Toyota Fortuner diperbarui. Aksesoris cakupan GR Parts makin lengkap, dan pakai Toyota Safety Sense pula.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·3 menit baca
Salah satu SUV terlaris di Indonesia, Toyota Fortuner, mendapat pembaruan di sektor perwajahan dan teknologi informasi. Wajahnya makin garang dengan warna dominan hitam. Varian tertingginya mengusung mesin diesel 2.800 cc berpenggerak roda 4x4 yang dijamin mumpuni bermain lumpur.
PT Totoya-Astra Motor (TAM) resmi meluncurkan pembaruan Toyota Fortuner di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024). Tak tanggung-tanggung, ada sembilan varian yang mendapat sentuhan baru. Sembilan varian itu terkelompokkan menjadi dua berdasarkan sistem penggerak roda, yakni 4x2 dan 4x4.
Varian tertingginya adalah New Fortuner 2.8 4x4 GR Sport yang dilengkapi dengan Toyota Safety Sense (TSS). Ini adalah cakupan fitur keamanan keluaran Toyota yang baru pertama kali diterapkan di seri Fortuner. Harga model unggulan ini mencapai Rp 761,7 juta. Varian dengan TSS juga ada di model berpenggerak roda 4x2 dengan harga Rp 652,7 juta. Harga ini berlaku on the road Jakarta.
Dalam acara peluncuran, hanya tiga varian yang ditampilkan. Wajah ketiganya tampak mirip-mirip saja. Sektor perwajahan merupakan penanda utama ini adalah versi facelift atau penyegaran. Bentuk wajah itu berupa gril yang besar dengan model lampu yang baru. Sektor ini didominasi warna hitam dengan gril yang seolah terbelah dua di tengah. Bentuk wajah ini serupa dengan Fortuner Legender yang dipasarkan di Thailand.
Model gril yang ”terbelah” itu seperti mengurangi potensi pemasangan lampu strobo yang memberi kesan arogan pada mobil ini. Tapi itu tergantung perilaku pemiliknya. Kalau memang pembawaannya angkuh, ya, masih bisa saja memasang lampu strobo di celah-celah grilnya.
Terkait citra arogan model ini, Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT TAM angkat suara. ”Mobil ini termasuk cukup laris; satu tahun penjualannya mencapai 10.000 unit, atau mendekati 1.000 per bulannya. Dari sebanyak itu, mungkin hanya sedikit yang arogan. Saya membela pengguna Fortuner yang mengemudi dengan baik dan sopan,” kata Anton. Citra itu tak terlalu berpengaruh pada sisi penjualan Fortuner.
Kembali pada perubahan di varian tertinggi Fortuner ini, ada sejumlah detail yang ditambahkan, atau diperbarui. Lampu sein depan, misalnya, telah memakai mode dengan nyala berturutan (sequential), begitu juga lampu belakangnya. Sejumlah kelengkapan aksesoris Gazoo Racing (GR) ada di sana-sini; seperti di spoiler depan dan belakang, serta pelindung gagang pintu. Atap mobil juga berwarna hitam. Jadi, jika memilih warna putih, apalagi hitam, tampilannya cenderung makin sangar dan solid.
Kegarangan tampilan itu juga tercermin jika dilihat dari samping. Ada stiker bertuliskan Tetra Drive, yang menunjukkan mode penggerak rodanya, terpasang di bawah jendela paling belakang. Yang lebih signifikan adalah desain pelek terbaru yang didominasi warna hitam. Di balik palang pelek itu samar terlihat kaliper rem berwarna merah. Ini menambah kesan performa tinggi mobil ini.
Rasanya wajar bila Fortuner ini memakai cakram rem besar dengan kaliper mencolok. Sebab, ia mengusung mesin dari generasi sebelumnya yang dikenal andal, yakni mesin diesel 1GD-FTV berkubikasi 2.755 cc. Tenaganya maksimalnya 203,9 PS dengan torsi puncak 500 Nm pada putaran mesin rendah. Tenaga itu tersalurkan melalui transmisi otomatis enam percepatan.
Pada bagian dalam, varian tertinggi ini memakai kaca spion tengah yang bisa berupa layar digital dan cermin. Ini kelengkapan berbanderol GR. Joknya juga tersemat logo GR, artinya satu kelas dibanding jok pada umumnya. Bahannya terbuat dari kulit dengan lapisan alkantara di bagian tengah. Ada garis jahitan berwarna merah yang menambah kesan maskulin.
Jangan lupakan pula bahwa ini adalah Fortuner pertama yang mengusung cakupan sistem keamanan TSS. Ini adalah fitur keamanan aktif yang bekerja ketika mobil dikemudikan. Fitur ini mencakupi sistem pratumbukan (pre-coallision system/PCS), peringatan mobil keluar lajur (lane departure alert/LDA), kontrol laju berdasarkan radar (dynamic radar cruise control/DRCS), dan peringatan singgungan buritan (rear cross traffic alert/RCTA).
Firtur TSS ini ada di varian lain, yaitu Fortuner 4x2 with GR Aeropackage dengan harga Rp 663,2 juta, dan Fortuner 4x2 2.8 VRZ dengan harga Rp 652,7 juta. Dua varian terendah model ini, tipe 2.4 G bertransmisi manual dan otomatis tidak mendapat pembaruan, hanya dilengkapi perangkat pengisi angin ban. Dua tipe ini berbahan bakar solar yang masing-masing dijual dengan harga Rp 591,3 juta (transmisi otomatis) dan Rp 573,7 juta untuk transmisi manual.
Pembaruan model Fortuner ini, menurut Anton Jimmi Suwandy, tidak kebetulan terjadi ketika penjualan mobil sedang melesu belakangan ini. ”Kelihatannya seperti menaikkan pasar karena pasar terlihat mulai stabil pada Agustus. Tapi, jadwal pembaruan Fortuner ini sudah kami rencanakan sejak dua tahun lalu,” katanya.
Toyota Fortuner, dengan karakter sebagai mobil SUV berkapasitas tujuh penumpang adalah salah satu model Toyota terlaris di Indonesia. Varian berpenggerak roda 4x2 menjadi penyumbang terbesar. Anton mengatakan, pada perubahan kali ini, varian 4x2 yang dilengkapi TSS diperkirakan lebih laris di perkotaan.
”Fortuner konsisten memimpin penjualan di segmen high SUV selama satu dekade terakhir. Pada 2023 mendapat market share lebih dari 40 persen. Catatan positif ini disebabkan beberapa hal seperti performa, ketangguhan, dan desain yang gagah,” kata President Director PT TAM Hiroyuki Ueda.
Pembaruan kali ini membuat karakter Fortuner bertambah satu lagi, yakni berteknologi terkini. Sebab, semua variannya, kecuali tipe G, disematkan teknologi seluler yang memungkinkan pengguna memakai sinyal Wi-Fi untuk ponsel dari mobil.