Buttonscarves dan Siti Khadijah dalam Estetika dan Kenyamanan
Menghadirkan produk "prayer robe" ke pasar internasional memang menjadi salah satu tujuan utama dari kolaborasi ini.
Berawal dari sebuah kebetulan di pusat perbelanjaan Jakarta, dua jenama ini bertemu dalam sebuah visi yang menggabungkan estetika dan kenyamanan.
Di tengah gemerlapnya industri mode Muslim yang semakin dinamis, dua nama besar bersatu dalam sebuah kolaborasi yang mengagumkan. Buttonscarves, yang dikenal dengan inovasi dan estetikanya, dan Siti Khadijah, pionir dalam pembuatan mukena berkualitas tinggi, meluncurkan koleksi prayer robe yang tak hanya memikat mata, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi penggunanya.
Kisah ini bermula dari sebuah kebetulan yang mempertemukan dua jenama dari dua negara. Linda Anggrea, Chief Executive Officer dari Buttonscarves, mengisahkan awal mula kekagumannya terhadap Siti Khadijah. Kekaguman itu dimulai sejak gerai keduanya yang secara kebetulan bersebelahan di salah satu pusat perbelanjaan di bilangan Jakarta Pusat.
”Waktu aku ke FX itu aku lihat (gerai Siti Khadijah), wih keren juga ya, karena produknya mukena, tapi ada store-nya. Di situ aku juga baru tahu kalau Siti Khadijah itu brand Malaysia,” cerita Linda dalam acara private luncheon sekaligus grand launching produk Ultra Fine Lace Prayer Robe oleh Buttonscarves dan Siti Khadijah bertempat di Cerita Rasa Nusantara, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).
Baca juga: Biar Kelas Pekerja Tetap Gaya
Kekaguman Linda tidak berhenti di situ. Saat Buttonscarves membuka gerai di Malaysia, kekagumannya terhadap kesuksesan Siti Khadijah semakin bertambah. Terinspirasi oleh prestasi gemilang tersebut, tim Buttonscarves di Malaysia pun mengambil langkah berani dengan menghubungi tim Siti Khadijah untuk mengajukan gagasan kolaborasi.
Acara private luncheon sekaligus grand launching produk Ultra Fine Lace Prayer Robe oleh Buttonscarves dan Siti Khadijah bertempat di Cerita Rasa Nusantara, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).
Linda mengibaratkan kolaborasi ini seperti menemukan jodoh. ”Untuk bisa menemukan jodoh, kita harus saling mengagumi dulu kan kelebihan pasangan kita? Dan pasti kita punya kelebihan masing-masing, yang akhirnya diam-diam sambil lihat, terus PDKT, eh ternyata jodoh. Nah, kolaborasi juga gitu,” tuturnya.
... gimana caranya supaya kita waktu shalat enggak sakit kepala dan pusing saking kencangnya ikatan itu, dipikirin karetnya yang elastis, dipikirin juga bahannya selembut mungkin.
Pilihan Buttonscarves untuk berkolaborasi dengan Siti Khadijah bukan tanpa alasan. Menurut Linda, jenama mode Muslim asal Malaysia ini dikenal dengan produk-produknya yang sangat detail. ”Bagi aku, Siti Khadijah adalah brand asal Malaysia yang menginspirasi aku bahwa membawa nilai untuk ibadah itu harus seserius itu, sebegitu detailnya, dan aku ingin mengenalkan nilai-nilai itu,” kata Linda.
Kekaguman Linda terhadap Siti Khadijah tidak hanya terbatas pada estetika produk, tetapi juga pada perhatian mendetail terhadap kenyamanan pengguna. ”Aku sangat kagum sama Siti Khadijah kalau bikin mukena tuh dipikirin banget, mulai dari tali di kepalanya sampai dibikin gimana caranya supaya kita waktu shalat enggak sakit kepala dan pusing saking kencangnya ikatan itu, dipikirin karetnya yang elastis, dipikirin juga bahannya selembut mungkin,” ujarnya.
