Dengan tempo "medium beat" khas musik pop, lagu Langit Biru sengaja dibuat agar terdengar ringan dan mudah diingat.
Oleh
MOHAMMAD HILMI FAIQ
·2 menit baca
Padi Reborn merilis single terbaru Padi ”Langit Biru” bersama Fanny Soegi di The Lounge XXI, Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2024). Lirik lagu ini pertama digubah Piyu dan vokalis Padi Reborn Fadly pada medio tahun 2020. Saat itu, meski semua orang terkurung di dalam rumah, tampak di mata Piyu bahwa langit justru menjadi cerah dan indah.
”Kami membawa pesan motivasi untuk pendengar karena esensi dari lirik lagu ini berbicara mengenai harapan bahwa dalam situasi sesulit apa pun, fajar akan bersemi di hari esok sebagai wujud harapan baru,” kata gitaris Padi Reborn, Piyu.
Muatan lirik yang sarat harapan ini mengajak pendengar untuk terus optimistis meski badai ketidakpastian akan selalu meliputi hidup. Apalagi, dunia baru saja bangkit dari pandemi Covid-19.
Bagi Piyu, saat itu bumi seperti diset ulang ketika melihat langit biru. Tanda birunya langit memberi sebuah harapan bahwa meski bumi diterpa pandemi, musibah ini justru melahirkan suatu hal baru. ”Makanya kita pilih judul lagu ’Langit Biru’ karena ini ada semacam pesan bahwa kita akan punya harapan bahwa akan ada sesuatu yang lebih baik lagi, ekosistem kita akan lebih baik lagi, bangsa kita akan lebih baik lagi, negara kita akan lebih baik lagi,” tambahnya.
Penggebuk drum Padi Reborn, Yoyo, merasa saat inilah waktu yang tepat untuk merilis singel mereka. Baginya, ada dinamika proses kreatif dan produksi yang cukup panjang untuk lagu ”Langit Biru”. Lewat lagu ini, dia berharap bisa ikut membangun suasana damai serta memberikan energi positif dan inspirasi baru buat banyak orang.
Dengan tempo mediumbeat khas aransemen musik pop, lagu ini sengaja dibuat agar terdengar ringan dan mudah diingat. Ada pula sentuhan folk etnik yang mendamaikan perasaan.
Sepuhan efek folk ini tak terlepas dari keterlibatan Fanny Soegi yang lekat dengan genre tersebut. Perempuan berdarah Kalimantan ini merasa terhormat dan bersyukur dilibatkan dalam proyek band lawas berumur 26 tahun beranggotakan Fadly (vokal), Ari dan Piyu (gitar), Yoyo (drum), dan Rindra (drum) ini. ”Fun fact-nya adalah almarhum ibu saya yang paling excited,” kisah Fanny kala menceritakan ajakan kolaborasi Padi kepada ibunya.
Dari hasil kolaborasi ini, Fanny berharap, lagunya dapat menemani siapa pun, khususnya generasi Z, agar tidak pernah pupus harapan. Mewakili teman-teman Gen Z, setelah saya mendengar lagu itu berkali-kali, Fanny percaya bahwa langit tidak akan selamanya mendung, tidak akan selamanya gelap karena ada harapan, karena ada teman-teman yang mendukung. ”Langit itu akan menjadi biru dan menjadi terang,” kata Fanny.
Acara perilisan singel yang dipandu Adjis Doaibu ini terasa hangat karena diwarnai dengan celetukan demi celetukan yang mengundang tawa hadirin oleh Raffi Ahmad dan Giring Ganesha. Acara ditutup dengan “konser dadakan” Padi Reborn featuring Raffi Ahmad dan Giring Ganesha melantunkan lagu "Mahadewi".
Catatan: Artikel ini merupakan hasil kolaborasi dengan peserta magang harian Kompas, Rilanda Virasma Meiprita dari Sastra Indonesia Universitas Diponegoro.