Sampai sekarang empat provinsi telah membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah atau Brida, yakni Jawa Tengah, NTB, Bali, dan Papua Barat. Peran Brida sangat penting dalam memperkuat ekosistem riset di daerah.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
FAKHRI FADLURROHMAN
Salah satu stan dari Papua Barat memamerkan hasil risetnya di Gedung ICC, Cibinong Science Center, Bogor, Kamis (27/10/2022). Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar pameran riset dan invoasi dalam acara Inari Expo 2022 dengan tema "Digital, Blue, & Green Economy: Riset dan Inovasi untuk Kedaulatan Pangan dan Energi".
JAKARTA, KOMPAS — Riset dan inovasi berpotensi untuk mendorong produktivitas serta pembangunan di sejumlah daerah di Indonesia. Upaya ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran Badan Riset dan Inovasi Daerah atau Brida, khususnya dalam memperkuat riset di berbagai bidang.
Hal itu mengemuka dalam acara Brida Talk bertajuk ”Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi di Daerah” di Gedung ICC Cibinong Science Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/10/2022). Diskusi ini merupakan rangkaian acara dalam pameran Indonesia Research and Innovation (Inari) Expo 2022 yang diselenggarakan pada 27-30 Oktober 2022.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Regional II Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Muhammad Roudo mengemukakan, Indonesia akan menghadapi berbagai macam tren dunia yang muncul pada 2045. Tren tersebut, di antaranya, mulai dari demografi global, urbanisasi, perdagangan internasional, teknologi, perubahan geopolitik, hingga perubahan iklim.
Papua Barat satu-satunya provinsi yang bisa menekan laju inflasi di bawah 3 persen dan mendapat insentif.
”Tren-tren dunia ini berpotensi untuk dijadikan riset. Dari peranan ekonomi kedaruratan, sebanyak 71 persen produk akan berasal dari negara berkembang. Kita juga akan menghadapi persaingan sumber daya alam karena ketersediaan yang menipis,” ujarnya.
Menurut Roudo, peran riset dan inovasi sangat penting guna menghadapi berbagai macam tren dunia. Di sisi lain, setiap wilayah di Indonesia juga perlu dikembangkan produktivitas dan pembangunannya sesuai dengan keunggulan masing-masing.
KOMPAS/PRADIPTA PANDU MUSTIKA
Salah satu hasil inovasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dipamerakan dalam acara Indonesia Research and Innovation (Inari) Expo 2022 di Gedung ICC Cibinong Science Center, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/10/2022). Sekitar 239 peserta dari berbagai lembaga penelitian ataupun organisasi turut memamerkan hasil inovasi mereka.
Meski demikian, Roudo menyebut bahwa perencanaan pembangunan, baik dalam skala nasional maupun daerah, tetap akan menemui tantangan. Tantangan itu seperti ketidakpastian, sumber daya yang terbatas, dan keefektifan koordinasi antarorganisasi.
”Hal-hal inilah yang membutuhkan perencanaan berbasis sains dan teknologi. Di sinilah potensi dari riset dan inovasi di daerah menjadi sangat penting,” ucapnya.
Upaya mendorong produktivitas dan pembangunan di daerah salah satunya dilakukan dengan mengoptimalkan peran Brida. Lembaga ini diharapkan dapat berperan sebagai pusat kolaborasi dan pengungkit untuk semua pihak dalam memperkuat riset serta memanfaatkan inovasi hasil riset tersebut.
Sampai saat ini tercatat telah terbentuk empat Brida di tingkat provinsi, yakni Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Papua Barat. Selain itu, sebanyak 10 surat pertimbangan Brida dari 10 pemerintah provinsi (pemprov) juga telah selesai dibuat. Sementara satu pemprov lainnya, yakni Kalimantan Tengah, masih dalam proses pengajuan surat.
Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yopi mengatakan, Brida dibentuk dengan tugas dan fungsi untuk mendukung pemerintah daerah dalam menyediakan berbagai rekomendasi kebijakan. Hal ini sekaligus meningkatkan peran daerah terkait dengan bidang digital serta ekonomi biru dan hijau.
FAKHRI FADLURROHMAN
Peserta Inari Expo menjaga stan di Gedung ICC, Cibinong Science Center, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/10/2022).
”Pembentukan Brida sudah sangat krusial seiring dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang BRIN. Melalui perpres ini, BRIN juga sudah mengintegrasikan semua kegiatan litbangjirap (penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan) secara nasional, dengan tujuan utama memperkuat ekosistem riset dan inovasi,” ujarnya.
Mengarahkan kebijakan
Kepala Brida Papua Barat Charlie D Heatubun menyatakan, diseminasi dan publikasi merupakan hal yang sangat penting untuk memperkenalkan hasil riset ataupun inovasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, Brida Papua Barat membuat sistem data dan informasi, jurnal ilmiah, majalah, hingga buku untuk meningkatkan literasi.
”Salah satu kontribusi yang dilakukan kami ialah membantu mengarahkan kebijakan pembangunan daerah. Melalui Deklarasi Manokwari tahun 2019 menjadi Papua Barat sebagai provinsi yang berkelanjutan,” katanya.
Sesuai dengan peraturan daerah yang talh diterbitkan, tugas pokok Brida Papua Barat, antara lain, ialah melaksanakan kebijakan, koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian litbangjirap di daerah secara menyeluruh. Brida juga bertugas melakukan inovasi untuk peningkatan daya saing sekaligus mengelola kekayaan intelektual di Papua Barat.
”Kami termasuk provinsi yang progresif dalam pencatatan dan pengelolaan hak kekayaan intelektual. Kolaborasi dengan para mitra juga membuat ekonomi kerakyatan di Papua Barat bisa dilaksanakan dengan baik. Papua Barat satu-satunya provinsi yang bisa menekan laju inflasi di bawah 3 persen dan mendapat insentif,” ucapnya.