Linda melanjutkan bahwa setiap detail dalam kolaborasi tersebut telah dipikirkan secara matang. Bahkan, berat renda pun dibuat seimbang dengan tipisnya kain agar saat salat tidak merasa keberatan. Mukena dipadukan dengan lace-nya Buttonscarves, mereka satukan menjadi detail pada mukena yang ada dalam kolaborasi ini. Jadinya, mukena tidak nerawang, kereh, dan tetap nyaman.
Segitu seriusnya kita melihat bahwa this prayer robe is for everyone.
Menghadirkan produk prayer robe ini ke pasar internasional memang menjadi salah satu tujuan utama dari kolaborasi ini. Namun, salah satu tantangan terbesar dalam kolaborasi ini, menurut Padzilah Enda Sulaiman selaku founder Siti Khadijah, ialah jarak antarnegara yang cukup jauh sehingga proses ekspor bahan dan produk harus benar-benar diperhatikan agar sesuai standar.
”Spek yang kita mau seperti materialnya, lace-nya, itu harus ikut spek yang kita kehendaki. Jadi, waktu ulang-ulang mutu yang buat lama itu,” sebut perempuan yang akrab disapa Puan tersebut.
Keistimewaan utama dalam kolaborasi ini terletak pada perhatian mendetail yang dihadirkan untuk kenyamanan maksimal penggunanya. Tali pengikat mukena dirancang dengan bahan khusus yang berbeda, memberikan kenyamanan tanpa mengorbankan keindahan. Bagian kain di bawah dagu, yang menjadi syarat sah shalat, juga diperhatikan dengan saksama untuk memastikan kenyamanan.
Selain itu, mukena ini juga menawarkan pilihan ukuran pada bagian wajah, sebuah inovasi yang jarang ditemui pada mukena lainnya. ”Segitu seriusnya kita melihat bahwa this prayer robe is for everyone,” ujar Linda.
Baca juga: One Fine Sky dan BINhouse: Kolaborasi Mode untuk Misi Sosial
Puan menambahkan bahwa detail hingga ke jahitan pun turut menjadi perhatian dalam menghadirkan mukena di kolaborasi ini. Dia memperhatikan, biasanya jahitan mukena-mukena lain kurang kurang bagus, ada bekas-bekas benang. Nah, Buttonscarves dan Siti Khadijah menghitung betul SPI (stitch per inch)-nya dalam menjahit sehingga tak ada bekas benang itu.
Tak hanya itu, bahan dalam produk kolaborasi ini pun dibuat antibakteri dan antibau sehingga dapat menambah kekhusyukan ibadah. Karet premium pada bagian dahi pun dirancang khusus untuk menjaga rambut tetap rapi tanpa meninggalkan bekas atau menimbulkan rasa sakit, meskipun digunakan dalam waktu yang lama.
Mukena kolaborasi Buttonscarves dan Siti Khadijah diperagakan oleh model.
Untuk menambah kenyamanan penggunanya, mukena ini terbuat dari bahan khusus, yakni Khadijah Ultra Fine. Kain khusus dari Siti Khadijah ini dibuat dengan memperhatikan kebutuhan para Muslimah yang menginginkan kain yang lembut, antikusut, dan cepat kering setelah terkena air wudu.
Mukena ini dibanderol dengan harga Rp 1.575.000 dan akan tersedia dalam empat warna, yakni putih, hitam, pale green, dan blush pink. Produk ini akan dijual baik secara online maupun offline di seluruh gerai Buttonscarves dan Siti Khadijah.
Dalam melihat potensi pasar yang luas, kolaborasi ini tentu saja merupakan strategi untuk meningkatkan penjualan. Harapan dari kolaborasi ini bukan hanya untuk diterima oleh masyarakat, tetapi juga untuk menginspirasi jenama lainnya agar terus berinovasi dan berkolaborasi.
Catatan: Tulisan ini hasil kolaborasi dengan mahasiswa magang di Kompas, Daffa Almaas Pramesthy, Hubungan Internasional, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.