Setiap pekerjaan perawatan dan perbaikan pesawat selalu menekankan aspek kedisiplinan, ketelitian, hingga kebersihan para teknisi. Hal ini penting guna memastikan si "burung besi" dapat kembali kokoh mengudara.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·5 menit baca
Tiga pesawat jenis Boeing tampak terparkir di hanggar FL Technics di Kaunas, Lituania, Rabu (7/12/2022). Pesawat dari tiga maskapai internasional berbeda tersebut tengah menjalani serangkaian perawatan, perbaikan, dan bongkar mesin selama lebih dari dua minggu.
Dalam satu pesawat, tampak dua orang tengah melakukan perawatan di bagian kabin dan dua orang lainnya memeriksa bagian sayap pesawat, termasuk baling-baling mesin. Masih dalam satu area yang sama, seorang pekerja fokus memperbaiki salah satu bagian badan pesawat untuk diwarnai ulang di ruangan khusus pengecatan.
Tahun ini, hanggarFL Technics diKaunas telah mendapat sertifikasi perbaikan dan pemeliharaan mesin pesawat dari Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA).Sertifikasi dari FAA sekaligus melengkapi kemampuan teknisi FL Technics yang sebelumnya juga mendapat pengakuan oleh Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA).
Kepala Hanggar FL Technics Kaunas, Veslav Blazevic kemudian menjelaskan secara rinci setiap kegiatan para teknisi dan sejumlah fasilitas perawatan pesawat di hanggar saat menerima kunjungan wartawan beserta perwakilan pegawai FL Technics Indonesia.
Menurut Veslav, secara umum setiap hanggar FL Technics memiliki sejumlah fasilitas seperti perawatan dasar, suku cadang, dan komponen pesawat lainnya. Selain itu, terdapat pula fasilitas untuk manajemen hingga peremajaan atau bongkar mesin (overhaul).
Khusus di hanggar Kaunas, setiap perawatan dan perbaikan pesawat dilakukan oleh empat tim dengan masing-masing satu team leader. Setiap tim yang terdiri dari 14 teknisi ini secara khusus mengerjakan perawatan pesawat untuk aspek kontrol penerbangan, komponen elektronik atau bionik, perawatan kabin, dan perbaikan mesin hingga bahan bakar.
“Tugas setiap tim ini hampir sama dengan pekerjaan di hanggar FL Technics lainnya, termasuk Indonesia. Seluruh informasi maupun tugas atau hasil pekerjaan yang dilakukan tiap tim disajikan di visual board (papan visualisasi). Hal ini sangat bagus agar setiap orang mengetahui pekerjaan tim ataupun permasalahan yang dihadapi,” ujarnya.
Veslav menekankan bahwa semua prosedur dalam perawatan dan perbaikan pesawat tersebut harus tetap dilakukan hingga seluruh pekerjaan selesai dilakukan. Setiap tim tidak akan menolerir satu kesalahan atau kelalaian karena akan berakibat fatal ke depan.
Prosedur ini juga harus dilakukan untuk semua aspek perawatan dan perbaikan, termasuk inspeksi pesawat dengan tingkat yang paling susah seperti pembersihan tangki bahan bakar. Salah satu bagian perawatan pesawat ini dinilai yang paling susah dan membutuhkan ketelitian karena memiliki prosedur yang kompleks dan jangka waktu pengerjaan terlama.
Setelah proses perawatan pesawat selesai dilakukan, seluruh limbah yang berasal dari mesin dan komponen bekas akan dikumpulkan terlebih dahulu. Kemudian, limbah tersebut akan diangkut oleh pihak ketiga yang merupakan perusahaan pengolah limbah khusus.
Kedisiplinan, ketelitian, hingga kebersihan para teknisi ini selalu ditekankan dalam setiap pekerjaan perawatan dan perbaikan pesawat. Sebab, aspek ini sangat penting untuk memastikan pesawat terawat dengan baik. Pada akhirnya, perawatan yang baik akan membuat pesawat semakin kokoh dan menjamin keselamatan penumpang.
