Mazda dikenal luas sebagai satu-satunya pabrikan mobil yang memproduksi mesin ”rotary” secara massal. Mesin-mesin itu dipasang pada mobil-mobil sport performa tinggi, seperti Mazda RX-7 dan Mazda RX-8.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
Mazda Motor Corporation memperkenalkan mobil sport konsep baru dalam ajang pameran otomotif Japan Mobility Show 2023 di Tokyo, Jepang, Rabu (25/10/2023). Konsep mobil sport itu bagian dari janji mereka mengembangkan mobil sport dengan performa tinggi yang bertumpu pada spirit Mazda, yakni mesin rotary.
Booth Mazda masih ramai dikunjungi penggemar otomotif hingga Kamis (26/10/2023) siang. Mazda yang ikut meramaikan pameran otomotif dua tahunan itu turut memamerkan salah satu produk unggulan mereka, yakni Mazda MX-5 atau yang dikenal dengan Miata di pasar Amerika Utara.
Miata atau legenda hidup Mazda memang menggoda, tetapi mobil konsep Iconic SP yang dipamerkan di ajang yang sebelumnya dikenal dengan Tokyo Motor Show itu seolah punya daya tarik magis yang mampu mengalihkan perhatian setiap pengunjung saat mampir ke booth Mazda.
Mazda Iconic SP didesain dengan pintu-pintu terbuka yang bergerak ke atas bak sayap. Mobil konsep itu berwarna terang dan disebut sebagai Viola Red. Warna tersebut lebih terang dari warna khas Mazda, yakni Soul Red Crystal.
”Mazda akan selalu menghadirkan kendaraan yang mengingatkan masyarakat bahwa mobil adalah kesenangan murni dan bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka,” kata Presiden dan CEO Mazda Motor Corporation Masahiro Moro saat memperkenalkan Mazda Iconic SP, Rabu (25/10/2023) pagi.
Mazda sebagai perusahaan produsen mobil berkomitmen membentuk masa depan dengan mitra dan penggemar agar memiliki tujuan yang sama, yakni mencintai mobil. Upaya untuk mencapai tujuan itu berpusat pada filosofi ”Jinba Ittai” Mazda.
”Jinba Ittai” adalah bersatunya penunggang kuda dengan kudanya. Arti dari filosofi ini, pengembangan teknologi dan desain Mazda bertumpu pada kenikmatan berkendara sehingga ada ikatan emosional yang kuat antara pengemudi dan mobil Mazda yang dikendarai.
Biaya yang dihabiskan untuk memproduksi satu unit mobil konsep itu 60 kali lipat dari harga MX-5 Miata yang dipasarkan di Jepang. Harga MX-5 di Jepang sekitar 2,9 juta yen hingga 4,3 juta yen atau setara dengan Rp 300-an juta hingga Rp 455-an juta.
”Harga produksi Mazda Iconic sekitar 174 juta yen sampai 258 juta yen,” kata Manager Global Brand Promotion Department Global Sales and Marketing Division Mazda Koji Katsuhara.
Mesin ”rotary”
Mobil konsep Mazda Iconic SP memiliki panjang 4.180 milimeter (mm), lebar 1.850 mm, serta tinggi 1.150 mm. Adapun jarak sumbu rodanya 2.590 mm dengan bobot 1.450 kilogram.
Mazda Iconic SP mengusung mesin rotary dua rotor. Dua mesin itu tak berfungsi sebagai penggerak roda, tetapi untuk mengisi baterai. Gerak roda menggunakan tenaga listrik dari baterai tersebut. Mesin rotary dipilih lantaran memiliki pusat gravitasi yang rendah dan dapat meningkatkan performa berkendara.
General Manager Designer Mazda Massahi Nakayama mengatakan, Mazda Iconic SP yang memiliki tenaga 365 HP itu desainnya tak jauh berbeda dengan Mazda MX-5. Desain yang tak berbeda itu salah satunya berkaitan dengan lampu depan mobil yang sipit dan kesamaan pada bagian atap mobil.
”Ciri khas yang tetap dipertahankan untuk romantisme mobil ini, antara dua pilar belakang dengan atap menyatu, tidak terputus,” ujar Massahi.
Selain desain mobil, pemilihan mesin mesin rotary juga menunjukkan bahwa pabrikan mobil yang bermarkas di Hiroshima, Jepang, itu tidak melupakan janjinya untuk tak meninggalkan mesin rotary atau mesin Wankel.
Mazda dikenal luas sebagai satu-satunya pabrikan mobil yang memproduksi mesin rotary secara massal. Mesin-mesin itu dipasang pada mobil-mobil sport performa tinggi, seperti Mazda RX-7 dan Mazda RX-8. Namun, Mazda tak lagi memproduksi mobil bermesin rotary sejak RX-8 berhenti produksi pada 2012.