All New Kona Electric dan Seven Concept Jadi Bintang Stan Hyundai
Penampilan tiga mobil listrik tersebut menegaskan kepemimpinan Hyundai dalam pembangunan ekosistem mobil listrik.
Oleh
DAHONO FITRIANTO
·4 menit baca
Pada tahun 2020, Hyundai Kona Electric bersama Hyundai Ioniq mengawali lembaran baru perjalanan Hyundai di Tanah Air. Dua tahun kemudian, generasi kedua Kona Electric ini diluncurkan di Korea Selatan. Mobil ini akhirnya tiba di Tanah Air pada ajang Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024.
Pada pembukaan IIMS 2024, Kamis (15/2/2024), All New Hyundai Kona Electric ini menjadi salah satu bintang di stan Hyundai di Hall D Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat. Mobil berwarna perak kebiruan ini menjadi satu dari tiga mobil yang diletakkan di panggung utama.
Meski sudah dipajang, pihak PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) belum meluncurkan secara resmi mobil crossover SUV berpenggerak listrik murni ini di pasar Indonesia. Itu sebabnya belum ada rilis resmi terkait spesifikasi lengkap mobil ini. Pengunjung baru bisa menikmati sosoknya dari luar.
Dibandingkan dengan generasi pertama, All New Kona Electric ini berubah sama sekali tampilannya. Terlihat tarikan garis-garis tegas dan lurus pada Kona baru ini dibandingkan dengan Kona lama yang bentuknya cenderung membulat.
Salah satu ciri khas desain modern Hyundai adalah lampu yang memanjang dari kiri ke kanan di bagian atas gril, seperti yang ada di Hyundai Staria dan Stargazer, kini juga diterapkan pada Kona Electric. Di bagian gril juga terdapat tutup charging port.
Meski belum diungkap spesifikasinya, laman resmi Hyundai menyebutkan All New Kona Electric ini dibuat dengan dua pilihan kapasitas baterai. Yang pertama berkapasitas 48,4 kWh dengan jarak tempuh 377 kilometer (km), sementara opsi kedua mengusung baterai berkapasitas 65,4 kWh dengan jarak tempuh 514 km dalam kondisi baterai penuh.
Pada varian 65,4 kWh, baterai dapat diisi dari 10 persen ke 80 persen dalam waktu 41 menit di fasilitas pengisian cepat (fast charging) berdaya 101 kilowatt (kW). Varian ini juga dapat berakselerasi dari 0 km hingga 100 km per jam dalam waktu 7,8 detik.
Selain memajang All New Kona Electric, PT HMID juga menampilkan bintang utama stannya di IIMS berupa mobil konsep Hyundai Seven Concept. Mobil konsep ini pertama kali diperkenalkan di dunia pada pameran AutoMobility LA di Los Angeles, Amerika Serikat, pada tahun 2021.
Mobil berbentuk SUV (sport utility vehicle) itu berukuran besar, dengan kaca jendela yang besar-besar. Dari dimensinya, terlihat mobil ini mampu menampung tiga baris kursi. Akan tetapi, sekali lagi, pihak HMID belum memberi keterangan secara detail soal mobil konsep ini.
Dalam siaran pers resmi hanya disebutkan bahwa mobil ini menggunakan platform E-GMP yang sama dengan Ioniq 5 dan menawarkan konsep lounge pada interior mobil tersebut. Pengguna mobil ini memiliki kebebasan untuk mengubah tata letak kabin sesuai kebutuhan.
Mobil konsep ini juga dilengkapi Vision Roof Display dan layar OLED panoramik di atapnya. Alih-alih atap panoramik biasa yang tembus pandang, atap kaca pada Seven Concept ini bisa menampilkan berbagai konten yang diinginkan penumpang dan bisa mengubah seluruh atmosfer interior untuk menambah kenyamanan dalam perjalanan.
Satu mobil lagi yang berada di panggung utama booth Hyundai adalah Hyundai Ioniq 5 Batik. Mobil yang pertama kali diperkenalkan pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 ini mengusung motif batik kawung pada bagian kap mesin, atap, sisi mobil, dan pintu belakang mobil. Interiornya pun dihiasi dengan berbagai motif batik kawung berwarna coklat muda atau soga. Mobil yang dibuat dalam jumlah terbatas ini kini sudah bisa dibeli dengan harga Rp 990 juta (on the road Jakarta).
Ekosistem kendaraan listrik
Penampilan tiga mobil listrik di panggung utama tersebut menegaskan kembali kepemimpinan Hyundai dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui semangat baru bertajuk ”Hyundai EV. Expect More”.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur PT HMID Woojune Cha mengatakan, Hyundai memiliki visi ”Progress for Humanity” untuk terus berinovasi menciptakan masa depan yang lebih baik, salah satunya dengan pengembangan berkelanjutan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Indonesia dipandang memiliki potensi besar untuk menjadi pemain penting kendaraan listrik di kawasan ASEAN.
”Hal ini selaras dengan salah satu misi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai EV hub di Asia Tenggara. Sejalan dengan mimpi besar ini, Hyundai akan terus memimpin dan mengakselerasi elektrifikasi industri otomotif di Indonesia dengan mendorong penguatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui investasi terarah dan kemitraan strategis yang merangkul pemangku kepentingan secara luas, baik itu pemerintah maupun pelaku industri terkait,” tutur Woojune Cha.
Sebagai bagian dari pengembangan ekosistem kendaraan listrik itu, lanjut Woojune Cha, Hyundai telah menanamkan investasi total senilai 3 miliar dollar AS di Indonesia. Investasi itu meliputi pembangunan dua pabrik komponen baterai, yakni PT HLI Green Power yang akan memproduksi sel baterai litium-ion untuk memenuhi kebutuhan 150.000 unit mobil listrik murni dan pabrik sistem baterai yang dioperasikan Hyundai Energi Indonesia.
Kedua pabrik ini ditargetkan mulai beroperasi pada April 2024 dan akan melengkapi operasionalisasi pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) yang sudah beroperasi dan akan menambah kapasitas produksi mobil listrik hingga 70.000 unit per tahun mulai tahun ini.