Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal dan Misa Akbar di GBK
Rincian agenda kedatangan Paus Fransiskus ke RI masih dipersiapkan. Masyarakat diminta sabar dan hati-hati pada hoaks.
Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemimpin tertinggi Gereja Katolik se-Dunia, Paus Fransiskus, akan berkunjung ke Jakarta pada 3 sampai 6 September 2024. Sejumlah agenda masih dalam proses persiapan. Masyarakat, khususnya umat Katolik, diminta bersabar dan tidak terpengaruh informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, Romo Anthonius Gregorius A Lalu, mengungkapkan, Paus Fransiskus yang sekaligus Kepala Negara Vatikan dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Setelah itu bertemu dengan rohaniwan di Gereja Katedral Jakarta dan tokoh-tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal.
Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia, kotanya adalah Jakarta, hanya di Jakarta.
Ada pula rencana Paus untuk memimpin Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Semua agenda masih dalam proses penjadwalan sehingga belum diumumkan secara resmi ke publik.
”Jadi, kalau bertanya tentang tiket atau undangan untuk ikut Misa Akbar di Stadion GBK, mohon ditanyakan kepada pihak yang resmi, yaitu ke sekretariat masing-masing keuskupan,” kata Anthonius, Jumat (28/6/2024).
Selain itu, Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus juga menyatakan tidak memproduksi merchandise atau cendera mata resmi ataupun bekerja sama dengan biro perjalanan apa pun terkait kunjungan Paus Fransiskus. Keterlibatan umat baik dalam penyambutan ataupun perayaan misa di Stadion GBK hanya berlangsung dengan koordinasi keuskupan, kevikepan dan paroki setempat. Masyarakat perlu hati-hati terhadap potensi penipuan.
Anthonius menegaskan, petunjuk teknis mengenai keterlibatan umat, terutama dalam misa akbar bersama Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno akan disampaikan pada waktunya hanya melalui jalur komunikasi resmi panitia yang dibentuk melalui Keputusan Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), yaitu melalui situs web www.mirifica.net.
”Agenda, pengumuman, ataupun informasi yang beredar tidak dari jalur komunikasi resmi panitia di luar tanggung jawab kepanitiaan. Diharapkan masyarakat, utamanya umat Katolik, dapat cermat dan melakukan konfirmasi ke jalur komunikasi keuskupan masing-masing,” ucapnya.
Juru Bicara Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, Romo Ulun Ismoyo, menambahkan, berdasarkan koordinasi Sekretariat Vatikan dengan Perwakilan Pemerintah Indonesia, Paus Fransiskus hanya berkunjung ke Jakarta. Belum ada rencana untuk mengunjungi wilayah lain di Indonesia.
”Saya menekankan bahwa Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia, kotanya adalah Jakarta, hanya di Jakarta,” ujar Ulun.
Dalam kesempatan Sidang I KWI, Sekretaris Jenderal KWI Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM menyebutkan, kedatangan Paus Fransiskus ke Tanah Air perlu dimaknai orang Indonesia, khususnya umat Katolik, sebagai penguatan iman diri dalam kehidupan berbangsa di negara yang sangat beragam ini.
Sebab, Paus Fransiskus dikenal sebagai orang yang selalu menunjukkan kesederhanaan, bela rasa, serta memperjuangkan perdamaian di Bumi. Sikap itu tidak hanya untuk umat Katolik, tetapi juga bagi semua manusia tanpa memandang agamanya.
”Dia mau mengajak kita semua, mari kita bersaudara, dia datang untuk mengajak orang Indonesia untuk menghargai persaudaraan antarumat manusia yang kita sudah punya dalam nilai-nilai Pancasila,” kata Paskalis di Wisma KWI, Jakarta, Jumat (17/5/2024).
Kunjungan Paus Fransiskus nanti merupakan kunjungan Paus untuk ketiga kalinya ke Indonesia. Paus pertama kali datang ke Indonesia terjadi pada tahun 1970. Saat itu, Paus Paulus VI diterima langsung oleh Presiden Soeharto di Jakarta. Kemudian, kunjungan Paus kedua terjadi pada tahun 1989 saat Paus Yohanes Paulus II mengunjungi beberapa daerah, seperti Jakarta, Yogyakarta, Maumere, Medan, dan Dili.