Jamin Keberlanjutan Pendidikan Anak-anak dari Keluarga Tidak Mampu
Biaya pendidikan dirasa berat, terutama bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Bantuan biaya pendidikan dan kuliah diberikan untuk memastikan anak-anak miskin bisa mengakses pendidikan.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keberlanjutan pendidikan anak-anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu diprioritaskan melalui Program Indonesia Pintar. Pada tahun 2023, terdata lebih dari 6,7 juta peserta didik mendapat bantuan pembiayaan pendidikan dari pemerintah agar tidak putus sekolah.
Peserta didik penerima Program Indonesia Pintar (PIP) di jenjang sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah/Paket A mendapat bantuan Rp 450.000 per tahun, sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah/Paket B mendapatkan Rp 750.000/tahun, dan sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah/Paket C mendapatkan Rp 1 juta/tahun.
Adapun mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) berhak mendapat dana bantuan pendidikan hingga Rp 12 juta per semester. Dana yang diberikan bertujuan untuk membantu biaya personal pendidikan peserta didik, seperti membeli perlengkapan sekolah atau kursus, uang saku dan biaya transportasi, biaya praktik tambahan, serta biaya uji kompetensi.
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Abdul Kahar mengatakan hal itu di Jakarta, Jumat (12/5/2023).
Kemendikbudristek terus mendorong optimalisasi penyerapan manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) sebagai program prioritas pemerintah. Program ini untuk menjamin keberlanjutan pendidikan anak-anak dari keluarga tidak mampu yang tahun 2023 dialokasikan bagi 6.781.586 orang.
Menurut Kahar, PIP merupakan salah satu solusi memberantas angka putus sekolah. Karena itu, keberlanjutan penerimaan dana PIP bagi peserta didik dari jenjang pendidikan yang satu ke jenjang pendidikan berikutnya wajib dijaga bersama.
”Kami memprioritaskan peserta didik yang menerima PIP dan KIP-K saat ini adalah mereka yang telah memiliki KIP pada jenjang sebelumnya dan memiliki rekening aktif,” kata Kahar menambahkan.
Ada tiga jalur pengajuan PIP, yakni dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), usulan sekolah, dan jalur aspirasi. ”Sumber dana PIP ini berasal dari anggaran negara yang harus dimaksimalkan penyerapan manfaatnya. Kami mengimbau agar semua pihak memprioritaskan PIP bagi peserta didik yang membutuhkan,” ujarnya.
Kami memprioritaskan peserta didik yang menerima PIP dan KIP-K saat ini adalah mereka yang telah memiliki KIP pada jenjang sebelumnya dan memiliki rekening aktif.
Dalam acara Sosialisasi dan Percepatan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tahun 2023 di Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat, pekan ini, Desi Novita Rachmi guru di SDN Indihiang, Kota Tasikmalaya, mengatakan, PIP membantu siswa dengan keterbatasan ekonomi. Di sekolah ini, penerima PIP per tahun bisa mencapai 60-120 anak.
”Dana PIP ini biasanya digunakan untuk membeli seragam, sepatu, dan keperluan sekolah lainnya,” ujar Desi.
Regina Riswanda Zean, siswa kelas VI SD, mengaku senang menerima dana PIP. Ayahnya yang menjadi tulang punggung keluarga baru meninggal dunia. ”Saya harap SMP bisa dapat lagi PIP ini,” kata Regina yang bericta-cita menjadi guru.
Sementara Jundi Jundulloh, mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan di Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, menuturkan, ia ingin sekali mengubah nasib keluarganya. Sebagai bungsu dari tiga bersaudara, kakak-kakaknya tidak ada yang melanjutkan kuliah.
”Saya yakin, selama kita punya impian jangan ragu untuk mengejarnya karena banyak jalan yang bisa kita coba untuk memperbaiki nasib dan hidup kita,” ujar Jundi yang bercita-cita menjadi guru ini.
Muhammad Nur Muslim, mahasiswa Universitas Siliwangi, menuturkan, dirinya medapat KIP-K karena terdata di DTKS dan termasuk dalam program keluarga harapan. Penghasilan orangtuanya di bawah upah minimum regional dan saat disurvei juga fasilitas di rumah kurang memadai. Ayah Nur berusia 65 tahun sehingga sudah tidak bekerja, sedangkan ibunya membuka usaha warung di rumah.
Beasiswa kuliah
Selain dari pemerintah, dukungan pembiayaan pendidikan juga diberikan masyarakat, termasuk institusi pendidikan. Perguruan tinggi di dalam negeri menyediakan beragam skema beasiswa kuliah untuk calon mahasiswa baru. Ada beasiswa berbasis keagamaan hingga yang bersifat inklusif.
Untuk mendorong kampus inklusif pada semua keyakinan beragama di Indonesia, Telkom University di Bandung meluncurkan program beasiswa keagamaan. Hal ini memungkinkan mahasiswa dari semua agama, seperti Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu, mendapat pendidikan bermutu tanpa hambatan finansial.
Pendaftaran beasiswa keagamaan pada Jumat (12/5/2023) masih dibuka hingga 20 Mei 2023.
Adapun skema beasiswa yang ditawarkan pada jalur Beasiswa Keagamaan di Telkom University, yakni Beasiswa Unggulan yang memberikan pembebasan biaya pendidikan sampai lulus.
Kemudian Beasiswa Pintar memberikan mahasiswa potongan biaya pendidikan pada tahun pertama senilai Rp 7 juta-Rp 15 juta. Pelamar, antara lain, melampirkan surat keaktifan/ kepengurusan kegiatan keagamaan atau surat rekomendasi dari pemuka agama.
Sementara itu, Universitas Katolik Atma Jaya di Jakarta juga menyediakan berbagai skema beasiswa kuliah. Salah satunya melalui program Goes to Nusa Tenggara Timur: Searching for Future Leader, dengan alokasi 50 beasiswa kuliah bagi lulusan SMA/SMK dari Flores Timur.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya Jakarta Irenius Dwinanto mengutarakan, pihak Unika Atma Jaya ingin berkontribusi untuk membangun kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Beasiswa yang disediakan ada yang penuh ataupun potongan biaya kuliah.