Icip-icip Soto Betawi dan Mi Ayam di Sekitar Stasiun MRT
Keberadaan MRT memudahkan orang untuk berpetualang ke sejumlah kedai di dekat stasiun MRT yang menyajikan menu lezat.
Usaha kuliner di sekitar stasiun MRT semakin beragam dengan banyak menu pilihan. Keberadaan moda transportasi modern yang cepat dan tepat waktu ini memudahkan orang untuk berpetualang ke sejumlah warung kedai atau restoran yang berada tidak jauh dari stasiun MRT.
Kali ini, kami mengajak Anda untuk mencicipi Soto Betawi Pinangsia. Lokasinya tidak jauh dari Stasiun MRT Lebak Bulus Grab dan Mie Ayam Sapi Sedep Pedes, tidak jauh dari Stasiun MRT Cipete. Keduanya di Jakarta Selatan.
Warung Soto Betawi Pinangsia terletak sekitar 150 meter dari pintu keluar Stasiun MRT Lebak Bulus, tidak jauh dari terminal bus bayangan Pasar Jumat. Warung yang sebagian berupa tenda dan sebagian lagi bangunan permanen ini kerap menjadi tujuan sejumlah pengguna MRT untuk mengisi perut seusai pulang kantor. Mereka umumnya datang pada jam pulang kerja hingga malam.
Selain pengguna MRT, calon penumpang PO Bus Sinar Jaya, yang markasnya berada tepat di sebelah kedai, banyak yang datang untuk mencicipi Soto Betawi pinangsia.
Koordinator Soto Betawi Pinangsia, Haryono, Kamis (8/8/2024), menceritakan, Warung Soto Betawi Pinangsia didirikan pada 1981 di Jalan Piangsia, Jakarta Barat. Pemililk warung sempat buka cabang di Glodok Plaza. Kemudian, pemilik memindahkan warungnya ke Mangga Dua. Saat pandemi Covid-19 tahun 2020, warung itu dipindahkan ke lokasi sekarang, Lebak Bulus.
Ada beberapa menu varian soto betawi yang ditawarkan, yakni soto betawi daging ayam, daging sapi, atau campuran keduanya. Selain itu, kedai ini menyediakan sate ayam, ayam goreng, dan asinan sayur betawi. Harganya bervariasi mulai dari Rp 18.000-Rp 44.000. Per hari mereka bisa menjual sedikitnya 200 porsi makanan.
Salah satu pelanggan warung ini, Audrey Pakpahan (18), rutin datang makan di kedai ini. Warga Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten, itu biasanya memesan soto betawi. Semangkuk soto daging di sini, ditambah sepiring nasi hangat, cukup untuk menenangkan perut yang keroncongan.
Soto betawi yang disajikan kuahnya berwarna kuning pucat tanpa jejak minyak berlebihan. Kuah pucat itu menjadi berwarna lebih ramai setelah diberi taburan irisan daun bawang, bawang goreng, irisan tomat merah, dan beberapa keping emping.
Rasa kuahnya gurih segar dengan aroma rempah yang samar. Rasa gurih antara lain datang dari campuran santan dan susu. Rasa kuah itu akan lebih keluar jika kita memberi perasan jeruk limau, sambal, dan sedikit kecap manis. Kuah menjadi terasa nano-nano antara gurih, manis, sedikit asam, dan sedikit pedas.
Isian soto berupa daging yang telah dimasak hingga empuk dan dipotong kecil-kecil sehingga gigi tak perlu bekerja keras untuk melumatnya. Isian daging tidak begitu banyak, tetapi cukup pantas untuk sekali makan.
Baca juga: Berbondong-bondong mengular demi kuliner viral
Selain soto, warung ini menyajikan sate ayam yang menggugah selera. Potongan daging ayamnya cukup tebal dan dibakar di atas bara arang secara langsung. Hasilnya berupa potongan daging yang dibaluti jejak asap. Padanannya berupa saus kacang kental yang diberi banyak taburan bawang goreng. Jika suka, Anda bisa menambahkan perasan jeruk nipis/limau serta kecap manis. Kelezatannya akan mencapai level maknyus.
