Pemerintah Fasilitasi Pengembangan Kreativitas Pembuat Konten
Kebudayaan dinilai sebagai salah satu sumber inspirasi pembuatan konten digital. Pemerintah pun memfasilitasi kreator untuk mengembangkan konten berbasis budaya.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan mengembangkan kreativitas pembuat konten digital di Indonesia. Para kreator diharapkan dapat membuat konten berbasis kearifan lokal untuk pelestarian budaya.
Kerja sama ini dilakukan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata. Keduanya berkolaborasi membuat Rumah Indonesiana, yakni pusat inkubasi kreativitas para kreator konten.
Dalam konsep usulan kerja sama kedua negara, Indonesia mengusulkan enam lokasi untuk menjadi proyek percontohan (pilot project) Rumah Indonesiana. Keenam lokasi itu adalah Jakarta, Jambi, Bali, Makassar, Cirebon, serta Kabupaten Sikka di Nusa Tenggara Timur.
”Potensi pembuat konten di Indonesia sangat tinggi. Kita bisa lihat kreativitas anak-anak muda dalam membuat konten,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Fitra Arda melalui keterangan tertulis, Senin (19/6/2023).
Memanfaatkan aset
Jika berbicara tentang materi konten, kebudayaan yang kita miliki merupakan aset konten yang tak terbatas. ”Dengan adanya peluang kerja sama dengan Korea Selatan, kita bisa saling berbagi dalam peningkatan kapasitas teknis dan pihak Korea bisa mengenal lebih banyak kebudayaan Indonesia,” tuturnya.
Rumah Indonesiana diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas konten yang dibuat oleh kreator. Mereka juga diharapkan bisa berjejaring, berkolaborasi, dan mengangkat kearifan lokal dalam konten mereka.
Potensi pembuat konten di Indonesia sangat tinggi. Kita bisa lihat kreativitas anak-anak muda dalam membuat konten.
Kearifan lokal yang bisa dieksplorasi menjadi ide konten meliputi antara lain bahasa daerah dan makanan khas. Selebritas sekaligus anggota grup musik Smash, Rafael Tan, misalnya viral di media sosial setelah mengenalkan resep seblak, makanan yang populer di Jawa Barat. Ia memadukan resep itu dengan bahasa Sunda.
Musisi dari Makassar, M Alifi, juga menggunakan bahasa daerah untuk berkarya. Lagu yang ia nyanyikan berbahasa Makassar. Ada yang musiknya ia ciptakan sendiri dan ada pula yang hasil aransemen lagu-lagu lain.
Alifi bekerja sama dengan sejumlah teman untuk membuat lagu tersebut. Mereka juga menggali lagu-lagu Makassar yang kini, menurut Alifi, jarang didengarkan publik, khususnya anak muda.
”Jika ada 1.000 pemuda yang tidak senang lagu Makassar, saya termasuk yang senang. Saya melengkapi kekurangan dari yang tidak ada,” katanya (Kompas.id, 28/10/2023).
Adapun perwakilan Korea Selatan telah berkunjung ke Jakarta dan Kabupaten Sikka pada pertengahan Juni 2023. Museum Kebangkitan Nasional akan menjadi lokasi proyek percontohan Rumah Indonesiana di Jakarta, sementara lokasi proyek di Kabupaten Sikka memanfaatkan fasilitas pemerintah daerah setempat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sikka Petrus Poling Wairmahing mengatakan, pihaknya siap ikut serta dalam program Rumah Indonesiana. Di Kabupaten Sikka ada banyak anak muda kreatif tetapi kreativitas mereka terhambat akses dan fasilitas penunjang. ”Kami berkomitmen menyukseskan program Rumah Indonesiana,” ujarnya.