76 Unit Rumah Sehat bagi Penyintas Banjir Bandang Sentani Disiapkan
Fasilitas 76 unit rumah sehat yang diberikan ke penyintas banjir bandang Sentani masih dilengkapi, termasuk aliran listrik. Warga berharap agar rumah tersebut bisa segera dihuni.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 76 unit rumah sehat bantuan dari Kementerian Sosial untuk penyintas banjir bandang Sentani hampir siap dihuni. Warga kini menanti rumah tersebut dialiri listrik dengan kapasitas yang memadai.
Rumah sehat tersebut didirikan di lahan seluas 13.170 meter persegi di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua. Setiap rumah berukuran 36 meter persegi. Rumah terdiri dari satu kamar mandi, dua kamar tidur, satu ruang tamu, dan satu dapur.
Beberapa rumah telah diisi dengan perabot rumah tangga, tetapi warga belum tinggal di sana. Salah satu penghuni rumah sehat, Piles (47), menuturkan, ia dan keluarganya ingin segera menetap di rumah tersebut, tetapi urung dilakukan karena listrik belum sepenuhnya mengaliri rumah.
”Listrik baru ada untuk menyalakan lampu saja. Jadi, saya belum tinggal di sini (rumah sehat), masih di pengungsian,” kata Piles di Jayapura, Jumat (30/12/2022).
Anggota Tim Pembangunan Rumah Sehat, Devi, mengatakan, salah satu sumber listrik rumah sehat berasal dari panel surya. Namun, kapasitas listrik dari panel surya sekitar 1.300 kilowatt jam (kWh) untuk setiap rumah. Kapasitasnya tidak cukup untuk menunjang aktivitas harian warga, misalnya untuk menyalakan pompa air yang butuh listrik berkapasitas 800-1.200 kWh.
Listrik baru ada untuk menyalakan lampu saja. Jadi, saya belum tinggal di sini (rumah sehat), masih di pengungsian.
Devi menambahkan, setidaknya dibutuhkan tiga gardu listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik penghuni 76 unit rumah sehat. Biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 419 juta. Pengadaan listrik bagi warga sedang diupayakan. ”Untuk jangka pendek, kami harap kebutuhan listrik bisa segera dipenuhi. Kami berharap 2023 (tercapai), tapi ini masih belum pasti,” katanya.
Selain panel surya, setiap rumah dilengkapi dengan sumur air bersih yang digali hingga kedalaman 24 meter. Total bantuan yang diberikan untuk rumah sehat mencapai Rp 30,7 miliar. Selain Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat turun tangan dengan membuat jalan paving.
Untuk 378 jiwa
Sebanyak 76 rumah sehat tersebut diberikan kepada 76 keluarga atau setara 378 jiwa. Sebelumnya, rumah warga tersapu banjir bandang yang menerjang Distrik Sentani pada 16 Maret 2019. Banjir bandang ini menyebabkan 350 rumah rusak berat, 211 rumah terendam, 3 jembatan rusak berat, dan 8 drainase rusak (Kompas.id, 31/8/2022).
Sebagian penyintas banjir bandang Sentani hingga kini masih tinggal di pengungsian sambil menunggu rumah sehat siap dihuni. Sesekali mereka datang untuk mengecek rumah bantuan Kementerian Sosial tersebut. Adapun warga telah memegang kunci rumah sehat pada Agustus 2022.
Selain rumah, kawasan rumah sehat juga dilengkapi kebun dan peternakan komunal seluas 1,5 hektar. Hingga kini, kebun tersebut telah ditanami, antara lain, jagung, singkong, dan ubi. Sementara itu, area peternakan digunakan untuk beternak ayam petelur, babi, dan ikan lele. Hasil kebun dan peternakan bakal dikelola melalui koperasi.
”Kita ingin membangun ekosistem yang baik, perumahan sebagai tempat tinggal yang bagus. Kanan-kirinya sudah disiapkan Menteri Sosial (Tri Rismaharini) untuk bercocok tanam. Bisa tanam bayam, kangkung, dan lainnya. Di samping juga ada pemberdayaan peternakan ayam, babi, dan lele. Semua dikerjakan dalam satu lingkungan yang sama,” ucap Presiden Joko Widodo saat meninjau rumah sehat, 31 Agustus 2022.
Menurut catatan Kementerian Sosial, peternakan ini mencakup kandang berkapasitas 2.500 ekor ayam petelur, 100 ekor indukan babi, serta 9 kolam ikan lele yang dilengkapi pompa dan saluran drainase. Adapun warga berencana menanam lebih banyak tanaman di kebun, seperti kacang panjang dan kangkung. Hasil kebun bakal dikonsumsi sendiri, dijual ke pasar, dan dijadikan pakan ternak.
Ketua RW Kampung Milinik, Gites (48), berharap agar rumah sehat bisa segera dihuni. Bagi mereka, bantuan rumah tersebut merupakan penanda dimulainya kehidupan baru setelah rumah mereka tersapu banjir bandang. Adapun Kampung Milinik merupakan salah satu kampung terdampak banjir bandang Sentani pada 2019.