Penggemar Frustrasi Tak Dapat Tiket, Oasis Tambah Dua Pertunjukan
Oasis mengumumkan dua pertunjukan tambahan dalam rangkaian tur reuni tahun depan demi melegakan penggemar.
Oleh
BUDI SUWARNA
·3 menit baca
Di tengah frustrasi massal penggemar Oasis yang gagal mendapatkan tiket Tur Reuni Oasis, band asal Manchester, Inggris, itu mengumumkan dua pertunjukan tambahan di Stadion Wembley, London.
”Dua pertunjukan di Stadion Wembley sudah ditambahkan karena permintaan (konser) yang fenomenal,” tulis Oasis di X. Pertunjukan ekstra itu akan digelar pada 27 dan 28 September 2025.
Sejak dibentuk pada 1991, Oasis menjadi salah satu nama besar pada gelombang invasi british pop hingga pertengahan 2000-an. Lagu Oasis, ”Don’t Look Back in Anger”, adalah lagu wajib di ruang-ruang karaoke sepanjang masa. Di luar itu, ada deretan lagu-lagu lain yang terus nempel di kepala penggemar, seperti ”Stand by Me”, ”Wonderwall”, ”Supersonic”, ”Talk Tonight”, ”Roll with It”, dan lain-lain.
Namun, pertikaian dua bersaudara Noel Gallagher dan Liam Gallagher, personel Oasis, berdampak buruk pada band tersebut. Pada 2009, band yang memicu histeria di kalangan anak muda di banyak negara memutuskan hiatus setelah menghasilkan tujuh album. Noel dan Liam selanjutnya menekuni proyek solo sendiri-sendiri dan keduanya menuai kesuksesan. Namun, penggemar tetap mendambakan mereka kembali di panggung yang sama, mengusung nama Oasis lagi.
Harapan itu terjawab pada awal pekan ini lewat unggahan di media sosial berupa tanggal ”27.8.24” dalam bentuk huruf sama dengan logo Oasis. Band itu memutuskan reuni dan menggelar rangkaian tur pada 2025.
Tur reuni akan dimulai pada 4 dan 5 Juli 2025 di Principallity Stadium di Cardiff, Wales. Berikutnya mereka akan ”pulang kampung” pada 11, 12, 19, dan 20 Juli untuk tampil di Heaton Park, Manchester, Inggris. Dari sana, mereka akan ke London untuk tampil di Stadion Wembley pada 26 Juli, serta 2 dan 3 Agustus,
Beberapa hari kemudian, Oasis singgah di Stadion Scottish Gas Murrayfield di Edinburgh, Skotlandia, pada 8 dan 9 Agustus. Tur Inggris Raya itu awalnya dirancang berakhir di Croke Park di Dublin pada 16 dan 17 Agustus. Tetapi, dengan tambahan dua pertunjukan seperti yang dicuitkan Oasis di X, Oasis akan kembali ke London dan menggelar dua konser ekstra di Wembley pada 27-28 September.
Tiket untuk dua konser ekstra akan dijual dengan sistem ballot, yakni pemilihan calon pembeli dilakukan dengan acak. Dengan demikian, semua penggemar mendapat peluang yang sama untuk mendapatkan tiket. Biasanya, calon pembeli tiket mendaftar dulu melalui aplikasi. Setelah itu ada pengundian. Nama yang muncul berhak untuk membeli tiket.
”Aplikasi untuk bergabung dengan (sistem) ballot akan dibuka pertama-tama untuk penggemar dari Inggris yang gagal mendapat tiket lewat Ticketmaster,” tambah Oasis sambil menambahkan, informasi lebih rinci akan menyusul kemudian.
Penjualan tiket untuk rangkaian konser Oasis sebelumnya dinilai kacau. Harga tiba-tiba melambung tinggi lantaran penetapan harga dilakukan dinamis berdasarkan tinggi rendahnya permintaan, orang berjam-jam antre secara daring dan ujung-ujungnya frustrasi lantaran terjadi gangguan teknis. Kondisi ini membuat banyak penggemar yang marah.
Oasis merilis pernyataan pada Rabu malam yang membantah bahwa mereka berada di balik penetapan harga tiket dinamis. ”Perlu diperjelas bahwa Oasis menyerahkan keputusan tentang tiket dan harga sepenuhnya kepada promotor dan manajemen, dan (Oasis) tidak tahu kalau penjualan tiket ditetapkan dengan harga dinamis,” kata Oasis, seperti dikutip dari AFP.
Dalam pertemuan dengan pomotor, Ticketmaster, dan manajemen band, lanjut Oasis, ada kesepakatan untuk menggunakan harga dinamis demi menjaga agar harga tiket tetap rendah dan mencegah penjualan tiket kembali. Tetapi, pelaksanaan rencana itu tidak sesuai ekspektasi.
Lonjakan harga tersebut membuat Menteri Kebudayaan Lisa Nandy beraksi. Dia menyebut, penetapan harga dinamis sebagai praktik yang ”menyedihkan”. Dia berjanji akan meninjau persoalan itu sebagai bagian dari konsultasi pemerintah mendatang terkait perlindungan konsumen dalam penjualan dan penjualan kembali tiket.
Sejak awal, tur reuni Oasis diperkirakan bakal seramai pergelaran musik Taylor Swift, Harry Styles, atau Beyonce dalam hal pengumpulan penonton, seperti yang terjadi belakangan ini,” kata Kate Nicholls, Chief Executive of UKHospitality, badan yang mengurusi industri jasa di Inggris Raya kepada Reuters.