BAFTA Ikut Mengubah Wajah Akademi demi Keberagaman
BAFTA mengubah wajah akademi demi mewujudkan keberagaman.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
LONDON, JUMAT — Setelah Academy Awards, giliran British Academy of Film and Television Arts atau BAFTA mengubah wajah akademi demi mewujudkan keberagaman. BAFTA menambah variasi latar belakang anggota dan memperbaiki aturan pemilihan nomine.
BAFTA telah berjanji melakukan peninjauan dan perubahan dalam tubuh akademi setelah muncul kritik kurang beragamnya nomine pada BAFTA ke-73 yang berlangsung pada 2 Februari 2020. Cakupan perubahan dalam akademi kemudian dilakukan secara besar-besaran.
”Salah satu masalah utama yang muncul berkali-kali adalah bahwa terlalu banyak pekerjaan yang pantas, tetapi tidak dilihat,” kata Ketua Komite Film BAFTA Marc Samuelson.
Pada Kamis (24/9/2020), BAFTA mengumumkan lebih dari 120 perubahan dalam tubuh akademi. Salah satunya adalah dengan merekrut 1.000 anggota baru dari kelompok termarjinalkan untuk bergabung dengan akademi pemungutan suara. Saat ini, akademi itu beranggotakan sekitar 6.700 anggota dari profesional di industri film.
BAFTA juga mengubah sejumlah aturan dalam memilih penerima penghargaan. Mereka membuat daftar baru dalam pemungutan suara sebelum pemilihan nomine akhir. Untuk film terbaik, anggota akademi akan memilih 15 film yang harus ditonton sebelum melakukan pemungutan suara.
Untuk calon sutradara terbaik, anggota akademi akan menerima 20 nama sutradara, terdiri dari 10 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun untuk akting terbaik akan dipilih dari 15 aktor dan aktris. Untuk itu, setiap anggota akan memilih enam finalis terbaik, bukan hanya lima finalis.
”Ini membuat lebih banyak anggota melihat lebih banyak film yang lebih beragam. Perasaan yang mengganjal adalah bukanlah kuota yang yang diinginkan orang. Perubahan budaya secara besar-besaran di industri adalah yang dibutuhkan,” kata Kate Lee, salah satu anggota yang meninjau perubahan akademi.
BAFTA selama ini dinilai tidak cukup inklusif untuk ras dan jender. Tidak ada aktor atau aktris berkulit nonputih masuk nomine sebagai pemeran utama dan pendukung terbaik dalam perhelatan BAFTA 2020. Selain itu, tidak ada perempuan masuk nomine sebagai sutradara terbaik selama tujuh tahun berturut-turut.
Kurangnya keberagaman dalam perhelatan BAFTA 2020 telah menjadi sorotan publik dan pekerja film. Aktor Amerika Serikat, Joaquin Phoenix, yang menang sebagai aktor terbaik untuk Joker (2019), turut mengkritik hal ini ketika menerima penghargaan dalam BAFTA 2020.
”Kita mengirimkan pesan yang sangat jelas kepada orang-orang kulit berwarna bahwa ’anda tidak diterima di sini.’ Saya tidak berpikir ada orang yang menginginkan bantuan atau perlakuan istimewa. Orang hanya ingin diakui, dihargai, dan dihormati atas pekerjaannya. Saya malu untuk mengatakan bahwa saya adalah bagian dari masalah,” tutur Phoenix.
Pengalaman diskriminasi
Samuelson mengatakan proses peninjauan akademi itu melibatkan diskusi dengan lebih dari 400 orang dari kelompok termarjinalkan dalam industri film. Diskusi itu menjadi menyibak diskriminasi yang mereka hadapi selama bekerja.
Ketua BAFTA Krishnendu Majumdar mengapresiasi keberanian para pekerja film dari kelompok termarjinalkan untuk berbagai. ”Ini adalah momen yang menentukan bagi BAFTA. Akademi tidak pernah membuka diri seperti ini sebelumnya,” tuturnya.
BAFTA akan mengumumkan perubahan signifikan penghargaan televisi pada Oktober 2020. BAFTA juga akan mengkaji kembali penghargaan kategori permainan dan penghargaan kategori anak-anak.
Di Amerika Serikat, Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) atau The Academy berusaha meningkatkan keberagaman dalam tubuhnya selama bertahun-tahun. Pada pertengahan tahun ini, The Academy telah mengundang ratusan orang dari kelompok termarjinalkan untuk menjadi anggota baru.
Pada bulan ini, The Academy juga mengumumkan standar inklusivitas baru untuk Piala Oscar yang akan berlaku pada 2024. Nominasi film terbaik harus memenuhi persyaratan tertentu, antara lain terkait jumlah pekerja film berdasarkan jender, orientasi seksual, ras, dan disabilitas yang bekerja di depan serta belakang kamera. (AP/BBC)