Evolusi Kendaraan Listrik Hyundai Menuju Mobil Performa Tinggi
Wawancara khusus Vice President Hyundai N & Motorsport Till Wartenberg soal mobil listrik performa tinggi Hyundai.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
Hyundai memberikan kesan ingin menjadi pemain utama di mobil listrik berbasis baterai. Setelah mengeluarkan beragam varian mobil listrik, Hyundai merilis Ioniq 5 N, sebuah mobil listrik berperforma tinggi ke pasar Indonesia.
Simak petikan wawancara terbatas Kompas dan beberapa media lainnya dengan Vice President Hyundai N & Motorsport Hyundai Motor Company Till Wartenberg di sela-sela pameran Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (18/7/2024). Pada kesempatan ini, Wartenberg didampingi oleh Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto.
Apa alasan Hyundai merilis sebuah mobil listrik berperfoma tinggi, yakni Ioniq 5 N?
Kami melihat banyak konsumen di Indonesia punya rasa ketertarikan dan keingintahuan yang tinggi dengan Hyundai dan pilihan varian mobil listrik yang kami tawarkan. Kami percaya, konsumen Indonesia juga menginginkan masa depan yang berkelanjutan, sebuah masa depan yang baik. Maka dari itu, kami menawarkan alternatif kendaraan selain yang berbahan bakar bensin, yakni sebuah mobil listrik. Memang, sepertinya akan memakan waktu 5, 10, 20 tahun lagi sampai semua orang beralih ke kendaraan listrik, itu tidak masalah. Karena, Hyundai ingin tampil lebih cepat dengan teknologi terdepan. Kini, muncul ekspektasi akan varian baru yang menarik dan menyenangkan. Kami menawarkan mobil listrik sport berperfoma tinggi yang bisa dipakai sehari-hari.
Berbicara mobil sport, salah satu aspeknya adalah membuat mobil ini menyenangkan untuk dikendarai. Bagaimana cara Hyundai bisa menciptakan mobil listrik yang berperforma tinggi?
Pertama, saya ingin jelaskan bahwa alasan pertama kami membuat Ioniq 5 N adalah untuk menawarkan kepada konsumen sebuah kendaraan yang ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan sekaligus menyenangkan untuk dikendarai. Ini sungguh menantang. Saat pertama kali membuat mobil ini, kami tidak punya orang lain untuk kami tiru. Kami tidak tahu mobil mana yang bisa kami ujikan. Kompetisi di pasar ini belum memiliki mobil jenis ini. Seperti Anda ketahui, ada stereotipe dan pandangan bahwa mobil listrik itu berat dan tidak asyik untuk dikendarai. Jadi, saat memulai merancang mobil ini, kami mengurangi berat mobilnya. Kami juga harus menambahkan DNA baru ke mobil ini, yaitu performa tinggi. Jadi, bagaimana cara membuat sebuah mobil listrik sportini bisa asyik untuk dikendarai? Kami tawarkan sensasi mengemudi dengan berbagai fitur seperti kontrol traksi, penyesuaian suspensi, dan lain-lain. Ini agar mobil bisa makin lincah. Ada sedikit cerita. Seorang pebalap drift professional dari Jepang, Keiichi Tsuchiya, pernah mencoba mobil ini. Responsnya adalah berapa berat mobil ini? Terasa ringan. Baginya mobil ini terasa 300-400 kilogram lebih ringan dari kenyataannya. Bagi kami, testimoni kepuasan dan keasyikan mengemudi darinya sangat positif.
Ada anggapan ngebut dengan mobil listrik itu kurang seru karena tidak mengeluarkan suara layaknya mobil sport berbahan bakar bensin. Bagaimana tanggapan Anda?
Sensasi berkendara adalah salah satu alasan kenapa banyak orang menyukai mobil sport. Ya betul, sensasi itu muncul dari suara mesin dan bagaimana pergantian gear (transmisi) menambah kecepatan. Ya memang kami menyediakan fitur suara virtual. Anda akan merasa seperti tidak sedang mengendarai mobil listrik (yang senyap). Anda juga bisa memilih untuk mematikan fitur suara ini sehingga Anda akan mengemudi layaknya sebuah mobil listrik. Tapi, rasanya lebih asyik kalau menggunakan fitur suara.
Apakah mobil ini akan diarahkan untuk masuk perlombaan mobil sport di Indonesia? Atau akan jadi pembuka bisnis mobil listrik berperforma tinggi lainnya.
Terus terang saja, saya tidak tahu banyak tentang ekosistem dan lingkungan lomba balap mobil di Indonesia. Rasanya kami bisa memperkenalkan mobil listrik berperfoma tinggi di sini. Saya percaya di Indonesia sudah terbangun basis fan dan komunitas Ioniq 5 N. Ini akan banyak peluang pengembangan ke depan. Indonesia punya 270 juta lebih penduduk. Pasar yang besar. Ada banyak balapan juga di sini. Saat saya masih bekerja di Jerman pada Oktober 2017 untuk merek lain sebelum Hyundai, saya juga menjual sebuah sedan listrik berperfoma tinggi. Saat itu para pemasar pesimistis mobil ini bisa laku di pasaran. Nyatanya, laku keras. Kuncinya yang terpenting adalah menjual produk yang bagus dan memberikan harga yang terjangkau sesuai dengan segmen pasar dan teknologinya. Dibantu juga pemasaran lewat komunitas dan basis fans yang telah terbangun. Ini adalah tentang membangun komunitas. Begitu sudah terbangun, kami bisa menawarkan produk yang bagus untuk dinikmati.
Apakah konsumen bisa mengubah Ioniq 5 yang sudah mereka punya menjadi Ioniq 5 N?
Kalau ada orang yang bisa melakukannya, mungkin dia harus mendaftar kerja di Hyundai (semua orang tertawa).
Wawancara sekitar 30 menit itu berakhir. HMID merilis Ioniq 5 N pada hari khusus media GIIAS, yakni Rabu, 17 Juli lalu. Baru dua hari diluncurkan, mobil yang dijual dengan harga Rp 1,3 miliar per unit sudah dipesan 40 unit.
Ioniq 5 N memiliki tenaga maksimum hingga 478 kilowatt yang setara dengan 650 PS. Mobil ini mampu melaju hingga kecepatan maksimum 260 kilometer per jam. Adapun akselerasi dari 0 hingga 100 kilometer per jam bisa ditempuh hanya dalam 3,4 detik.