Jabar Laksanakan Vaksinasi Polio pada 3-15 April 2023
Vaksin tetes untuk imunisasi polio siap dikirimkan dan dipergunakan dalam Subpekan Imunisasi Nasional di Jawa Barat. Imunisasi ini dilakukan setelah petugas menemukan satu kasus polio tipe 2 di Kabupaten Purwakarta.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Vaksinasi polio bagi 3,9 juta anak di Jawa Barat bakal dilaksanakan pada 3-15 April 2023. Selain mencanangkan imunisasi, peningkatan surveilans juga dilakukan setelah temuan kasus polio di Kabupaten Purwakarta pada awal 2023.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Jabar Dedi Supandi menyatakan, vaksin tetes untuk imunisasi polio siap dikirimkan dan dipergunakan dalam Subpekan Imunisasi Nasional. Kabupaten Bogor menjadi daerah dengan sasaran vaksinasi tertinggi, sementara Kota Banjar menjadi sasaran terendah.
”Kesiapan kami sudah maksimal. Target dari keputusan menteri, ada 3,9 juta dosis yang harus diberikan kepada warga Jabar dengan usia 0-59 bulan. Cakupan Kabupaten Bogor mencapai 546.000, sementara yang terendah ada di Kota Banjar sekitar 12.000,” ujarnya, Jumat (31/3/2023).
Imunisasi ini dilakukan setelah petugas menemukan satu kasus polio tipe 2 di Kabupaten Purwakarta. Penyakit ini diidap oleh seorang anak perempuan berusia empat tahun yang dideteksi mengalami perlambatan pertumbuhan motorik.
Perlambatan pertumbuhan ini, kata Dedi, dapat berujung pada kondisi lumpuh layu hingga gangguan saraf. Karena dampak polio yang sangat mengkhawatirkan, Dedi mengimbau masyarakat untuk ikut melaksanakan imunisasi yang bakal berlangsung dalam kurun 3-15 April 2023.
”Ini adalah vaksinasi tahap pertama dan dilakukan di seluruh posyandu dan puskesmas. Untuk cakupan daerah yang bervariasi ini disesuaikan dengan faktor jumlah penduduk,” ujarnya.
Selain imunisasi, Pemerintah Provinsi Jabar juga meningkatkan pelacakan atau surveilans terhadap penyakit polio. Dedi memaparkan, pihaknya menaikkan target sampel dari dua per 100.000 penduduk menjadi tiga per 100.000 penduduk setelah temuan polio di Aceh akhir 2022.
”Dari target yang naik ini kami menemukan satu kasus polio pada 14 Maret 2023,” katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar Rochady Hendra Setya Wibawa menambahkan, imunisasi tersebut dibutuhkan bayi dan anak-anak demi kesehatan. Apalagi, dalam kasus polio yang ditemukan di Purwakarta, Rochady menyebut anak tersebut belum mendapatkan vaksinasi sebelumnya.
”Karena itu, vaksinasi kali ini jauh lebih penting. Saat ini masyarakat juga mau menyambut mudik sehingga mobilitas tinggi. Kami mengejar imunisasi tahap pertama ini untuk menekan potensi persebaran virus,” ujarnya.
Rochady juga mengingatkan kepada para orangtua untuk memastikan kesehatan anak-anaknya sebelum melakukan vaksinasi karena berkaitan dengan kekebalan tubuh. Saat tubuh dalam kondisi tidak baik, imunisasi dikhawatirkan membuat daya tahan tubuh menurun.
”Karena vaksinasi ini hubungannya dengan kekebalan imunitas, jadi jangan dulu diberikan kepada anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh menurun. Penyakit bawaan juga perlu diperhatikan. Namun, masyarakat jangan khawatir, semua nanti akan diberikan sesuai dengan kondisi anak-anak,” ujarnya.