Era Grup Perempuan Mendominasi K-pop
Grup perempuan mendominasi industri K-pop, seperti NewJeans dan Ive. Banyak faktor yang mendukung popularitas mereka.
Sepanjang 2023, grup perempuan generasi baru terbukti mendominasi industri K-pop baik di level lokal maupun global. Tren ini tampaknya berlanjut pada tahun ini. Apa yang menjadi daya tarik grup-grup ini?
NewJeans, Ive, dan beberapa grup perempuan lainnya memimpin K-pop belakangan ini. Di ranah global, album EP Get Up (2023) dari grup New Jeans besutan Ador ini meluncur perdana dan langsung mendarat di peringkat pertama album chart Billboard 200. Time memasukkan grup ini sebagai Next Generation Leaders 2023.
Popularitas NewJeans di kampung halaman tidak kalah. Grup ini keluar sebagai pemenang di dua penghargaan musik K-pop terbesar di Korea Selatan, yakni MAMA Awards dan Melon Music Awards, dengan mengklaim dua dari empat kemenangan utama di tiap acara.
”Banyak grup mengejar ’maksimalisme’ dengan mengeluarkan lagu-lagu pop elektronik liar yang biasanya terdiri dari intro, chorus, dan break. Namun, NewJeans telah membuang konvensi ini. Grup ini lebih riang, santai, dan natural,” kata kritikus musik Kim Do-heon kepada The Korea Times, dikutip di Jakarta, Rabu (17/4/2024).
Berbagai pengakuan lain juga direbut grup ini pada tahun ini. Pada Februari 2024, International Federation of Phonographic Industry (IFPI) memasukkan NewJeans di peringkat kedelapan dalam Global Artist Chart 2023. Maret 2024, NewJeans menerima penghargaan Grup Terbaik Tahun Ini dalam Billboard Women in Music.
Baca juga: Idola K-pop, Manusia Versus Sosok Virtual
Begitu pula dengan Ive yang menang di berbagai penghargaan K-pop domestik sejak 2022. Melanjutkan pencapaian mereka, grup yang melakukan debut pada 2021 ini mencetak hit baru lewat lagu ”Kitsch” dan ”I Am” dari album I've Ive (2023). Total, sudah lima album dari grup ini yang menempati posisi pertama di Circle Album Chart. Ive juga ikut menjalani debut di Global Artist Chart 2023 oleh IFPI pada peringkat ke-12.
Sejumlah grup perempuan turut mencetak prestasi pada 2023, sebutlah Le Sserafim, Aespa, dan (G)I-dle. Terlepas dari konflik internal yang menerpa, grup rookie Fifty Fifty turut membuat sejarah di Billboard Year-End Hot 100 tahun 2023 dengan lagu ”Cupid” (2023).
Pada tahun ini, industri K-pop semakin ramai dengan debut grup perempuan baru seperti Illit dan BabyMonster atau Baemon. Mencuri perhatian publik, video lagu debut Baemon, ”Sheesh” (2024), di Youtube mencapai 100 juta kali tayang hanya dalam waktu sekitar 10 hari. Dengan demikian, grup ini telah mempunyai tiga video musik dengan 100 juta kali tayang di platform ini.
Dominasi grup perempuan K-pop itu terjadi setelah dua grup terpopuler Korsel, BTS dan Blackpink, sedang vakum. BTS menjalani wajib militer, sedangkan Blackpink baru menyelesaikan tur dunia dan menjalani sejumlah perubahan terkait kontrak individu. Beberapa grup K-pop lainnya juga tetap eksis di kancah musik K-pop, misalnya Stray Kids, Seventeen, TXT, dan NCT Dream.
Ajakan bersahabat
Faktor penentu popularitas grup perempuan bersifat multifaset. Mereka kerap mempromosikan diri di media sosial dengan lagu-lagu yang mudah diingat (catchy), rutinitas tarian yang energik, dan gaya busana yang menarik.
”(Selain itu) Lagu-lagu grup perempuan memiliki energi pemberdayaan perempuan yang nyata di dalamnya, seperti ’datang dan bergabunglah dengan geng kami’,” kata Claire Rodrigues Lee, penulis lagu grup Girls’ Generation dan Red Velvet, kepada The Guardian.
