All New Grand Vitara, Tampil Kalem dengan Teknologi Setara
Setiap bantingan dari permukaan jalan yang tidak rata diredam dengan baik, menghasilkan kualitas tunggangan yang nyaman.
Setelah menghilang beberapa tahun, Suzuki Grand Vitara kembali ke pasar Indonesia sejak Februari 2023. Setelah pada generasi sebelumnya nama Grand Vitara dipakai untuk mobil di segmen SUV medium, kini nama itu melekat pada mobil yang bertempur di medan SUV kompak.
Grand Vitara kini bertarung di medan yang tengah riuh. Para pesaingnya, antara lain, adalah Honda HR-V, Hyundai Creta, Toyota Yaris Cross, Kia Seltos, Wuling Alvez, dan Mitsubishi XForce. Apa yang dimiliki Grand Vitara untuk merebut hati konsumen di segmen ini?
Pertama-tama dari sisi tampilan luar, All New Suzuki Grand Vitara ini tampil relatif kalem dibandingkan para pesaingnya yang berlomba-lomba menerapkan desain modern dan futuristis, seperti HR-V, Yaris Cross, dan XForce. Mobil ini memiliki garis-garis desain sederhana dengan bentuk yang cenderung meng-kotak. Bahkan bisa dibilang, Grand Vitara lama memiliki garis-garis yang lebih futuristis daripada mobil baru ini.
Namun, ada kelebihan tersendiri di desain yang simpel ini. Para calon konsumen yang tak ingin tampil mencolok bisa jadi lebih menyukai sosok Grand Vitara baru ini. Lagi pula sejarah mencatat mobil dengan tarikan garis sederhana cenderung lebih ”aman” dan ”abadi”, enak dilihat kapan pun dalam perjalanan waktu.
Jejak-jejak kekinian pada Grand Vitara ini hanya terlihat pada deretan tiga lampu siang (daytime running light, DRL) di setiap sisi grilnya. Lampu siang ini juga berfungsi sebagai lampu sein. Sementara lampu utamanya berada di bawahnya dalam bentuk proyektor LED. Selebihnya, mobil ini tampil cenderung konservatif.
Ciri modern
Walakin, kekaleman mobil ini hanya dari sisi tampilan eksterior saja. Di interior, dia sudah membawa corak mobil modern dengan hadirnya layar monitor ukuran 9 inci yang menonjol di tengah dasbor. Selain sudah bisa melakukan konektivitas Apple CarPlay dan Android Auto, layar monitor utama itu juga menyajikan tampilan kamera 360 derajat untuk memudahkan parkir dan melihat situasi di sekeliling mobil demi keselamatan.
Corak modern pada tipe GX atau tipe tertinggi ini juga dihadirkan dengan adanya atap kaca panoramic sunroof yang menaungi hingga kursi belakang. Membuka lapisan penutupnya pun cukup dengan satu sentuhan tombol elektrik, tidak perlu repot-repot melepas lapisan penutup secara manual seperti yang ada pada salah satu rivalnya.
Pengamatan lebih cermat lagi mengungkapkan berbagai fitur modern yang siap memanjakan pengguna mobil ini. Di depan konsol tengah sudah tersedia perangkat pengecas gawai nirkabel. Lalu kaca spion dalam pun sudah berteknologi elektrokromatis alias secara otomatis meredupkan pantulan sinar dari mobil di belakang.
Duduk di kursi pengemudi semakin menambah kaya pengalaman dengan mobil ini, karena terlihat adanya head-up display (HUD) model lipat. HUD dengan tampilan berwarna ini memiliki empat pilihan display yang menyajikan berbagai informasi penting saat mengemudi, seperti kecepatan, posisi transmisi, jam, putaran mesin (RPM), konsumsi bahan bakar, hingga alur energi listrik yang mengalir dari baterai, mesin dan roda.
Tampilan terakhir ini tersedia karena All New Grand Vitara ini, baik di tipe GX (seharga RP 384.400.000) maupun GL (Rp 359.400.000), sudah dilengkapi sistem hibrida ringan (mild hybrid) yang dinamai Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Sistem hibrida yang dilengkapi baterai lithium-ion yang digaransi selama 8 tahun atau 160.000 kilometer, dan starter-generator terintegrasi (ISG), ini, bertujuan memaksimalkan efisiensi konsumsi BBM sekaligus membantu mendongkrak akselerasi mobil di putaran bawah.
