Penanganan kesehatan masih fokus pada manusia. Padahal, interaksi manusia, hewan, dan lingkungan saling memengaruhi.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Konsep one health atau satu kesehatan merupakan pendekatan terpadu yang menyeimbangkan dan mengoptimalkan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Namun, sering kali dalam implementasinya, keterpaduan tersebut tidak berjalan. Penerapan konsep satu kesehatan tersebut hanya berfokus pada satu aspek, yakni manusia.
Penasihat Teknis Senior Nossal Institute for Global Health The University of Melbourne, Australia, Tiara Marthias, mengutarakan, konsep one health menekankan bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan saling berkaitan erat serta saling bergantung satu dengan yang lain.
Oleh karena itu, upaya yang dilakukan dalam implementasi konsep ini harus bisa mencapai kesejahteraan untuk ketiganya, baik manusia, hewan, maupun lingkungan.
Menurut Tiara, pandangan tradisional tentang one health melihat bahwa manfaat kesehatan akan lebih banyak berfokus pada manfaat bagi kesehatan manusia. Intervensi yang dilakukan terkadang menjadi tidak selaras dengan tujuan untuk sektor lain.
”Pada antraks, misalnya, ujung-ujungnya akan mematikan ternak. Padahal, jika memikirkan semua sektor, upaya pencegahan yang akan diutamakan agar jangan sampai ternak tertular antraks,” ucapnya dalam seminar nasional daring bertajuk ”Pendekatan One Health dalam Pengendalian Penyakit Zoonosis pada Hewan dan Manusia” yang diikuti dari Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Tiara menambahkan, kasus lain yang juga menjadi contoh bahwa pendekatan one health tidak diterapkan adalag ketika masa pandemi. Di tengah keterbatasan, alokasi anggaran dalam kesehatan akhirnya difokuskan untuk pengadaan vaksin Covid-19 pada manusia.
Pandangan tradisional tentang one health melihat bahwa manfaat kesehatan akan lebih banyak berfokus pada manfaat bagi kesehatan manusia. Intervensi yang dilakukan terkadang menjadi tidak selaras dengan tujuan untuk sektor lain.
Sementara anggaran untuk pengadaan vaksin rabies pada hewan direalokasi untuk penanganan Covid-19. Kondisi tersebut kemudian berdampak pada peningkatan penularan rabies pada hewan yang akhirnya berdampak pula pada kasus penularan ke manusia.
Padahal, apabila intervensi dalam one health bisa diterapkan dengan tepat dengan melihat dampak dan manfaat yang sama pentingnya pada manusia, hewan, dan lingkungan, hal itu akan membuat implementasi program menjadi lebih efektif. Insentif kerja sama juga akan lebih baik. Selain itu, upaya yang dilakukan juga akan mendukung terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
Implementasi dari pendekatan one health yang tepat dapat secara langsung mengatasi masalah keamanan kesehatan, seperti zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan), kemunculan penyakit menular baru, serta ancaman lain yang melibatkan berbagai sektor. Keseimbangan ekosistem pun dapat terbentuk secara berkelanjutan.
Tantangan
Pemimpin Food and Agriculture Organization-Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases Indonesia Luuk Schoonman menyampaikan, sekalipun banyak pihak sepakat akan pentingnya konsep one health, berbagai tantangan masih dihadapi dalam implementasi konsep tersebut.
Konsep one health membutuhkan banyak profesi yang bekerja di berbagai institusi dengan prioritas dan pendanaan yang berbeda. Komunikasi dan kolaborasi juga masih sulit untuk dicapai di antara pemangku terkait.
Tantangan lain ditemui pula pada pendanaan. Saat ini, anggaran untuk kesehatan manusia jauh lebih baik dibandingkan dengan anggaran untuk kesehatan hewan. One health juga memerlukan jaringan global yang kuat untuk berbagi informasi, melakukan surveilans penyakit pada manusia dan hewan, memantau lingkungan, serta meningkatkan ketahan dan keamanan pangan.
Sementara itu, anggota Persatuan Dokter Hewan Indonesia Wilayah Lampung, Ruri Astuti Wulandari, berpendapat, konsep one health sudah lama diperkenalkan di masyarakat. Akan tetapi, pemahaman dan komitmen dari pemangku kepentingan mengenai konsep satu kesehatan tersebut belum optimal.
”Kita harus bersama-sama membentuk persepsi mengenai pendekatan one health dalam penanganan masalah kesehatan lingkungan, hewan, dan manusia sehingga terjadi kesepahaman dan komitmen yang sama dari stakeholder. Masalah kesehatan lingkungan, hewan, dan manusia pun bisa dihadapi sebagai satu kesatuan,” tuturnya.