Menjawab Nilai Kekeluargaan Indonesia, BYD Luncurkan MPEV M6
Konsumen Indonesia cenderung memilih kendaraan yang mampu mengangkut banyak penumpang. Bagaimana BYD mewujudkan itu?
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Nilai-nilai ”keindonesiaan” dipikirkan masak-masak oleh para insinyur BYD (biyadi), pabrikan kendaraan listrik asal China, untuk pasar Indonesia. Salah satu yang akhirnya diwujudkan untuk mengakomodasi ”keindonesiaan” adalah nilai kekeluargaan, yaitu kendaraan yang bisa mengangkut banyak penumpang. Ini nilai yang biasanya menjadi salah satu pertimbangan saat calon konsumen Indonesia berencana membeli mobil.
Hal itu disampaikan Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao saat peluncuran global MPEV (multipurpose electrified vehicle) BYD M6 di Gaikindo International Indonesia Autoshow 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (17/7/2024).
Zhao mengatakan, riset nilai keindonesiaan menjadi dasar pengembangan mobil jenis MPV (multipurpose van) ini. Pasar Indonesia harus diakui masih sangat menarik bagi produsen otomotif global, terutama kendaraan yang bisa mengangkut banyak penumpang.
”BYD selalu melakukan riset dan pengembangan teknologi untuk merancang dan membuat NEV (kendaraan energi baru terbarukan). Kini, kami perkenalkan M6, yang akan menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia,” kata Zhao.
Dia juga menyebut peluncuran global M6 dilakukan di Indonesia karena pasar Indonesia dinilainya sangat penting bagi pertumbuhan BYD. Peluncuran M6 melengkapi beberapa jenis kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) yang telah lebih dulu masuk dan diperkenalkan ke pasar Indonesia, seperti BYD Seal, BYD Atto 3 dan BYD Dolphin.
Dengan pengisian penuh, kendaraan ini bisa menempuh jarak hingga 420 kilometer.
Terdapat tiga tipe atau jenis BYD M6 yang ditawarkan untuk konsumen Indonesia, yakni tipe standar dengan kapasitas tujuh penumpang (seven seater) dan kapasitas baterai 55,4 kWh (kilo-watt hour). Dengan pengisian penuh, kendaraan ini bisa menempuh jarak hingga 420 kilometer.
Dua tipe lagi masing-masing dibedakan dari jumlah tempat duduk di dalam, yakni enam penumpang captain seat dan tujuh penumpang. Untuk dua yang terakhir, kapasitas baterainya mencapai 71,8 kWh. Dengan pengisian penuh, kendaraan ini bisa dibawa berkeliling hingga mencapai jarak total 530 kilometer.
Di hari peluncuran, BYD juga sekaligus mengumumkan harga jualnya. Untuk BYD M6 standar, BYD melepas ke pasaran dengan harga Rp 379 juta. Adapun untuk BYD M6 varian tujuh penumpang dengan baterai 71,8 kWh akan dilepas ke pasaran dengan harga Rp 419 juta. Varian tertingi, M6 captain seat, dijual lebih tinggi Rp 10 juta, yakni Rp 429 juta.
Penyegaran Dolphin dan Atto 3
Pada saat yang sama, BYD juga melakukan penyegaran dua produk yang sudah diperkenalkan ke pasar Indonesia, yakni BYD Dolphin dan Atto 3. Penyegaran bisa dilihat dari sisi eksteriornya, yakni dari sisi warna bodi. Kali ini Dolphin dan Atto 3 dibuat lebih sederhana dengan pilihan warga single tone (satu warna di seluruh bagian bodi kendaraan) dari sebelumnya dual-tone (bagian atap memiliki warna yang berbeda dengan bagian bodi lainnya).
Penyegaran ini juga dibarengi dengan makin terjangkaunya harga kedua jenis kendaraan yang baru diperkenalkan pada awal tahun ini. Dua varian baru itu, yakni BYD Dolphin Dynamic dan BYD Atto 3 Advanced, dilepas ke pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dan kompetitif bagi produk sejenisnya.
Nathan Sun, Direktur Operasional PT BYD Motor Indonesia, mengumumkan, BYD Dolphin Dynamic dipasarkan dengan harga Rp 365 juta untuk pasar Indonesia. Harga ini jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan Dolphin Premium Extended yang dibanderol Rp 425 juta.
Kedua varian baru ini hadir sebagai jawaban atas permintaan pasar yang ingin kendaraan berperforma tinggi, fitur lengkap tapi bisa lebih menjangkau semua segmen masyarakat.
Adapun untuk BYD Atto 3 Advanced dilepas ke pasaran dengan harga Rp 465 juta, selisih sekitar Rp 50 juta dibandingkan dengan varian BYD Atto 3 Superior yang telah lebih dulu dilepas ke pasaran dengan harga Rp 515 juta.
Sun menyebut bahwa penyegaran Dolphin dan Atto dilakukan setelah BYD melakukan riset mendalam tentang segmentasi kendaraan roda empat di Indonesia. ”Kedua varian baru ini hadir sebagai jawaban atas permintaan pasar yang ingin kendaraan berperforma tinggi, fitur lengkap, tetapi bisa lebih menjangkau semua segmen masyarakat,” katanya.
Dia menambahkan, kehadiran Atto 3 Advanced dan Dolphin Dynamic ini membuat BYD bisa menghadirkan produk yang relevan dan sesuai dengan tren pasar.