Laptop Gim dengan AI Diluncurkan untuk Menjawab Pemulihan Pasar Komputer
Pada 2024, masyarakat mulai mencari laptop baru untuk menggantikan perangkat yang dibeli pada masa pandemi.
JAKARTA, KOMPAS — Kehadiran teknologi baru seperti kecerdasan artifisial atau AI diyakini bisa meningkatkan minat pasar terhadap laptop. Sebagian kalangan memprediksi pasar laptop global tumbuh positif selama 2024 setelah menurun selama dua tahun berturut-turut pascapandemi.
Optimisme ditunjukkan Acer Indonesia dengan meluncurkan laptop gim terbaru, Acer Predator Triton Neo 16, Jumat (3/5/2024) petang, di Jakarta. Acer Indonesia meyakini prospek laptop gim masih tetap tumbuh di situasi yang belum pasti. Gaming Product Manager Acer Indonesia Andreas Lesmana menyebutkan, sejumlah faktor seperti melemahnya rupiah terhadap dollar AS dan regulasi pengetatan impor barang elektronik tidak mengubah optimismenya.
”Dari awal tahun hingga sekarang ini, tren kami cukup positif. Mulai dari Mei ini sampai ke depan, kami juga akan tetap bersikap positif, kami yakin kita pasti bisa melewati semua. Terkait dengan situasi yang ada, termasuk kurs (dollar AS) yang sudah menembus angka Rp 16.000, termasuk dengan adanya regulasi baru dari pemerintah, kami dari Acer menyikapinya dengan positif,” kata Andreas saat peluncuran Acer Predator Triton Neo 16.
Baca juga: Pengusaha Domestik Dukung Pengetatan Impor Barang Elektronik
Marketing Communication Manager Acer Indonesia Renaldy Felani menyatakan Acer Indonesia siap dengan regulasi pengetatan impor produk elektronik, termasuk laptop. Pemerintah, melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2024 tentang Tata Cara Penerbitan Pertimbangan Teknis Impor Produk Elektronik, membatasi impor sebanyak 78 kategori barang elektronik.
”Kami sudah siap dengan (regulasi) TKDN (tingkat komponen dalam negeri). Karena kita punya Acer Manufacturing Indonesia, menjadikan kita brand yang siap untuk produksi secara lokal,” kata Renaldy.
”Rebound” di 2024
Tahun 2024 dan 2025, menurut firma riset pasar Jerman, GfK, akan menjadi momentum untuk rebound atau pemulihan kembali untuk pasar laptop dunia suusai penurunan minat konsumen pascapandemi.
Terkait dengan situasi yang ada, termasuk kurs (dollar AS) yang sudah menembus angka Rp 16.000, termasuk dengan adanya regulasi baru dari pemerintah, kami dari Acer menyikapinya dengan positif.
Associate Director Global Strategic Insights GfK Sohjin Baek menyebut tingkat replacement cycle atau frekuensi konsumen membeli perangkat komputer baru adalah 4-5 tahun. Artinya, 2024 dan 2025 adalah tahun ketika konsumen akan mulai mencari komputer untuk menggantikan perangkat yang dibeli pada saat pandemi.
”Ini berarti pada 2024 dan 2025, banyak konsumen yang membeli laptop pada 2020 dan 2021 akan mencari untuk mengganti dan meningkatkan model mereka saat ini. Kemajuan teknologi yang cepat berarti banyak konsumen akan berusaha untuk mendapatkan fitur terbaru dan kinerja yang lebih baik dari laptop serta tablet mereka,” tulis Sohjin.
Di masa pandemi, munculnya tren dan kebutuhan untuk melakukan pekerjaan secara jarak jauh telah meningkatkan permintaan terhadap peralatan komputer secara drastis. Namun, lonjakan ini tidak bertahan lama.
Firma riset pasar IDC mencatat, pada 2022, pertumbuhan pasar komputer menurun hingga minus 28,1 persen dibandingkan 2021. Lalu, pada 2023, penyusutan pasar komputer justru makin dalam. Pasar Asia Pasifik, misalnya, mengalami penurunan 16,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang juga sudah minus. IDC juga meyakini 2024 menjadi tahun pulihnya pasar komputer dan laptop.
Kehadiran fitur dan teknologi baru seperti artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada komputer dinilai Manajer Riset IDC Worldwide Mobile Device Trackers Jitesh Ubrani sebagai salah satu stimulan tambahan yang dapat memulihkan pasar laptop.
”Pemulihan diharapkan akan berlanjut pada tahun 2024 seiring dengan kehadiran komputer AI baru di pasaran akhir tahun ini dan ketika pembeli komersial mulai memperbarui PC yang dibeli selama pandemi,” ujar Jitesh Ubrani.