Lagu-lagu grup perempuan memiliki energi pemberdayaan perempuan yang nyata di dalamnya, seperti ’datang dan bergabunglah dengan geng kami’.
Rasa persahabatan itulah yang menarik hati penggemar, yang sebagian besar adalah perempuan muda. Dengan suara lincah, grup-grup ini melantunkan lirik yang tidak berisi penyesalan. Mereka menangkal era gadis sedih atau sad girl yang tren gara-gara Billie Eilish, Tate McRae, Olivia Rodrigo, dan Mimi Webb.
Ditambah lagi, grup-grup tersebut mempromosikan keseragaman tanpa menghalangi nilai individualitas anggotanya. Grup Twice, misalnya, mempunyai Dahyun yang humoris dan Mina yang introver. Penggemar bisa merasa terkoneksi dengan grup lewat salah satu anggota.
Baca juga: Kekurangan Tempat Konser, Industri K-pop Pusing
”K-pop selalu berkembang pesat karena banyaknya pengikut di media sosial dan banyak interaksi dengan penggemar. Hubungan personal dan tren inovatif adalah dua penjualan terbesar saat ini. Grup K-pop dibuat untuk memiliki keduanya sejak awal,” tutur seorang penggemar K-pop asal Inggris, Ketan M.
Bahasa Inggris
Faktor lain yang mendukung ketenaran grup perempuan adalah penggunaan lirik bahasa Inggris. Studi Circle Chart mendapati, artis K-pop, terutama grup perempuan, sekarang lebih banyak menggunakan lirik bahasa Inggris.
Temuan itu berdasarkan analisis data yang diambil berdasarkan lagu-lagu yang masuk top 400 pada paruh pertama tahun 2018 dan 2023. Circle Chart meneliti 38 lagu grup perempuan dan 76 lagu grup laki-laki dari tahun 2018 serta 63 lagu grup perempuan dan 24 lagu grup laki-laki dari tahun 2023. Penelitian ini tidak memasukkan lagu yang semua liriknya berbahasa Inggris.
Selama paruh pertama tahun 2023, sebanyak 41,3 persen lagu grup perempuan menggunakan lirik bahasa Inggris dan hanya 24,3 persen lagu grup laki-laki yang menggunakan lirik bahasa Inggris. Persentase tersebut masing-masing naik 18,9 dan 5,6 poin persentase dibandingkan tahun 2018.
”Peningkatan signifikan dalam lirik bahasa Inggris disebabkan oleh upaya grup perempuan untuk memperluas target audiens mereka ke pendengar luar negeri menyusul kesuksesan global Blackpink pada tahun 2020,” ujar Kepala Peneliti Circle Chart Kim Jin-woo kepada Korea JoongAng Daily.
Lirik bahasa Inggris mencakup 48,4 persen dari lagu-lagu NewJeans, 50,6 persen dari Le Sserafim, 49,3 persen dari NMIXX, dan 53,6 persen dari (G)I-dle. Lirik bahasa Inggris dalam lagu-lagu Blackpink mencapai 50 persen.
Adapun perbedaan persentase penggunaan lirik bahasa Inggris antara grup perempuan dan grup laki-laki dipengaruhi oleh perbedaan target audiens. Jika grup perempuan menargetkan masyarakat luas sebagai penggemar, grup laki-laki menyasar kelompok penggemar yang lebih kecil, tetapi lebih setia.
Penggunaan lirik bahasa Inggris terbukti menjadi strategi ampuh untuk menembus pasar Barat. Meskipun baru menjalani debut pada 2022, Fifty Fifty dengan lagu ”Cupid” versi bahasa Inggris viral di Tiktok sampai menembus tangga lagu di Amerika Serikat dan Inggris.
Baca juga: Wajah Boleh Asing, tetapi Rasa Tetap Korea
Padahal, Inggris biasanya enggan untuk menerima lagu pop berbahasa asing. ”Bahkan tidak ada yang tahu lagu itu berasal dari grup perempuan K-pop,” kata penggemar K-pop lain asal Inggris, Gloria Pinamang.