Nissan Serena generasi keenam mengikuti gelombang elektrifikasi. Ia bertenaga hibrida dan tetap jadi mobil keluarga.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·4 menit baca
Mobil multipurpose vehicle atauMPV untuk keluarga keluaran Nissan, yaitu Serena, resmi mengaspal di Indonesia sejak harganya diumumkan pada perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, Rabu (17/7/2024). Generasi yang sama sekali baru ini kini bertenaga paduan antara mesin bakar dan motor listrik. Tenaganya besar, tetapi diklaim hemat bahan bakar.
Model termutakhir Serena ini merupakan generasi keenam sejak pertama kali lahir di Jepang pada 1995. Saat itu kode penamaannya adalah C23. Pintu samping dengan sistem geser sudah diterapkan sejak awal. Cara membuka pintu itu kini makin canggih dengan hanya mengayunkan kaki tepat di bawah pilar B. Fitur ini sudah dipakai di generasi kelima dan dipertahankan di keluaran teranyar dengan kode C28 ini.
Wajah Serena baru ini tentu berbeda jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya meski tidak berubah radikal. Penggemar Nissan bisa mengidentifikasi dari konfigurasi fasia bahwa mobil ini adalah model baru Serena. Perubahan wajah paling mencolok adalah bentuk lampu bertipe garis. Lampu ini serasa menyatu dengan bentuk khas gril Nissan dengan formasi V-shape. Ia bersolek semakin modern namun berpijak pada generasi sebelumnya.
Bagian buritannya juga demikian, masih menyerupai generasi C27. Pembedanya lagi-lagi pada bentuk lampu di kiri dan kanan. Akses di bagian belakang masih terdiri dari dua jalur, yaitu mengangkat jendelanya saja dan mengungkit sepenuhnya dengan pintu. Namun, pintu ini belum elektrik sehingga perlu tenaga otot untuk membuka dan menutupnya. Pembuka elektrik pintu belakang (power back door) adalah fasilitas bagi pemilik Nissan Elgrand, satu kelas di atas Serena.
Dimensinya tidak berbeda jauh dibandingkan Serena C27. Panjangnya 4.765 milimeter (mm), menyusut hanya sekitar 5 mm. Lebarnya 1.715 mm atau berkurang 25 mm. Sementara jarak antarsumbu roda (wheelbase) menjadi 2.870 mm atau lebih pendek 10 mm. Perubahan ukuran ini tak begitu tampak.
Perbedaan mendasar dengan generasi kelima terdapat di dapur pacu (power train). Di generasi sebelumnya, Serena menggunakan mesin bakar berkubikasi 1.997 cc. Sementara pada model C28, ukuran mesinnya mengecil menjadi 1.433 cc. Namun, mobil ini dilengkapi motor listrik dengan baterai lithium-ion berdaya 1,7 kWh.
Kinerja e-Power
Jadi, Serena terbaru ini bertenaga hibrida antara mesin bakar dan generator listrik. Di lingkup Nissan, sistem ini mereka beri nama e-Power sehingga nama lengkap model teranyar ini adalah Serena e-Power. Di Indonesia, sistem e-Power sebelumnya telah dipakai pada model SUV kompak Kicks. Kelak, model dengan sistem e-Power juga akan tersemat pada Nissan X-Trail yang juga dipamerkan di ajang GIIAS 2024.
Mekanisme kerja e-Power sedikit berbeda dengan kinerja hibrida pada jenama lain. Sistem e-Power Nissan sepenuhnya menggunakan motor listrik sebagai penggerak roda—pada Serena adalah roda depan. Motor listrik itu ditenagai baterai. Tenaga baterainya dipasok dari mesin berbahan bakar bensin.
Jika daya baterai cukup penuh, mobil bisa melaju sepenuhnya dari motor listrik pada kecepatan relatif rendah. Ada tombol di konsol tengah untuk mengaktifkan mode EV. Ketika kecepatan bertambah dan/atau baterai menipis, mesin akan aktif mengisi daya baterai.
