SMK Pusat Keunggulan Dorong Kerja Sama SMK dengan Industri
Kerja sama antara SMK dan industri diharapkan meningkatkan mutu lulusan dan relevansi lulusan dengan kebutuhan industri. Hal ini bisa difasilitasi lewat program SMK Pusat Keunggulan.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Siswa dari berbagai SMK mengikuti ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Se-Jateng XXVII Tahun 2018 dalam bidang otomotif di SMK Negeri 7 Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/10/2018). Lomba tersebut untuk meningkatkan kualitas kompetensi siswa dalam berkarya serta belajar tentang ketatnya dunia kerja yang akan mereka hadapi.
JAKARTA, KOMPAS — Program SMK Pusat Keunggulan mendorong sekolah menengah kejuruan atau SMK bekerja sama dengan industri, baik industri besar, menengah, maupun kecil. Kerja sama diharapkan meningkatkan mutu dan relevansi lulusan SMK dengan industri.
Program ini memungkinkan setiap SMK bekerja sama dengan lebih dari satu industri. Kerja sama juga bisa dijalin dengan industri dari luar kota atau industri lintas sektor. Industri di dalam dan luar negeri boleh berpartisipasi.
Jumlah investasi industri ke satu SMK minimal Rp 200 juta. Investasi dapat berupa dana tunai atau bentuk lainnya, seperti penyewaan, peminjaman, atau hibah ruangan atau peralatan; pelatihan guru; teaching factory; serta praktisi pengajar. Industri juga akan terlibat dalam penyelarasan kurikulum agar sesuai kebutuhan dunia kerja.
”Ini untuk mendukung dunia kerja dan dunia industri di masa depan dengan menyediakan SDM tangguh, unggul, dan relevan dengan kebutuhan dunia industri,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kiki Yuliati, Rabu (28/12/2022), pada sosialisasi program SMK Pusat Keunggulan secara daring.
Dengan bekerja sama, SMK bisa meningkatkan mutu lulusan. Industri akan diuntungkan karena talenta yang tersedia berkualitas dan sesuai kebutuhan.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Para siswa jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Jakarta mengikuti praktik pemasangan instalasi listrik, Rabu (15/11/2017). Mereka dibimbing untuk menjadi tenaga ahli yang bisa merencanakan, memasang dan merawat, atau memperbaiki instalasi listrik dari bangunan sederhana sampai bangunan-bangunan bertingkat, industri kecil maupun besar, operator di industri bidang kontrol listrik mulai dari manual sampai otomatis.
Program ini diinisiasi sejak 2022. Adapun SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (PK SPD) atau dengan skema matching fund akan dilaksanakan pada 2023. Pada program SMK PK SPD, Kemendikbudristek juga akan memadankan investasi industri dengan nilai serupa tergantung pada anggaran yang tersedia.
Pendaftaran program SMK PK SPD dibuka pada 17 November 2022 hingga 15 Januari 2023. Pendaftaran berlangsung secara daring di laman https://smk.kemdikbud.go.id/smkpk.
Pada 2022, program ini memfasilitasi 1.402 SMK. Sebagian SMK memperoleh bantuan dari pemerintah, sementara sebagian lainnya dari industri.
”Pada 2022 atau tahun pertama (program) SMK Pusat Keunggulan dengan skema pemadanan, ada 349 perusahaan bersinergi dengan SMK di daerah dengan nilai investasi Rp 439 miliar. Tidak hanya perusahaan besar yang membantu, tetapi juga industri kecil dan menengah,” kata Kiki.
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)
Aktivitas siswa di bengkel kerja pembuatan komplet atau kompor pelet di SMK Negeri 2 Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Jumat (8/10/2021). Kompor pelet merupakan inovasi dari siswa SMK Negeri 2 Ende yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan kompor minyak tanah. Kompor pelet ini dijual seharga Rp 450.000 per unit.
Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbudristek Uus Brajawidagda berharap, baik industri maupun SMK sama-sama membuka diri. Dengan bekerja sama, SMK bisa meningkatkan mutu lulusan. Industri akan diuntungkan karena talenta yang tersedia berkualitas dan sesuai kebutuhan.
Perwakilan Konsorsium Pengusaha Peduli Vokasi, Primadi Serad, mengatakan, hasil investasi di pendidikan vokasi tidak langsung terlihat. Ia memperkirakan hasilnya tampak paling cepat 3-4 tahun. ”Semuanya butuh proses, mulai dari penyusunan kurikulum pelatihan guru, hingga dukungan sarana dan prasarana yang memadai,” tuturnya (Kompas.id, 2/12/2022).
Ketersediaan talenta berkualitas pada akhirnya juga berdampak pada efisiensi biaya pelatihan calon pegawai. Direktur SMK Kemendikbudristek Wardani Sugiyanto mengatakan, efisiensi bisa mencapai 50 persen.
Program SMK PK SPD juga dapat mendukung rantai pasok industri. Menurut data Kemendikbudristek, PT Inastek memperoleh omzet Rp 1,3 miliar dengan mempercayakan 47 produknya diproduksi SMK Negeri 2 Depok, DI Yogyakarta.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA (BAH)
Siswa Farmasi SMK Prajnaparamita memasukkan hand sanitizer yang baru diproduksi di laboratorium sekolah, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (5/3/2020). Produksi inisiatif dari siswa ini untuk merespons langkanya ketersediaan hand sanitizer pascawabah Copid-19. Hand sanitizer yang diberi label Covid Antiseptic tersebut dibanderol dengan harga Rp 13.000 untuk satu botol dengan kapasitas 60 mililiter (ml).
Selain itu, industri juga bisa memperoleh insentif super tax deduction hingga 200 persen. Insentif ini diberikan pemerintah kepada dunia usaha dan industri yang terlibat dalam pendidikan dan pelatihan vokasi. Presiden Joko Widodo berharap pendidikan vokasi nantinya mendukung ekonomi nasional.
”Kami akan serius dengan kepala sekolah serta dinas pendidikan di provinsi untuk menggandeng industri agar mendapat talenta berkualitas,” kata Wardani.
Adapun program SMK PK SPD fokus ke sektor dengan tren pertumbuhan positif dan yang berpotensi tinggi di masa depan. Sektor tersebut mencakup permesinan dan konstruksi, ekonomi kreatif, hospitality, kerja sama luar negeri, pekerja migran, dan sektor lainnya.