Bantuan untuk penyintas gempa di Kabupaten Cianjur, Jabar, terus diberikan. Bantuan juga menjangkau wilayah terisolasi karena akses menuju lokasi terputus.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
CIANJUR, KOMPAS — Kementerian Sosial terus menyalurkan bantuan untuk penyintas gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, termasuk ke wilayah terisolasi karena akses menuju tempat itu terputus. Bantuan yang diberikan antara lain berupa makanan dan air bersih.
Salah satu lokasi pemberian bantuan ada di Dusun Sarongge Girang, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, yang berada di kaki Gunung Gede. Menurut laporan Kemensos, rumah penduduk di dusun itu dalam kondisi hancur, akses menuju dusun tertutup, dan sumber pangan penduduk terbatas.
”Kami bergerak menjangkau lokasi warga yang terisolasi. Tim kami membawa dan mendistribusikannya (bantuan) langsung ke sana,” kata koordinator posko pengungsian di lapangan Jagakarsa, Kecamatan Warungkondang, Cianjur, Rachmat Koesnadi, melalui siaran pers yang diterima, Minggu (4/12/2022).
Tepat sasaran ini penting supaya benar bahwa bantuan sampai kepada (pihak) yang berhak. Itu yang jadi tujuan kita. Jangan sampai dimanfaatkan oleh yang tidak terdampak.
Adapun Posko Penanganan Bencana Lapangan Jagakarsa mendistribusikan 7.400 bungkus makanan per hari. Makanan tersebut dibagikan ke empat desa di Kecamatan Warungkondang. Rachmat mengatakan, penyaluran makanan bakal terus dilakukan hingga para penyintas mampu mandiri kembali.
Kemensos juga mendata dan mencatat kondisi serta kebutuhan penyintas gempa agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.
”Tepat sasaran ini penting supaya benar bahwa bantuan sampai kepada (pihak) yang berhak. Itu yang jadi tujuan kita. Jangan sampai dimanfaatkan oleh yang tidak terdampak,” ujar Rachmat.
Untuk mencapai wilayah terisolasi, tim pemberi bantuan mesti melewati medan yang sulit. Tim Sentra Mulya Jaya, misalnya, mesti berjalan menanjak di jalan yang licin sejauh 1 kilometer sambil membawa tenda, makanan untuk penyintas, dan berbagai peralatan lain. Perjalanan butuh waktu sekitar satu jam.
Hal serupa dialami sentra lain yang bertugas di posko pengungsian kecamatan lain. Penanggung jawab distribusi makanan untuk wilayah Kecamatan Warungkondang dan sekitarnya, Vivi Marlina, mengatakan, tim melewati medan sulit dengan tanjakan dan turunan curam. Jalan yang dilalui pun kadang terhalang material bangunan yang runtuh.
”Cuaca yang tidak menentu juga mempersulit tim untuk menjangkau posko yang ada di lokasi yang agak terisolasi,” katanya. ”Namun, ini tidak menghalangi penyaluran bantuan,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, sejumlah bantuan telah disalurkan ke penyintas gempa di Cianjur. Bantuan itu mencakup di antaranya bahan kebutuhan pokok, kasur, pakaian, tenda, dan toilet portabel. Per 30 November 2022, dapur umum juga telah didirikan di 23 titik.
”Dalam sehari, (dapur umum) dapat memasok 82.201 paket makanan siap santap. Total sejak beroperasi hingga 30 November 2022, Kemensos telah memasok 561.915 paket makanan siap santap untuk masyarakat Cianjur,” ujar Risma.
Pengeboran sumur juga dilakukan agar penyintas gempa punya akses ke air bersih. Pengeboran dilakukan di beberapa lokasi pengungsian, antara lain di lapangan Jagakarsa, Kecamatan Warungkondang, dan di lapangan Cariu Mangunkerta, Kecamatan Cugenang.
Rachmat mengatakan, pengeboran tidak mudah karena banyak batu di dalam tanah dan itu merusak beberapa mata bor. Selain itu, pengeboran terkendala hujan.
Pengeboran akhirnya berhasil. Air kini ditampung di tujuh tandon berkapasitas 1.100 liter dan 2.200 liter. Air bersih dari sumur digunakan untuk sekitar 550 pengungsi dan 100 petugas di posko pengungsian. Adapun kebutuhan air pengungsi dan petugas mencapai 10.000 liter per hari.