Kolaborasi Dosen dan Guru untuk Hadirkan Pembelajaran Relevan
Peningkatan mutu guru tidak bisa hanya dilakukan sekolah. Perguruan tinggi penghasil calon guru perlu mendukung guru berinovasi dalam pembelajaran.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para dosen di lembaga pendidikan tenaga kependidikan diajak bermitra dengan para guru di sekolah. Kemitraan ini menjadi peluang bagi para dosen menggali masalah pembelajaran serta metode pembelajaran yang relevan saat ini dari para praktisi di sekolah, yakni para guru.
Kemitraan dosen-guru lewat program Kemitraan Dosen di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan atau LPTK dengan Guru di Sekolah (KDS) sekaligus menjadi upaya revitalisasi LPTK sebagai pusat pengembangan pembelajaran terkini. Program KDS telah dilaksanakan selama empat bulan.
Direktur Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) M Sofwan Effendi mengutarakan hal tersebut di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Kemitraan dosen dan guru bertujuan meningkatkan mutu dan kompetensi dosen sekaligus merevitalisasi LPTK. Pada tahun 2023, ada 50 dosen dan 500 mahasiswa LPTK bekerja sama dengan 250 guru sekolah.
Hal ini menghasilkan dokumen hasil pengembangan pembelajaran inovatif, modul perkuliahan, dan artikel ilmiah yang siap publikasi.
”Harapannya, program ini berdampak pada pengembangan peserta didik serta menambah kantong komunitas Lesson Learn for Learning Community sebagai konsep yang digunakan dalam pelaksanaan program ini,” kata Sofwan.
Pekan lalu, menyambut peringatan Hari Guru Nasional 2023, para dosen LPTK dan guru program KDS membagikan pengalaman dan hasil kemitraan lewat seminar nasional sebagai rangkaian akhir program ini. Acara ini diikuti seluruh dosen peserta dari 12 perguruan tinggi negeri dan 38 perguruan tinggi swasta.
Menurut Sofwan, semangat Merdeka Belajar di sekolah dan perguruan tinggi selaras memberi kemerdekaan atau fleksibilitas pada para pendidik dalam mengelola kelas atau ruang kuliah.
”Ada kesamaan yang dilakukan dosen dan guru, yakni melaksanakan tugas pembelajarannya dan meneliti, tindakan kelas. Program ini menjahit yang dilakukan guru dan dosen agar ada keselarasan program sekolah dan program pendidikan tinggi. Jadi dipilih dosen LPTK yang menciptakan guru,” kata Sofwan.
Ketua Tim Pokja Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Nafiron menambahkan, kemitraan dosen LPTK dan guru merupakan satu sinergi program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Program ini menjahit yang dilakukan guru dan dosen agar ada keselarasan program sekolah dan program pendidikan tinggi.
Kemitraan ini diharapkan dapat melahirkan perintis para pejuang strategi pembelajaran yang melahirkan penelitian baru, ide-ide baru yang kreatif, sehingga dapat diterapkan baik di sekolah maupun di kampus.
Generasi baru guru
Peran LPTK juga penting dalam mendukung lahirnya generasi baru guru Indonesia lewat pendidikan profesi guru (PPG) Prajabatan. Kebutuhan guru pada beberapa bidang studi jenjang sekolah dasar dan menengah dipenuhi dengan dibukanya PPG Prajabatan yang memasuki gelombang ketiga.
Adapun PPG Prajabatan adalah program pendidikan profesi untuk mencetak generasi baru guru Indonesia yang ingin menjadi guru profesional, berkomitmen menjadi teladan, mencintai profesi guru, dan mau belajar sepanjang hayat.
Program tersebut ditujukan untuk lulusan sarjana, sarjana terapan, dan Diploma IV, dari jurusan pendidikan ataupun nonkependidikan agar calon guru mendapat sertifikat pendidik.
Menurut Pelaksana Tugas Direktur Pendidikan Profesi Guru, Adhika Ganendra, tujuan PPG Prajabatan adalah menciptakan keseimbangan kebutuhan dan pemenuhan guru secara kuantitas dan mutu sehingga layanan pendidikan bisa berjalan dengan baik.
Pada tahun 2023, angka kekosongan guru 54.000 formasi meski perekrutan aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN PPPK) telah dibuka pemerintah daerah. Ditambah jumlah pensiun tahun 2024 sebanyak 69.735 guru, ada kekosongan guru 12 persen di jenjang sekolah dasar.
Calon mahasiswa yang lulus seleksi dan ditetapkan sebagai mahasiswa PPG Prajabatan Tahun 2023 akan mendapat beasiswa pendidikan senilai Rp 17 juta. Peserta mengikuti perkuliahan selama dua semester atau satu tahun.
Adhika menyampaikan, Kemendikbudristek berkomitmen mendukung penyediaan guru untuk memenuhi kebutuhan guru di setiap satuan pendidikan melalui program PPG Prajabatan.
Lulusan PPG Prajabatan berkesempatan berkarir sebagai guru ASN PPPK dan guru tetap yayasan. Lulusan PPG Prajabatan diprioritaskan mengisi kekosongan guru dan mengganti guru yang pensiun. ”Kami berjuang agar anak-anak Indonesia mendapatkan guru-guru terbaik,” ucap Andhika.