadaan balai latihan kerja juga menjadi modal bagi para calon pekerjaan migran. Mereka perlu dilatih untuk pekerjaan yang akan mereka lamar, seperti pekerja rumah tangga. Mereka kemudian disalurkan lewat jalur resmi.
Kabupaten Lembata dan beberapa daerah lain di NTT merupakan penyumbang pekerja migran nonprosedural. Banyak yang bermasalah di luar negeri hingga meninggal di sana. Setiap tahun, puluhan jenasah pekerja migran dikirim pulang ke NTT.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F07%2F25%2Fb50194e6-0a94-4a22-ac88-ed7410b38255_jpg.jpg)
Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) Gesit Ariyanto memberikan cendera mata kepada Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapo Bali dalam acara peresmian balai latihan kerja di Desa Pada, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Kamis (25/7/2024).
Kontribusi pembaca bisa disalurkan melalui rekening BCA 0123021433 atas nama Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.
Baca juga: Membangun Harga diri di Bukit Pada
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Pembaca ”Kompas” Hadirkan Balai Latihan Kerja di Lembata".
Baca Epaper Kompas
Kirimkan Komentar Anda
Jadilah yang pertama memberikan komentar. Silakan masuk atau daftar akun untuk menggunakan fitur komentar.