Tersedia juga menu ayam goreng plus sambal. Penampilan dan tekstur daging ayam yang disajikan mirip ayam klaten dengan ciri khas kulit berwarna kuning coklat mengilap. Saat digigit, tekstur kulitnya terasa gurih dengan semerbak cita rasa serupa bumbu kuning. Adapun bagian dagingnya tetap bersari dan lembut. Beberapa potong mentimun, kol, serta sambal juga menjadi pendamping.
Sebagai penyegar atau bisa juga pencuci mulut seusai bersantap hidangan berat, pelanggan bisa memesan menu asinan sayur betawi seharga Rp 22.000. Asinan betawi di sini berisi irisan taoge, ketimun, wortel, selada, kol, potongan tahu putih, beserta kerupuk kuning dan merah, serta taburan kacang tanah. Bahan sayuran yang absen hanya sawi asin.
Sayuran segar itu diguyur dengan kuah kacang encer yang rasanya sedikit masam, pedas, dan manis. Ada sedikit jejak rasa ebi dalam kuah tersebut. Jika dibandingkan dengan menu serupa di tempat lain, asinan sayur betawi di kedai ini bumbunya lebih ringan alias tidak medok. Meski begitu, menu ini cukup untuk menjadi penyeimbang setelah pelanggan kalap menggasak menu-menu berbahan daging di kedai ini.
Mi Ayam Dekat Stasiun MRT Cipete
Di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, terdapat banyak makanan yang juga mengundang selera. Salah satunya mi ayam yang ditawarkan Warung Mie Ayam Sapi Sedep Pedes. Mi ayam di sini cukup unik. Jika pada umumnya mi ayam disajikan dengan pugasan ayam semur, bakso, dan pangsit, di warung ini pugasan mi ayam bukan hanya ayam, melainkan juga irisan daging goreng. Jika suka, pelanggan bisa menambah pugasan keju mozzarella, bakso, dan pangsit.
Perpaduan mi dan aneka pugasan menghadirkan kemewahan tersendiri saat dinikmati. Irisan daging sapi yang gurih dan lunak membuat mulut sulit untuk berhenti mengunyah.
Pemilik Warung Mie Ayam Sapi Sedep Pedes Muhammad Massaro (30) menceritakan, daging goreng terbuat dari daging has dalam. ”Sebelum diiris dan digoreng, daging sapi itu saya marinasi terlebih dulu semalaman agar rasa bumbunya meresap,” ujar Massaro, Rabu (7/8/2024).
Selain mi, warung ini menyediakan menu ayam geprek, dengan tambahan aneka sambal yang punya tingkat kepedasan beragam mulai dari 1 hingga 10 sesuai jumlah cabai yang digunakan. Selain sambal, ayam geprek di sini disajikan dengan dua macam keju, yakni cheddar parut dan mozzarella yang dilelehkan dengan teknik obor (torch).
Baca juga: Gurih Legit Bebek Madura Ma'Isa
Pelanggan juga bisa menambahkan beberapa jenis lauk, mulai jamur atau terong crispy, tempe, tahu, telur mata sapi, hingga telor barendo khas Minangkabau.
Daging ayam goreng yang disajikan terasa gurih, apalagi dengan tambahan pugasan keju. Disantap dengan nasi hangat dan aneka sambal serta lalapan, menu ini membuat lidah Anda terus bergoyang.
Warung Mie Ayam Sapi Sedep Pedes di kawasan Stasiun MRT Cipete Raya didirikan pada 2019 oleh Massaro. Jaraknya sekitar 350 meter dari Stasiun MRT Cipete Raya. ”Saya melihat peluang banyak orang, terutama karyawan kantoran, memanfaatkan MRT untuk berburu alternatif menu makan siang,” ujarnya.
Prediksi sarjana ilmu komputer itu terbukti tepat dan cuan. Pelanggan yang sebagian besar karyawan terus berdatangan dan menyantap aneka menu yang harganya mulai Rp 12.000-Rp 36.000.
Hari ini kalian mau coba yang mana dulu?