Sensasi ”Jatuh Horizontal” dengan BYD Seal
Rasanya seperti jatuh dari pohon atau gedung bertingkat. Hanya bedanya arah ”jatuh”-nya mendatar.
”Bagaimana, Mas, sudah siap?” tanya instruktur yang tengah memegang kemudi sesaat setelah sabuk pengaman kami dipastikan terpasang dengan benar dan para marshall berada di posisinya masing-masing di lintasan lurus sepanjang 402 meter itu.
”Siap!” tukas saya sambil menata posisi duduk senyaman mungkin sambil mengantisipasi apa pun yang akan terjadi.
Lalu saat lampu di pinggir lintasan berubah warna dari merah menjadi hijau, instruktur menginjak pedal akselerator dalam-dalam. Mobil pun melesat tanpa raungan suara mesin seperti lazimnya sebuah mobil listrik. Dalam hitungan detik, mobil berakselerasi makin cepat dan makin cepat.
Dari posisi saya duduk, selain sensasi ”jambakan” inersia yang membuat badan melekat erat ke sandaran punggung, sensasi berakselerasi pesat tanpa suara ini mengingatkan pada perasaan terjatuh. Ya, terjatuh! Akan tetapi, jatuhnya ke arah horizontal alias mendatar. Puluhan kupu-kupu seolah terbang bersamaan di dalam perut bersamaan dengan munculnya sebersit perasaan takut.
Jarak 402 meter itu terlewati dalam sekejap sebelum mobil direm dengan lembut dan mobil berjalan dengan kecepatan normal lagi. Saya pun berpikir, bersitan rasa takut tadi karena saya tidak pegang kemudi dan tidak menginjak pedal gas sendiri sehingga kehilangan rasa kendali (sense of control).
Mobil kemudian masuk kembali ke jalur pit Sirkuit Internasional Sentul di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu, dan instruktur yang ramah tadi mempersilakan saya pindah ke kursi pengemudi.
Inilah momen pembuktian, pikir saya. Setelah menyesuaikan posisi kursi, setir, dan kaca spion, mobil saya bawa perlahan kembali ke titik start. ”Langsung gas begitu lampu nyala hijau, Mas!” tutur instruktur dengan santai. Ya, itulah yang akan saya lakukan!
Lampu pun berubah menjadi hijau, dan dengan cekatan kaki saya pindah dari posisi mengerem ke menginjak pedal gas dalam-dalam. Mobil pun sontak melesat. Kembali sensasi itu datang, berakselerasi pesat tanpa suara, hanya sedikit suara angin terdengar masuk ke kabin. Ya, betul, sensasi jatuh itu kembali datang. Rasanya seperti jatuh dari pohon atau gedung bertingkat ke kepadatan tanah nun jauh di bawah sana. Hanya bedanya arah ”jatuh”-nya mendatar.
Baca juga: BYD Resmi Meluncur, Tampilkan Tiga Produk Andalannya
Kembali puluhan kupu-kupu beterbangan di perut. Ada perasaan untuk segera mengakhiri sensasi ”jatuh” ini dengan melepas pedal gas dan mengerem. Namun, sayang sekali jika kesempatan merasakan sensasi performa mobil ini disia-siakan karena tak mungkin kita melakukannya lagi di jalanan umum. Akan melanggar hukum.
Meski tanpa ada instrumen pengukur waktu akselerasi di dalam mobil, waktu serasa berlalu sangat singkat antara mobil berhenti di jalur start tadi dan meraih kecepatan 100 kilometer (km) per jam. Pedal gas terus diinjak hingga menjelang akhir lintasan itu dengan kecepatan sempat menyentuh 160 km per jam sebelum saya harus menginjak pedal rem.
Acara ketiga
Itulah puncak pengalaman impresi perdana performa mobil listrik BYD Seal yang digelar pada Senin (5/2/2024). Wajar saja pihak BYD merancang skema layaknya drag race itu untuk menguji BYD Seal varian Performance ini. Betapa tidak, pabrikan mobil energi baru asal tanah China itu mengklaim mobil ini bisa berakselerasi dari 0 hingga 100 km per jam hanya dalam waktu 3,8 detik! Ini waktu yang tidak main-main dan sudah berada pada zona mobil sport performa tinggi.
”Inilah saatnya membuktikan teknologi, inovasi, dan gabungan kemewahan, performa, dan keselamatan dalam BYD Seal. Kita bersama akan merasakan bagaimana melaju dalam kecepatan tinggi, tetapi tetap dengan kenyamanan dan rasa aman,” tutur Luther Panjaitan, Head of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia, dalam sambutan sebelum acara yang diberi judul ”Thrive Drive” itu.
Ini adalah sesi uji kendara perdana ketiga yang digelar BYD Motor Indonesia sejak perusahaan itu resmi meluncur di Indonesia pada 18 Januari 2024. BYD langsung memboyong tiga model andalannya ke Tanah Air, yakni BYD Dolphin yang berbentuk hatchback, BYD Atto-3 yang berbentuk crossover SUV kompak, dan BYD Seal yang berwujud sedan berukuran menengah.
Dolphin telah diuji coba di medan yang sebagian besar medan perkotaan di Jakarta dan Bogor pada Selasa (23/1/2024) lalu. Sementara Atto-3 diajak berjalan-jalan sedikit ke luar kota, yakni ke Bandung, pada Senin (29/1/2024). Khusus Seal, medan yang dipilih untuk mendapatkan impresi perdana ini adalah sirkuit balap.
Bobby Bharata, Head of Product PT BYD Motor Indonesia, menyebutkan, ada tiga varian BYD Seal yang akan dipasarkan di Indonesia. Mereka adalah varian Dynamic dengan jarak tempuh standar 510 km, Premium dengan jarak tempuh lebih jauh, yaitu 650 km, dan varian Performance dengan jarak tempuh 580 km.
Namun, meski jarak tempuhnya lebih pendek dibandingkan dengan verian Premium, varian Performance ini memiliki berbagai keunggulan. Salah satunya sistem penggerak empat roda (all wheel drive/AWD) dengan adanya dua motor listrik di setiap poros roda, sementara varian Dynamic dan Premium hanya berpenggerak roda belakang.
Baca juga: Lumba-lumba Listrik nan Futuristik
Dengan klaim akselerasi 0-100 km per jam dalam 3,8 detik, terlihat intensi BYD untuk menempatkan Seal beradu langsung dengan Tesla Model 3 varian AWD. Di atas kertas, BYD Seal Performance ini memiliki tenaga maksimum 523 HP dan torsi puncak 670 Nm. Bukan angka yang ecek-ecek memang.
Sekarang semua orang menunggu-nunggu berapa harga resmi BYD Seal ini akan ditetapkan, terutama untuk varian Performance. Juga mengendarainya untuk sebuah uji jarak jauh tentu akan mengungkap lebih banyak tentang berbagai fitur dan kelengkapan mobil berdesain seksi ini. (DHF)