Swasta Perlu Bantu Tingkatkan Kapasitas Tes Covid-19
Pihak swasta perlu terlibat aktif membantu pemerintah dalam mengatasi Covid-19. Sekelompok pengusaha dan dokter berkolaborasi mendirikan laboratorium yang fokus pada tes Covid-19.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
DOKUMENTSI INTIBIOS LAB
Pendiri Intibios Lab Enggartiasto Lukita (kiri) dan Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko dalam pembukaan Intibios Lab di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (18/2/2021).
JAKARTA, KOMPAS – Untuk menekan penyebaran Covid-19 di Jakarta, pihak swasta harus ikut membantu pemerintah meningkatkan kapasitas tes. Dengan peningkatan kapasitas tes, langkah pemerintah untuk melacak dan memutus rantai tular Covid-19 akan menjadi lebih efektif.
“Kunci dari penanganan Covid-19 adalah bagaimana kita meningkatkan sinergi dan kolaborasi di antara semua elemen untuk melacak dan menekan penularan. Ini bisa dicapai dengan tes di laboratorium dan penelusuran kontak dengan orang yang positif,” kata Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko ketika meninjau persiapan pembukaan laboratorium Intibios Lab di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (18/2/2021).
Jakarta sebagai wilayah yang memiliki jumlah penderita terbanyak dan tingkat penularan tertinggi masih memerlukan tambahan laboratorium yang fokus pada tes Covid-19. Hal itu mendorong Intibios Lab membuka laboratorium khusus Covid-19 di Jakarta Utara.
DOKUMENTASI INTIBIOS LAB
Suasana kerja di dalam Intibios Lab
Intibios Lab adalah jaringan laboratorium yang telah beroperasi di sejumlah kota di seluruh Indonesia. Sejak awal, laboratorium ini dirancang sebagai laboratorium khusus yang fokus pada tes usap PCR, tes usap antigen, tes serologi, dan pengujian lain yang berhubungan dengan penanganan Covid-19. Tujuannya adalah dapat mengeluarkan hasil tes yang cepat dan akurat. Intibios Lab memenuhi standar internasional, dalam kategori Biosafety Level (BSL) 2.
Intibios Lab merupakan buah kolaborasi sejumlah pelaku usaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium setelah melihat Indonesia masih mengalami keterbatasan jumlah laboratorium untuk memenuhi rasio pengujian Covid-19 sesuai rekomendasi WHO. Kolaborasi ini digagas Enggartiasto Lukita, bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Then Herry, dan Rio Abdurrachman, serta dr Nanny Djaya (spesialis gizi yang pernah menjadi kepala rumah sakit di Jakarta) dan dr Enty (spesialis mikrobiologi klinis).
Penggagas Intibios Kelapa Gading Ahmad Sahroni mengatakan, “Jakarta itu besar, urusannya macam-macam. Tidak bisa semua diserahkan ke pemerintah. Swasta juga harus turun tangan sesuai kemampuannya masing-masing untuk ikut menangani pandemi ini. Kami senang bisa menjadi bagian dari usaha menangani Covid-19 di Indonesia.”
“Ini adalah pertemuan antara bisnis dan kemanusiaan. Ketika saya mendengar bahwa Indonesia membutuhkan banyak laboratorium, saya hubungi teman-teman saya dan mereka sangat ringan tangan mewujudkan laboratorium yang fokus sehingga semua operasionalnya diarahkan untuk penanganan Covid-19”, kata Enggartiasto, dalam siaran persnya, Jumat (19/2/2021).
Enggar menambahkan, sampai saat ini Intibios Lab sudah beroperasi di Jakarta, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Lampung, Karawang, Bogor, Semarang, dan Sidoarjo. Sebelum di Kelapa Gading, Intibios Lab telah beroperasi di Mangga Besar dan layanan drive through di gedung Plasa UOB.