Perbedaan hanggar
Kesibukan para pekerja dan teknisi dalam merawat sekaligus memperbaiki pesawat tidak hanya tampak di Kaunas, tetapi juga hanggar FL Technics lainnya seperti di kantor pusat Vilnius, Lituania. Kondisi serupa terlihat di cabang lainnya, seperti hanggar FL Technics di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Indonesia.
Hanggar FL Technics di Indonesia berukuran sekitar 20.000 meter persegi (m2) dan mampu menampung tiga pesawat berbadan kecil. Dengan luas tersebut, hanggar di Jakarta menjadi yang terbesar dibandingkan fasilitas FL Technics di negara lain termasuk di kantor pusatnya di Lituania yakni Kaunas dan Vilnius.
Berdasarkan data di situs resmi FL Technics, tercatat hanggar di London, Inggris memiliki luas 8.700 m2, kemudian di Harbin, China yakni 15.000 m2, dan di Prestwick, Skotlandia mencapai 6.000 m2). Hanggar di Jakarta bahkan hampir tiga kali lipat lebih besar dibandingkan Vilnius dengan luas 7.700 m2 dan Kaunas seluas 8.500 m2.
Hal terpenting dalam sebuah perawatan dan perbaikan pesawat yaitu harus mendapat persetujuan dari otoritas terkait, baik di Indonesia maupun secara global.
Meski demikian, hanggar di Indonesia tidak memiliki pintu besar yang bisa dibuka dan ditutup secara otomatis. Sementara hanggar di Vilnius dan Kaunas sudah memiliki pintu ini yang merupakan syarat sertifikasi hanggar terbaru dari EASA.
Ketersediaan pintu hanggar besar yang bisa dibuka dan ditutup secara otomatis ini bertujuan untuk menghindari pesawat terkena debu atau partikel yang bisa merusak mesin. Pintu ini juga sangat penting untuk keselamatan dan kenyamanan pekerja khususnya di negara empat musim yang setiap tahun harus mengalami musim dingin atau salju.
Meski terdapat perbedaan hanggar dari segi ukuran, Chief Production Officer FL Technics Indonesia Dobrica Djordjevic memastikan bahwa pelayanan di Jakarta hampir sama dengan tempat lain. Bahkan, ia mengakui teknisi asal Indonesia yang telah mendapat sertifikasi ini memiliki kompetensi setara dengan teknisi dari luar negeri lainnya.
“Hal terpenting dalam sebuah perawatan dan perbaikan pesawat yaitu harus mendapat persetujuan dari otoritas terkait, baik di Indonesia maupun secara global. Seluruh proses perawatan dipastikan akan sama bila sudah mendapat persetujuan ini,” tuturnya.
Kemampuan teknisi
Chief Executive Officer (CEO) FL Technics Indonesia Martynas Grigas mengatakan, FL Technics secara resmi membuka hanggar perawatan dan perbaikan pesawat di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 2016. Setiap perawatan dan perbaikan pesawat didukung oleh 300 teknisi berpengalaman yang mayoritas merupakan pekerja Indonesia.
“Orang-orang Indonesia sangat terampil dalam merawat mesin dan mereka sangat mudah untuk dilatih. Jadi, bisnis perawatan dan perbaikan pesawat bukan tentang mesin, melainkan pengetahuan dan keahlian para teknisi,” tuturnya.
Martynas mengakui kemampuan teknisi Indonesia jauh lebih baik dari ekspektasi. Seluruh modal sumber daya manusia inilah yang membuat FL Technics berencana memperluas ekspansi bisnisnya di Indonesia dan wilayah Asia lainnya dengan membuka hanggar kembali di area Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“Indonesia memiliki banyak perguruan tinggi dengan jurusan penerbangan dan selalu mencetak banyak teknisi setiap tahunnya. Aspek sumber daya manusia, budaya, keahlian, hingga regulasi inilah yang menjadi pilihan terbaik untuk membangun hanggar di Indonesia,” ucapnya.