Laptop gim pakai AI
Seperti disebut IDC, laptop dengan kelengkapan fitur khusus AI mulai diperkenalkan pada 2024, termasuk produk terbaru Acer tersebut, Predator Triton Neo 16.
Andreas mengatakan, laptop ini memiliki dua opsi prosesor, yakni Intel Core Ultra 7 dan Core Ultra 9. Kedua cip ini sudah memiliki pemroses AI khusus yang biasa disebut neural processing unit (NPU). Keberadaan NPU memungkinkan beban kerja yang menggunakan AI dapat dikerjakan oleh NPU, bukan membebani pekerjaan central processing unit (CPU).
Dalam dokumen Intel disebutkan, keberadaan NPU ini mempercepat proses pekerjaan yang membutuhkan AI. Dalam pembuatan gambar oleh AI seperti melalui Stable Diffusion, keberadaan NPU memungkinkan proses terjadi 1,7 kali lebih cepat.
NPU juga memungkinkan aplikasi panggilan video, seperti Zoom, lebih sedikit konsumsi energinya, hingga 38 persen. ”NPU ini adalah core yang dikhususkan untuk pekerjaan AI,” ucap Andreas.
Pada sisi graphic processing unit (GPU) atau kartu grafis, Acer Predator Triton Neo 16 dilengkapi salah satu kartu grafis dari seri terbaru dari Nvidia, yakni RTX 4060. Kartu grafis ini pun memiliki fitur AI seperti Deep Learning Super Sampling (DLSS). Cara bekerja DLSS pada dasarnya adalah upscaling.
Misalnya, dulu, jika sebuah gambar digital berukuran resolusi rendah lalu diperbesar, yang terjadi adalah gambarnya pecah. Namun, dengan AI, sebuah gambar kecil dapat diperbesar resolusinya tanpa pecah-pecah. Ini karena AI mengisi sendiri detail yang hilang.
DLSS juga bekerja seperti itu, tetapi pada gim video. Jika sebuah gim berat awalnya hanya dapat dimainkan pada resolusi 720p (1.280 x 720 piksel), DLSS dapat menjadikannya resolusi HD (1.920 x 1.080 piksel) atau bahkan 4K (3.840 x 2.160 piksel) tanpa memberikan beban tambahan pada GPU.
DLSS juga memungkinkan gim dimainkan pada kecepatan frame per detik (fps) yang lebih cepat. Film di bioskop bergerak pada kecepatan 24 frame per detik. Pada komputer konvensional, biasanya 60 frame per detik. Semakin cepat angka fps, gerakan yang ditampilkan layar menjadi lebih lancar. DLSS memungkinkan gim yang biasanya hanya mampu dimainkan pada fps rendah menjadi fps yang lebih tinggi.
”Dengan DLSS, ini memberikan fps yang lebih tinggi dan stabil sehingga memberikan pengalaman bermain gim yang lebih cepat dan sempurna," kata Andreas.
Juga untuk kreator konten
Bentuk Acer Predator Triton Neo 16 tidak terlalu bergaya gamer. Badannya lebih tipis daripada laptop gim konvensional. Selain itu, ada fitur yang biasanya tidak menjadi perhatian khusus dari komunitas gamer, seperti layar dengan akurasi warna dan resolusi tinggi.
Layar laptop ini memiliki kapabilitas untuk menampilkan 100 persen dari spektrum warna DCI-P3. DCI-P3 adalah standar warna yang digunakan oleh industri film. Artinya, sebuah film yang dikerjakan pada layar tersertifikasi DCI-P3 secara visual akan sama jika diproyeksikan di layar bioskop. Kemampuan untuk menampilkan 100 persen DCI-P3 pada Triton Neo 16 ini disertifikasi oleh Calman, perusahaan perangkat lunak yang dapat mengukur akurasi warna dari sebuah layar komputer.
Baca juga : Tak Semua Teknologi Diperlukan
Layar pada Triton Neo 16 pun memiliki spesifikasi 3.200 x 2.000 piksel dengan rasio panjang banding lebar 16:10. ”Artinya, selain oleh para gamer, ini juga bisa dipakai oleh para content creator,” ujar Andreas.
Acer Predator Triton Neo 16 mulai dijual pada 3 Mei 2024 dengan harga Rp 31.999.000. Hingga 31 Mei, setiap pembelian perangkat ini akan mendapat bonus parfum dari perusahaan parfum lokal HMNS yang khusus dibuat untuk peluncuran Triton Neo 16.