Universitas Airlangga Ajukan Vaksin Merah Putih Juga untuk Penguat
Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia berkejaran dengan waktu untuk mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Ketua Peneliti Vaksin Merah Putih Fedik Abdul Rantam memberi sambutan saat Kick Off Uji Klinik Fase 3 Vaksin Merah Putih di Aula Fakultas Kedokteran Kampus A Universitas Airlangga, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/6/2022). Vaksin Merah Putih merupakan karya Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui pelaksanaan uji klinik vaksin Merah Putih lanjut ke fase 3. Pada fase 3 ada 4.005 subyek yang disiapkan untuk mengikuti penelitian, dibagi dalam tiga kelompok yakni kelompok kontrol dan dua kelompok perlakuan. Uji klinis direncanakan akan berlangsung enam bulan.
SURABAYA, KOMPAS — Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, mengajukan vaksin Merah Putih juga untuk dosis penguat atau booster kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pengembangan vaksin bersama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia telah berada di fase tiga uji klinis, yakni pemberian dosis kedua kepada 4.005 subyek.
”Di fase tiga, alhamdulillah, sejauh ini keamanan tidak ada masalah dan seluruh subyek sudah menerima injeksi sehingga menunggu hasil uji dari laboratorium (imunogenisitas),” kata Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Prof Fedik Abdul Rantam kepada Kompas di Institute of Tropical Disease (ITD) atau Lembaga Penyakit Tropis, Kamis (11/8/2022) petang.
Fedik mengatakan, vaksin Merah Putih disiapkan sebagai vaksin primer atau dosis pertama dan kedua bagi masyarakat yang belum menerima vaksinasi dalam masa penanganan pandemi Covid-19 (Coronavirus disease 2019).
Vaksin yang dikembangkan dari virus SARS-CoV-2 pasien Covid-19 di Surabaya itu memang belum diproduksi untuk digunakan oleh pemerintah ke masyarakat umum karena masih dalam fase tiga uji klinis.
Namun, Fedik melanjutkan, tim telah mengajukan proposal kepada BPOM untuk penggunaan vaksin Merah Putih sebagai dosis lanjutan, yakni penguat heterolog, primer, serta penguat anak dan remaja.
Proposal diajukan untuk mendapatkan EUA (emergency use authorization) atau izin penggunaan darurat dari BPOM. Jika izin itu keluar, vaksin efektif dapat segera digunakan untuk publik.
Menurut Fedik, sejumlah kendala dalam pengembangan membuat vaksin Merah Putih diyakini tidak dapat digunakan persis dalam 77 Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 2022).
Namun, jika hasil imunogenisitas tiada masalah berikut pengajuan proposal, EUA diharapkan bisa turun setidaknya sebulan setelah peringatan 77 Tahun Indonesia itu.
”Walaupun tidak persis saat peringatan, tetapi turut menjadi hadiah dan persembahan bagi bangsa dan negara,” kata Fedik, yang kini juga aktif sebagai tenaga ahli penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang populasi ternak se-Indonesia.
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Vaksin Merah Putih untuk penanganan Covid-19 dari tim peneliti Universitas Airlangga yang siap dipakai untuk uji klinik. Seed vaksin diberikan kepada PT Biotis Pharmaceuticals untuk produksi bagi uji klinik. Penyerahan seed vaksin bersamaan dengan Sidang Terbuka Dies Natalis ke-67 Universitas Airlangga di Kampus C Mulyorejo. Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/11/2021).
Selesai ditempuh
Secara terpisah, peneliti utama uji klinis vaksin Merah Putih, Dominicus Husada, mengatakan, injeksi atau penyuntikan dosis 1 kepada 4.005 subyek telah selesai ditempuh.
Saat ini, injeksi dosis 2 juga telah diberikan kepada para subyek. Penyuntikan vaksin Merah Putih dalam rangka fase tiga uji klinis berlangsung di lima rumah sakit di Jatim.
Yang utama ialah RSUD Dr Soetomo di Surabaya sebagai pusat uji klinis vaksin Merah Putih. Empat lainnya ialah RS Universitas Airlangga, RSUD Dr Soebandi, dan RS Paru di Jember, serta RSUD Dr Saiful Anwar di Malang. Jumlah 4.005 subyek yang harus dipenuhi dalam fase tiga telah terpenuhi dan mayoritas berasal dari Jatim.
Di fase tiga, alhamdulillah, sejauh ini keamanan tidak ada masalah dan seluruh subyek sudah menerima injeksi sehingga menunggu hasil uji dari laboratorium. (Fedik Abdul Rantam)
”Sesuai permintaan Gubernur Jatim (Khofifah Indar Parawansa) agar uji klinis memprioritaskan warga Jatim,” kata Dominicus. Setelah injeksi kedua, tim dapat menempuh pemeriksaan laboratorium untuk melihat perkembangan antibodi dari para subyek.
Laporan secara berkala diberikan kepada BPOM sehingga dapat digunakan dalam pengajuan proposal izin penggunaan darurat.
Berdasarkan laman resmi https://vaksin.kemkes.go.id/, Jumat (12/8/2022) petang, sasaran vaksinasi di Jatim mencakup hampir 35,34 juta jiwa. Dosis 1 vaksinasi telah diberikan kepada 30,11 juta jiwa atau cakupan 85,2 persen.
Pemberian dosis 1 dan dosis 2 telah menjangkau 25,11 juta jiwa atau cakupan 73,1 persen. Untuk dosis 1, 2, dan 3 telah diberikan kepada 7,4 juta jiwa atau baru mencakup 21 persen.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan terus menggencarkan vaksinasi untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat luas terhadap dampak pandemi Covid-19 yang telah menyerang sejak Maret 2020.
Di sisi lain, pemerintah juga telah memulai pemberian dosis 4 terutama kepada tenaga kesehatan. Dalam waktu dekat, juga akan diberikan dosis 3 untuk anak dan remaja yang sejauh ini baru menerima dosis 1 dan dosis 2.
Khofifah mengatakan, pengembangan vaksin Merah Putih membanggakan Jatim karena kontribusi besar dan nyata bagi Indonesia dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Pengembangan vaksin juga dapat berguna bagi dunia kesehatan.
”Unair telah membuktikan bahwa Indonesia mampu berdikari dalam pengembangan vaksin untuk mengatasi wabah dan pandemi,” kata Ketua Umum Ikatan Alumni Unair ini.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Undangan mendengarkan sambutan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang dilakukan secara daring saat peresmian dimulainya Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/2/2022).