Musik Meredakan Kecemasan Siswa pada Pelajaran Matematika
Matematika kerap menebar teror bagi siswa. Namun, musik bisa menjadi ”instrumen” agar siswa senang dan tidak tertekan untuk mempelajarinya.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Matematika sering dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Tak jarang siswa merasa takut atau cemas saat mempelajarinya. Penelitian terbaru menyebutkan, musik membantu meredakan kecemasan siswa pada pelajaran matematika.
Kemampuan matematika anak akan lebih baik saat musik menjadi bagian penting dalam pelajaran mereka. Musik membuat matematika lebih menyenangkan dan membuat siswa tetap terlibat dalam pembelajaran. Selain itu, juga meningkatkan motivasi siswa untuk mempelajarinya.
Hal ini terungkap dari penelitian yang dilakukan Ayça Akin, peneliti dari Departemen Rekayasa Perangkat Lunak, Antalya Belek University, Turki. Ia menganalisis penelitian tentang pengintegrasian musik dalam pelajaran matematika yang diterbitkan pada 1975-2022.
Penelitian itu menggabungkan hasil dari 55 studi di seluruh dunia. Analisis ini melibatkan hampir 78.000 pelajar, dari murid taman kanak-kanak sampai mahasiswa.
”Mendorong guru matematika dan musik untuk merencanakan pelajaran bersama dapat membantu meredakan kecemasan siswa tentang matematika sekaligus meningkatkan prestasi,” ujarnya, dilansir dari Sciencedaily.com, Kamis (29/6/2023).
Terdapat tiga intervensi musik dalam penelitian ini. Pertama, meta-analisis, yaitu anak-anak bernyanyi dan mendengarkan musik. Kedua, instrumental, yaitu siswa belajar memainkan alat musik secara individu ataupun sebagai bagian dari band.
Sementara intervensi ketiga adalah terintegrasi yang menggabungkan musik dalam pelajaran matematika. Siswa mengikuti tes matematika sebelum dan sesudah mengikuti intervensi tes tersebut. Perubahan nilai mereka dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti intervensi.
Kemampuan matematika anak akan lebih baik saat musik menjadi bagian penting dalam pelajaran mereka. Musik membuat matematika lebih menyenangkan dan membuat siswa tetap terlibat dalam pembelajaran. Selain itu, juga meningkatkan motivasi siswa untuk mempelajarinya.
Penggunaan musik, baik dalam pelajaran terpisah maupun sebagai bagian dari kelas matematika, dikaitkan dengan peningkatan skor matematika dari waktu ke waktu. ”Pelajaran terintegrasi memiliki efek terbesar. Sekitar 73 persen siswa yang melakukannya secara signifikan lebih baik daripada anak yang tidak memiliki jenis intervensi musik apa pun,” ungkapnya.
Bentuk pengintegrasian musik dalam matematika beragam, mulai dari bertepuk tangan hingga menggunakan potongan ritme saat belajar angka dan pecahan. Penelitian ini juga menunjukkan musik lebih membantu dalam belajar aritmetika ketimbang jenis pelajaran matematika lainnya.
Menurut Akin, matematika dan musik memiliki banyak kesamaan, seperti dalam penggunaan simbol simetri. Kedua bidang pelajaran ini juga membutuhkan pemikiran abstrak dan penalaran kuantitatif.
Aritmetika cocok diajarkan melalui musik karena konsep intinya, seperti pecahan dan rasio, juga merupakan dasar musik. Not musik dengan panjang berbeda dapat direpresentasikan sebagai pecahan dan dijumlahkan untuk membuat beberapa bar atau frase musik.
”Pelajaran terpadu mungkin sangat efektif karena memungkinkan siswa membangun hubungan antara matematika dan musik serta memberikan kesempatan ekstra untuk mengeksplorasi, menafsirkan, dan memahami matematika,” ucapnya.
Dalam penelitian lain yang ditulis oleh Jan L Anderson dan Leonid A Krasnozhon di jurnal Decision Sciences pada 2021, disebutkan bahwa musik memiliki efek jangka pendek yang positif pada penalaran spasial-temporal dan respons sensorik. Peneliti memeriksa bagaimana perubahan metode pembelajaran memengaruhi hasil belajar.
”Kami menemukan bahwa pembelajaran berbasis musik memiliki efek positif pada pengetahuan definisi yang diperoleh oleh siswa dengan nilai rata-rata lebih tinggi,” ujar para peneliti.