Rong Rupa Rakta Memaknai Festival Kesenian Indonesia 2023
Festival Kesenian Indonesia 2023 di ISI Denpasar melibatkan perguruan tinggi seni di Indonesia dan sejumlah perguruan tinggi seni dari luar negeri. Serangkaian itu digelar pameran seni visual dan desain di ISI Denpasar.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Kolaborasi perguruan tinggi seni di Indonesia kembali menggelar Festival Kesenian Indonesia. Perhelatan Festival Kesenian Indonesia 2023, yang digelar di Institut Seni Indonesia Denpasar, Bali, disemarakkan dengan penyelenggaraan pameran seni visual dan desain internasional bertajuk Rong Rupa Rakta.
Pameran seni visual dan desain internasional Rong Rupa Rakta di Gedung Nata Citta Art Space (N-CAS) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menghadirkan karya cipta lintas bidang, mulai seni lukis, patung, seni grafis, kriya, keramik, instalasi, seni video, fotografi, dan film serta animasi. Sekitar 180 karya dipamerkan dalam pameran itu. Pameran diikuti perguruan tinggi seni di Indonesia dan partisipan dari luar negeri.
Perguruan tinggi seni di Indonesia, yang terlibat, di antaranya ISBI Aceh, ISI Padang Panjang, ISBI Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, ISI Denpasar, dan ISBI Tanah Papua.
Adapun partisipan dari luar negeri, antara lain, dari Jepang, Malaysia, Thailand, Australia, dan Polandia. Mereka juga turut berpartisipasi dalam Festival Kesenian Indonesia (FKI) + XII di ISI Denpasar mulai Selasa (24/10/2023).
Dalam sambutannya pada malam pembukaan pameran di ISI Denpasar, Kota Denpasar, Selasa (24/10/2023) malam, Rektor ISI Denpasar I Wayan ”Kun” Adnyana mengatakan, penyelenggaraan FKI 2023 disebut sebagai FKI plus karena festival kesenian itu melibatkan perwakilan dari tujuh perguruan tinggi seni di luar negeri untuk berpartisipasi.
Kampus seni dari luar negeri yang terlibat, di antaranya, Akademi Seni Budaya dan Warisan Kebangsaan (ASWARA) Malaysia, Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA) Singapura, Okinawa Prefectural University of Arts Jepang, dan Bydgoszcz University of Science and Technology Polandia.
Selama festival digelar sampai Jumat (27/10/2023) diadakan sejumlah lomba, pentas seni, pertemuan seni budaya, dan kegiatan seni budaya lainnya, baik digelar di lingkungan kampus ISI Denpasar maupun di beberapa destinasi, yang juga menjadi pusat seni di Bali, antara lain, di Desa Batuan, Sukawati, Kabupaten Gianyar. Pembukaan FKI+XII pada Rabu (25/10/2023) ditandai pergelaran seni kolosal di ISI Denpasar.
”Sesuai tema festival, yakni ’Samudra Rakta Samasta’, kalangan perguruan tinggi seni membangun optimisme dan rasa bahagia,” kata Kun Adnyana pada malam pembukaan yang juga dihadiri sejumlah rektor perguruan tinggi seni di Indonesia.
Adapun terkait pameran seni visual dan desain internasional Rong Rupa Rakta, koordinator sidang kurator pameran I Wayan Setem mengatakan, karya-karya terpilih, yang dipamerkan, bukan dalam rangka kompetisi. Namun, menjadi bentuk diseminasi potensi seni dan budaya, yang kaya dan beragam, serta pemuliaan capaian terkini dari kreator, baik dari kalangan dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa.
Senapas tema FKI+XII, yakni ”Samudra Rakta Samasta”, menurut Setem, pameran juga menjadi upaya merajut kebinekaan dalam seni budaya dan menjalin persaudaraan sesama perguruan tinggi seni seluruh Indonesia dan dari internasional.
”Laut bukanlah menjadi pemisah, melainkan sebagai penghubung institusi seni dalam merajut kebinekaan seni budaya,” ujar Setem dalam sambutannya.
Karya, yang ditampilkan dalam pameran, mencerminkan kegemilangan bahari sebagai sumber ide dan sekaligus refleksi penciptaan. Disebutkan dalam katalog pameran, para seniman akademisi digugah imaji mereka untuk berkreasi secara bebas dalam menyelami kedalaman lautan tak bertepi. Matra bahari dapat dimaknai secara material atau nyata (tangible) dan secara spiritual (intangible).
Ditemui saat kunjungan ke pameran, Rektor IKJ Indah Tjahjawulan menyatakan FKI merupakan bentuk kegiatan yang menandai kerja sama dan kolaborasi perguruan tinggi seni melalui Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS PTSI).
Pelaksanaan FKI 2023, menurut Indah, memperluas kerja sama perguruan tinggi seni karena mengundang kehadiran dan partisipasi perguruan tinggi seni dari luar negeri.
”Seni yang dahulu dikesankan sangat eksklusif sekarang ini sudah sangat terbuka dan semakin bergeliat,” kata Indah di ISI Denpasar.