90 Negara Ikuti Olimpiade Informatika Internasional di Indonesia
Para talenta digital muda dunia berkompetisi di Yogyakarta untuk menunjukkan kemampuan terbaik di ajang International Olympiad in Informatics (IOI) ke-34. Pelajar berasal dari 90 negara.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
DOKUMENTASI KEMDIKBUDRISTEK
Suasana pembukaan International Olympiad in Informatics (IOI) ke-34 di Yogyakarta, Selasa (9/8/2022). Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim membuka secara resmi penyelenggaraan IOI di Yogyakarta pada 7-15 Agustus yang pertama kali dilakukan secara hibrida.
JAKARTA, KOMPAS — Pelajar dunia yang bakal jadi talenta muda di bidang informatika berkumpul secara hibrida dalam kompetisi International Olympiad in Informatics atau IOI yang digelar di Yogyakarta pada Selasa (9/8/2022) dan berlangsung hingga Rabu (10/8/2022). Penyelenggaraan IOI ke-34 ini untuk pertama kalinya dilaksanakan secara luring dan daring yang diikuti 536 peserta dari 90 negara.
Presiden IOI Benjamin Burton saat acara pembukaan mengajak seluruh peserta mengambil kesempatan ini untuk belajar tentang banyak pengalaman yang didapat. ”Meski kalian akan mendapat banyak tantangan dalam pelaksanaan kompetisi, jalani dengan keberanian dan penuh semangat. Kalian beruntung karena menjadi perwakilan terbaik dari negara kalian. Semoga sukses dalam kompetisi ini," ujar Benjamin.
Setelah dua tahun digelar secara daring karena pandemi Covid-19, IOI tahun 2022 dilaksanakan kembali dengan tatap muka. Namun, ada juga peserta yang mengikuti secara daring. ”Akhirnya kita bisa bertatap muka IOI ke-34 secara hibrida. Terima kasih Indonesia bersedia menyelenggarakan,” ujarnya.
Para peserta bisa berbagi ilmu dan pengalaman dari berbagai latar belakang, menjadi satu kesatuan untuk memberikan yang terbaik bagi negara bahkan dunia dalam perkembangan teknologi komputer di masa mendatang.
IOI ke-34 ini diikuti 536 peserta dari 90 negara. Jumlah ini merupakan jumlah negara terbanyak selama penyelenggaraan IOI. Peserta terdiri dari 357 pelajar yang berkompetisi dan 179 orang leader, team leader, pendamping, dan tamu undangan lain. Sebanyak 414 peserta dari 72 negara hadir di Yogyakarta untuk berpartisipasi secara luring pada 7-15 Agustus, sedangkan sebanyak 122 peserta dari 18 negara berpartisipasi secara daring dari negara masing-masing.
DOKUMENTASI KEMDIKBUDRISTEK
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim membuka secara resmi International Olympiad in Informatic (IOI) ke-34 di Yogyakarta, Selasa (9/8/2022). Para pelajar dunia yang merupakan talenta muda informatika dari 90 negara secara luring dan daring menunjukkan kemampuan terbaiknya di ajang olimpiade informatika ini,
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim yang meresmikan penyelenggaraan IOI di Indonesia mengatakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah salah satu olimpiade sains tingkat dunia yang tertua dan terbesar. Kegiatan ini bertepatan pula dengan terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G20.
”Saya meyakini bahwa kompetisi ini merupakan sarana terbaik untuk membina dan menantang generasi muda dunia untuk mencintai informatika dan mengembangkannya untuk kehidupan kita yang lebih baik,” kata Nadiem.
Ketua Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia Reinhart Hermanus mengatakan, kompetisi IOI ini unik dan momen yang tidak terlupakan. Para peserta bisa berbagai ilmu dan pengalaman dari berbagai latar belakang, menjadi satu kesatuan untuk memberikan yang terbaik bagi negara bahkan dunia dalam perkembangan teknologi komputer di masa mendatang.
Pengakuan talenta digital
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menjelaskan, IOI merupakan salah satu dari 14 Olimpiade Sains Internasional yang dilaksanakan setiap tahun. Dari berbagai olimpiade tersebut, IOI merupakan olimpiade keempat tertua dan dengan jumlah negara yang berpartisipasi terbanyak kedua. IOI ke-34 ini dilaksanakan dengan tema ”Digital Energy of Asia”, sejalan dengan meningkatnya peran teknologi digital dalam kehidupan manusia dan dalam rangka mendukung pengembangan teknologi sebesar-besarnya untuk kesejahteraan kehidupan.
Ajang kompetisi IOI bertujuan mengidentifikasi, mendorong, menantang, dan memberikan pengakuan terhadap anak-anak muda yang memiliki talenta hebat di bidang informatika. Kemudian, membangun persahabatan internasional di antara para ilmuwan dan para pendidik dalam bidang informatika. Tujuan berikutnya adalah memperkenalkan disiplin ilmu informatika kepada kaum muda, mempromosikan penyelenggaraan kompetisi informatika untuk siswa sekolah menengah, serta mendorong negara-negara untuk menyelenggarakan kompetisi IOI pada masa depan.
MAHDI MUHAMMAD
Ankur Dahiya (kiri), CEP RunX sebuah perusahaan teknologi digital,
Selain mengikuti kompetisi dan pertemuan General Assembly, seluruh peserta juga akan diundang untuk melakukan ekskursi ke berbagai tujuan wisata dan atraksi budaya di seputar Yogyakarta dan akan diselenggarakan malam budaya di Candi Borobudur. Dalam ekskursi tersebut peserta juga berkesempatan untuk mengikuti berbagai lokakarya, yang antara lain memberikan pengalaman langsung bagi peserta bagaimana membatik, menari, dan memainkan alat musik tradisional. Dengan mengikuti agenda ini, seluruh peserta IOI diharapkan dapat mengenal lebih dekat dan menikmati keindahan kekayaan budaya Indonesia, khususnya di Yogyakarta, dan kembali ke negara masing-masing dengan pengalaman yang tidak terlupakan.