Baca juga: Grand Vitara Terlahir Kembali
Kembali ke kabin kemudi, terlihat paddle shifter di balik roda kemudi untuk memindahkan rasio gigi transmisi secara manual dan tombol cruise control di roda kemudi.
Kehadiran Electronic Stability Program (ESP), Hill Hold Control (HHC), dan enam kantong udara (airbag) semakin meyakinkan pengemudi bahwa dia berada di dalam mobil keluaran mutakhir di dekade ketiga abad ke-21 ini.
Jika ada yang terlihat ”kuno” di interior ini adalah masih digunakannya rem parkir manual dengan tongkat di belakang tongkat persneling. Pasalnya, sejumlah mobil pesaing di segmennya sudah menggunakan rem parkir elektrik (electric parking brake/EPB).
Performa nyata
Lalu apa arti semua fitur itu dalam penggunaan mobil di medan yang nyata? Untuk mengetahuinya, Kompas mengajak All New Grand Vitara ini dalam perjalanan singkat pergi pulang ke Cirebon dan Kuningan, Jawa Barat, akhir November 2023. Perpaduan Jalan Tol Cipali yang rata dan lurus hingga Cirebon, serta medan berkelok-kelok dan menanjak menuju Kuningan, dipilih untuk menguji setiap aspek pengendaraan mobil ini secara lengkap.
Kesan pertama saat mobil mulai melaju dan melintasi jalan dengan banyak polisi tidur dan jalan berlubang di kompleks perumahan, terasa suspensi yang relatif empuk bantingannya. Setiap bantingan yang disebabkan permukaan jalan yang tidak rata diredam dengan baik, menghasilkan kualitas tunggangan yang nyaman. Ini menjadi salah satu pembeda Grand Vitara dengan para pesaingnya yang rata-rata keras bantingan suspensinya.
Memasuki jalan tol, saatnya untuk menguji akselerasi mobil yang diimpor utuh dari India ini. Grand Vitara dilengkapi mesin berkode K15C yang memiliki empat silinder berkapasitas 1,5 liter (1.462 cc). Mesin ini mengeluarkan tenaga maksimum 102 HP pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi puncak 136,8 Nm pada 4.400 rpm. Tenaga mesin disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis konvensional 6 percepatan.
Saat pedal gas diinjak, terasa akselerasi yang biasa-biasa saja seperti lazimnya mobil bermesin 1.500 cc lainnya. Namun, saat pedal diinjak lebih dalam lagi, indikator di HUD menunjukkan aliran energi dari baterai ke roda. Ini disertai sedikit dorongan pada tenaga mesin sehingga akselerasi berlangsung lebih ringan.
Ketika melaju di tol Cipali dan harus bermanuver untuk menyalip mobil-mobil besar, mobil ini cukup gesit untuk diajak berakselerasi. Dalam waktu tak terlalu lama, batas kecepatan maksimum di jalan tol itu sudah tercapai. Apalagi saat posisi tongkat persneling kita tarik ke posisi manual dan kita memainkan rasio gigi transmisi melalui paddle shifter di balik roda kemudi, mobil pun semakin bergairah untuk diajak melaju.
Memasuki rute berkelok dan menanjak menuju Kuningan, terasa bagaimana mobil ini relatif masih stabil saat diajak melahap tikungan demi tikungan, walau suspensinya tergolong empuk. Hanya saat mobil melewati tanjakan cukup curam dan panjang, respons tenaga mesin dan transmisinya sempat mengingatkan pada mobil bertransmisi CVT, agak lambat di putaran awal. Kembali lagi, hal ini sebaiknya diatasi dengan memainkan rasio gigi transmisi secara manual dengan paddle shifter.
Dalam perjalanan singkat tersebut, tercatat konsumsi bahan bakar rata-rata menurut layar multi information display (MID) adalah 14,6 km per liter. Mobil diisi dengan bensin beroktan 92. Bukan angka yang luar biasa, tetapi sudah terhitung hemat mengingat gaya mengemudi di jalan tol cukup agresif.
All Suzuki Grand Vitara membuktikan diri bisa menjadi salah satu alternatif pilihan yang tidak mengecewakan dalam persaingan di kelasnya.
Baca juga: Simulasi Hibrida Suzuki XL7