”Borderlands” adalah film adaptasi gim populer yang menampilkan perempuan sebagai jagoan utama. Ada Cate Blanchett, lo.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·4 menit baca
Hollywood kembali menelurkan film aksi fiksi ilmiah bernuansa distopia, Borderlands (2024). Sama seperti film aksi tipikal Hollywood lainnya, film ini menampilkan kisah from zero to hero dengan sentuhan komedi gelap. Uniknya, film ini menggunakan perspektif segar soal jagoan perempuan.
Borderlands merupakan adaptasi dari serial gim populer berjudul sama buatan Gearbox Software. Melansir borderlands.2k.com, serial ini mempunyai enam gim, yakni Borderlands (2009), Borderlands 2 (2012), Borderlands: The Pre-Sequel (2014), Tales from the Borderlands (2014), Borderlands 3 (2019), dan New Tales from the Borderlands (2022).
Dalam gim tersebut, pemain akan menjadi vault hunters atau pemburu brankas. Pemain akan mencari brankas yang berisi kekayaan dan kekuatan yang luar biasa. Namun, brankas itu juga menjadi incaran perusahaan besar, bandit kejam, dan robot-robot.
Serial gim ini mempunyai beberapa karakter utama, contohnya Lilith the Siren, Mordecai the Hunter, Brick the Berserker, dan Roland the Soldier. Dalam film Borderlands karya sutradara Eli Roth, film ini fokus pada Lilith sebagai karakter utama.
Alkisah bangsa Eridian sempat menguasai galaksi. Bangsa maju ini meninggalkan sisa-sisa teknologi canggih yang berada di semacam gudang rahasia di Planet Pandora, planet terkacau di galaksi. Untuk membuka gudang tersebut, orang yang mencari harus mempunyai tiga kunci dan putri Eridian.
Konflik bermula ketika Tiny Tina (Ariana Greenblatt) diculik oleh Roland (Kevin Hart) bersama Krieg (Florian Munteanu). Tiny Tina merupakan putri Atlas, pendiri perusahaan Atlas yang bergerak di bidang perusahaan manufaktur senjata.
Atlas, si pendiri perusahaan Atlas, menugaskan Lilith (Cate Blanchett) untuk mencari Tiny Tina. Lilith yang bekerja sebagai pemburu bayaran terkenal akhirnya pulang ke Pandora demi Tiny Tina. Dibantu oleh Claptrap (suara Jack Black), sebuah robot cerewet, Lilith memulai petualangan di kampung halamannya.
Setelah bertemu Tiny Tina, Roland, Krieg, dan Tannis (Jamie Lee Curtis), Lilith menguak misteri gudang rahasia tersebut sekaligus sosok putri Eridian. Nasib alam semesta kini berada di tangan Lilith dan teman-teman barunya.
Cerita mirip
Menurut ScreenRant, rencana pembuatan gim Borderlands menjadi film muncul sejak 2015. Awalnya, sutradara Leigh Whannell (The Invisible Man, 2020) akan menyutradarai film ini sebelum akhirnya jatuh pada Eli Roth.
Roth memang juara membuat film-film horor berdarah, seperti Thanksgiving (2023) dan Hostel (2005). Kemampuan dia menampilkan kekerasan cocok untuk membuat film Borderlands mengingat gim asalnya juga kejam.
Roth mengaku senang menggarap film ini karena juga bisa menciptakan dunia baru di planet lain yang berlatar 3.000 tahun di masa mendatang. Alhasil, dia bisa ”bermain-main” dengan set shooting. Lebih-lebih ketika Roth merupakan penggemar film aksi sains fiksi, misalnya The Fifth Element (1997), Escape from New York (1981), dan Barbarella (1968).
”Itu bukan dari realitas kita meskipun itu jelas mencerminkannya. Jadi, itu yang paling menyenangkan bagi saya. Itu seperti menyelami dan menciptakan kembali dunia. Juga senjatanya,” kata Roth.
Film Borderlands menampilkan kisah yang runtut dalam sinematografi pancarona yang lusuh. Alurnya cepat, cerita kilas balik juga langsung pada intinya. Namun, ceritanya tidak menawarkan kebaruan sehingga film tertolong oleh humor gelap dan sarkastik dari Claptrap.
Kalau membandingkan, cerita Borderlands mirip dengan The Fifth Element (1997) yang dibintangi Bruce Willis dan Milla Jovovich. The Fifth Element yang juga bernuansa distopia mengisahkan persaingan mencari senjata terkuat menggunakan empat batu elemen dan satu individu khusus sebagai elemen kelima.
Bicara soal karakter, setiap pemain Borderlands sudah mempunyai kepribadian yang khas. Namun, tidak semua latar belakang karakter digali secara mendalam, terutama Roland dan Krieg, sehingga membuat tidak puas usai menonton.
Jagoan perempuan
Borderlands merupakan film adaptasi gim yang mengusung perempuan sebagai jagoan utama. Selain Lilith, ada pula Alice dari waralaba Resident Evil(2002-2016) dan Lara Croft dari Lara Croft: Tomb Raider (2001-2003, 2018).
Tampilan fisik Lilith adalah sosok tinggi dengan tubuh proporsional yang atletis, tetapi rambut pendeknya ngejreng dengan warna merah menyala. Senjata api menjadi andalannya saat bertarung.
Sedikit berbeda dengan Alice dan Lara, penggambaran karakter Lilith tidak memancarkan kesan seksi menurut sudut pandang laki-laki (male gaze). Karakter Alice beberapa kali tampil dengan minim busana, begitu pula dengan Lara Croft. Sementara itu, tubuh Lilith dibalut oleh tiga lapis baju dan celana panjang pas badan.
Watak Lilith, Alice, dan Lara bisa dibilang mirip. Mereka pemberani, cerdik, dan tabah menjalani hidup yang malang. Tiga perempuan ini selalu fokus untuk mencapai tujuan ketika menjalankan suatu misi. Yang membedakan, sikap Lilith terkadang kasar, sarkastik, dan masa bodoh.
Dalam film, sisi kemanusiaan ketiga karakter tersebut diperlihatkan lewat relasi mereka dengan orang-orang di sekitarnya. Untuk Lilith, sisi lembutnya muncul saat berinteraksi dengan Tiny Tina.
Aktris Cate Blanchett mengaku, ”kegilaan” karena pandemi Covid-19 mendorong keputusannya untuk menjadi Lilith. Blanchett meriset tentang gim habis-habisan tentang gim itu, termasuk dengan membeli Playstation5 untuk bermain.
”Saya ingin tahu batasan permainan tersebut dan apa yang disukai penggemar dari karakter tersebut. Saya benar-benar asyik dengan seluruh dunia itu. Para cosplayer. Tutorial tata rias di Youtube,” ujar Blanchett kepada Empire.
Menjadi Lilith membuat karier panjang Blanchett semakin berwarna. Pemenang Oscar ini terkenal sebagai aktor watak bersama Johnny Depp, Christian Bale, Tilda Swinton, dan Gary Oldman. Selain menjadi jagoan, Blanchett pernah menjadi konduktor, penipu, peri, dewi mitologi Nordik, ratu, sosialita, dan penari balet.
Borderlands meramaikan jagat film adaptasi gim populer dunia sembari menawarkan sisi lain soal jagoan perempuan. Film ini tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 9 Agustus 2024.