Hujan Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jawa Bagian Utara
Hujan ekstrem dengan intensitas di atas 150 milimeter per hari diperkirakan bisa melanda sebagian utara Jawa Barat dan utara Jawa Tengah pada Jumat (30/12/2022). Masyarakat perlu mewaspadai kondisi cuaca ini.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pantulan kendaraan melintasi jalan aspal yang basah oleh hujan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2022). Hujan dengan intensitas lebat diprediksi akan terjadi merata pada 30-31 Desember 2022 di DKI Jakarta. Modifikasi cuaca akan dilakukan untuk mengantisipasi kondisi buruk.
JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mendeteksi adanya peningkatan intensitas hujan di sekitar wilayah Pulau Jawa, termasuk di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi. Hujan ekstrem dengan intensitas di atas 150 milimeter per hari diperkirakan bisa melanda sebagian utara Jawa Barat dan utara Jawa Tengah pada Jumat (30/12/2022).
Pada hari yang sama, hujan sangat lebat dengan intensitas 100-150 milimeter (mm) per hari berpotensi terjadi di Banten bagian utara, Jakarta bagian utara, dan sebagian Jawa Timur bagian utara. Untuk hujan lebat dengan intensitas 50-100 mm per hari berpotensi terjadi di Banten bagian barat, Jakarta bagian selatan, Jawa Barat bagian selatan, Yogyakarta, Jawa Tengah bagian selatan, dan Jawa Timur bagian selatan.
Perkembangan terbaru kondisi cuaca ini disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers secara daring, di Jakarta, Kamis (29/12/2022). Selain hujan lebat, wilayah utara Pulau Jawa juga berpotensi dilanda angin kencang dan banjir rob.
”Ada peningkatan potensi curah hujan di beberapa wilayah hingga 1 Januari 2023. Ini terkait berbagai fenomena yang terjadi bersamaan dengan menguatnya monsun Asia,” katanya.
Khusus untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi (Jabodetabek), hujan ekstrem dengan intensitas di atas 150 mm per hari berpeluang terjadi di Bekasi bagian utara. ”Perlu saya tekankan di sini, ini hujan ekstrem, bukan badai,” ujarnya.
Sementara hujan sangat lebat untuk wilayah Jabodetabek berpotensi terjadi di Jakarta Barat bagian utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Bekasi. Sementara hujan lebat berpotensi melanda Tangerang, Tangerang Selatan, Kota Bogor, Kabupaten Bogor bagian selatan, Depok, dan Jakarta Pusat.
Ada peningkatan potensi curah hujan di beberapa wilayah hingga 1 Januari 2023. Ini terkait berbagai fenomena yang terjadi bersamaan dengan menguatnya monsun Asia.
”Hujan pada umumnya mulai sore hari sampai dini hari. Hal ini berpotensi terjadi sampai pergantian tanggal 31 Desember. Silakan masyarakat merencanakan kegiatannya dengan beradaptasi terhadap kondisi tersebut,” katanya.
Menurut Dwikorita, intensitas hujan mulai berkurang pada 31 Desember 2022. Namun, hujan sangat lebat, yaitu 100-150 milimeter per hari, masih bisa terjadi di Banten, Jawa Barat bagian tengah, Jawa Tengah bagian tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur bagian tengah dan selatan.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Awan menggelantung di langit Jakarta, Kamis (29/12/2022). Hujan dengan intensitas lebat diprediksi terjadi merata pada 30-31 Desember 2022 di DKI Jakarta.
Untuk Jabodetabek pada 31 Desember 2022, hujan sangat lebat bisa terjadi di Jakarta Utara dan Bekasi bagian utara. Adapun hujan lebat bisa terjadi di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok serta hujan intensitas sedang bisa terjadi di Tangerang, Kota Tangerang, dan Kabupaten Bekasi.
Mulai terurai
Dwikorita menambahkan, intensitas hujan di wilayah Indonesia kemungkinan akan berkurang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. ”Sebelumnya, kami memprediksi kondisi hujan ekstrem bisa terjadi hingga 2 Januari 2023, tetapi kemungkinan tanggal 1 Januari 2023 sudah berkurang,” katanya.
Perubahan ini terjadi karena hadirnya bibit siklon tropis 95 W di Filipina bagian selatan. ”Inilah yang menolong, mengakibatkan sebagian arus angin tertarik ke sana dan mengurai akumulasi awan hujan di wilayah Indonesia,” katanya.
Selain itu, muncul pusat tekanan rendah di Australia bagian utara dan sirkulasi siklonik di Laut China Selatan. Hal ini menginduksi kecepatan angin dan ketinggian ombak di sekitar perairan ini, tetapi cenderung mengurangi akumulasi awan hujan di wilayah Indonesia.
Sementara menurut Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Rajab, pada Rabu (28/12/2022) tidak tercatat hujan ekstrem di Indonesia. Catatan curah hujan BMKG dalam 24 jam terakhir menunjukkan hujan intensitas tertinggi tercatat di Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan sebesar 144,5 mm per hari dan Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin sebesar 138 mm per hari. Hujan ini dalam kategori sangat lebat.
AHMAD ARIF
Intensitas hujan dalam 24 jam terakhir di sejumlah wilayah Jabodetabek yang tercatat BMKG pada Kamis (29/12) pagi. Sumber: BMKG
Di Jabodetabek, hujan dengan intensitas tertinggi tercatat di Semanan, Jakarta Barat, sebesar 60 mm per hari dan Mauk, Tangerang, 55,8 mm per hari. Hujan dengan intensitas ini dalam kategori lebat.
Sebagian besar daerah di Jabodetabek tercatat mengalami hujan kategori sedang, 20-50 mm per hari, di antaranya Sunter Timur, Citayam, Muara Angke, Pantai Indah Kapuk, Cimanggis, dan Depok.