Sistem hibrida ini membuat Serena C28 menyimpan tenaga besar. Daya maksimumnya 165 PS dengan torsi 350 Nm. Kemampuan ini lebih digdaya dibandingkan generasi sebelumnya meski memakai mesin berkubikasi lebih besar. Pada standar mobil van keluarga berbentuk kotak, torsi 350 Nm tergolong besar; karakter yang jarang ditemukan di kelasnya. Layak dicoba seperti apa performanya di perjalanan panjang dengan tanjakan.
Meski bertenaga cukup besar, Nissan mengklaim konsumsi bahan bakarnya relatif irit, yakni sekitar 19,3 kilometer per liter. Kehematan bahan bakar juga bisa disokong jika berkendara memakai mode e-Pedal.
Dengan cara ini, pengemudi hanya menggunakan satu pedal akselerator untuk menambah kecepatan, dan melepas pedal untuk mengerem. Ketika mengurangi kecepatan, daya baterai akan bertambah sehingga pembakaran mesin ditunda. Metode ”satu pedal” ini jamak pada mobil-mobil bertenaga listrik murni dan efektif dipakai ketika merayapi kemacetan.
Fitur berlimpah
PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) hanya memasukkan satu varian Serena e-Power, yakni Highway Star. Varian ini tergolong mewah dengan fitur lengkap. Ia telah disematkan sistem asistensi pengendalian canggih (advanced driving assistance system/ADAS) yang diberi nama ProPilot.
Sistem ProPilot ini mencakup penyesuaian kecepatan dengan kendaraan di depan (cruise control), menjaga dan memberi peringatan dalam lajur (lane keeping assist and warning), peringatan dan intervensi rem darurat menghindari tumbukan dengan obyek di depan mobil, serta deteksi obyek pada titik buta. Intinya, ProPilot menjaga keamanan mobil di jalan dari segala sisi (360 derajat). Aktivasi sistem ProPilot ini cukup dengan menekan tombol di bilah kanan setir.
Kesan modern juga terpancar di dalam mobil. Dasbor mobil ini dilengkapi dengan layar sentuh 12,3 inci di bagian tengah yang bisa tersambung dengan ponsel bersistem Android Auto ataupun Apple CarPlay. Layar berukuran sama juga terpampang di balik setir dengan grafis tajam dan detail.
Pengaturan suhu terbagi menjadi tiga zona, yaitu dua di depan dan satu di belakang. Terdapat panel di bawah layar utama untuk mengatur suhu ini dengan tombol dan kenop putar. Di panel itu juga terdapat empat tombol untuk mengoperasikan transmisi, menggantikan tuas. Keberadaan tombol dan kenop fisik memudahkan pengoperasian tanpa terlalu bergantung pada layar.
Nissan terbilang cermat memikirkan akses keluar-masuk penumpang. Pintu samping geser ada di kedua sisi. Penumpang yang hendak duduk di baris ketiga bisa masuk melalui celah dua jok di baris kedua. Atau, cara yang lebih mudah adalah melipat dan menggeser maju jok baris kedua dengan satu tombol.
Penumpang di baris ketiga tetap dimuliakan. Ruang kakinya cukup lapang, apalagi jika penumpang di depannya mau maju sedikit. Orang yang duduk di sisi kiri bahkan bisa membuka-tutup pintu samping kiri dengan tombol. Setiap kursi terdapat soket USB tipe-A untuk mengisi daya ponsel. Tatakan juga ada. Setidaknya ada 17 titik untuk menaruh gelas atau botol minum.
Rasanya, mobil ini disiapkan untuk perjalanan panjang bersama keluarga. Kenyamanan dan cakupan sistem keamanannya mumpuni. Nissan telah mengumumkan harga jualnya sebesar Rp 635 juta untuk pilihan satu warna, dan tambah Rp 4 juta untuk atap warna hitam (duo tone). Harga ini selisih sekitar Rp 14 juta lebih tinggi dibandingkan dengan rival terdekatnya, yakni Toyota Voxy yang bermesin konvensiona.