Pekan Mode New York yang berlangsung sepanjang pekan Pekan Mode New York yang berlangsung sepanjang pekan lalu mengantarkan sejumlah desainer Indonesia melenggang di landas peraga. Salah satunya Ayumi.
Oleh
RIANA A IBRAHIM
·4 menit baca
Koleksi Ayumi berjudul A Pop of Culture di Pekan Mode New York.
Pekan Mode New York yang berlangsung sepanjang pekan lalu mengantarkan sejumlah desainer Indonesia melenggang di landas peraga yang digelar di The Gallery - Spring Studios, New York, Amerika Serikat, Rabu (13/9/2023). Salah satu desainer yang ikut serta dalam panggung bertajuk Indonesia Now adalah Marina Christyanti Ayumi dengan jenamanya Ayumi.
Pada 2019, Ayumi juga ikut mewarnai landas peraga Pekan Mode New York lewat tajuk acara Indonesia Diversity. Masih sama dengan empat tahun lalu, Ayumi kembali menghadirkan songket sebagai bahan utama dalam koleksinya yang berjudul A Pop of Culture yang terinspirasi dari musik pop 1990-an. Kali ini, songket yang dipakainya spesifik berasal dari perajin Pandai Sikek, Sumatera Barat.
Pilihannya tetap mengolah songket karena Ayumi memiliki keterikatan besar pada songket. Kedua orang tuanya merupakan orang Minang sehingga pilihan ini sekaligus merupakan penghargaan bagi kedua orang tuanya yang menginspirasi dan mendukungnya menekuni profesinya saat ini.
Lalu, kenapa kini memilih tema musik pop 1990-an yang rasanya sulit dibaurkan dengan songket? “Saya besar di era 90-an dengan Britney Spears, Jennifer Lopez. Gaya mereka sangat menarik dan memungkinkan menggunakan songket untuk menghadirkan baju-baju yang bergaya pop 90-an,” ujar Ayumi.
ARSIP INDONESIA NOW
Koleksi Ayumi berjudul A Pop of Culture di Pekan Mode New York.
Ayumi membuktikannya dengan membagi koleksinya menjadi dua sub tema untuk 10 tampilan. Tema bertema yang disebutnya A Pop of Color lebih bermain pada warna. Layaknya diva pop pada era 90-an, warna terang ditonjolkan pada koleksi ini. Ada fuchsia, hijau limau, ungu, biru terang, hingga coklat muda. Sementara itu, tema selanjutnya berupaya menggubah songket menjadi busana pop 90-an yang menarik.
Keunikan songket sendiri tidak hanya pada proses pembuatan, tapi juga pada motif yang ditampilkan. Untuk songket Pandai Sikek, ada tiga motif wajib yang selalu ada yakni motif pohon pinang, motif bayam, dan motif jalinan lidi. Motif ini yang membedakan songket Pandai Sikek dengan songket Minang lainnya.
Ayumi pun memakai ketiga motif utama itu dalam karyanya kali ini. Hanya warna dasar kain yang digunakan Ayumi keluar dari pakem songket tersebut. Meski tenunan benang emas dan perak yang menjadi khas dari songket tetap dipertahankannya. Bahkan Ayumi berupaya untuk menerapkan teknik minim potong pada songket.
Di sini, ciri khas Ayumi yang selalu kental dengan nuansa busana feminin pun memadukan songket dengan bahan satin sutra dan renda. Bahkan untuk sejumlah busana, Ayumi menambahkannya dengan butir-butir mutiara air tawar untuk memberikan kesan glamor bak seorang diva.
“Detil ornamen ini sengaja untuk memberi kesan modern dan metropolis sehingga bisa dikenakan untuk acara apa saja, tak hanya acara resmi dan formal. Songket kan biasanya identik dengan acara formal. Dari siluet dan detil ornamen ini memperkuat bahwa songket bisa juga untuk acara ringan dan santai,” tutur Ayumi.
Berbicara siluet, Ayumi membesut tube dress mini berwarna dasar ungu dengan atasan berupa songket dan bagian bawah gaun berbentuk balon dari bahan satin. Jika Ayumi sempat menyebut nama Jennifer Lopez sebagai gambaran dalam rancangan koleksinya kali ini, maka itu terbukti pada beberapa gaun. Salah satunya gaun panjang hingga mata kaki berwarna biru muda dengan gemerlap mutiara di atas songket berpadu dengan penutup kepala berwarna biru terang.
ARSIP INDONESIA NOW
Koleksi Ayumi berjudul A Pop of Culture di Pekan Mode New York.
Gaun lain dengan paduan korset juga mengingatkan pada Lopez di tiap konsernya. Sementara inspirasi Britney, Ayumi mewujudkannya pada gaun mini asimetris dengan rimpel besar berwarna hijau menyala. Ada juga cropped jacket dengan celana bergaris pinggang tinggi yang elegan.
Pemberdayaan perempuan
Untuk koleksi kali ini, Ayumi bekerjasama dengan para perajin perempuan yang masih terus berupaya menjaga tradisi dan budaya tradisional melalui wastra. “Saya mendukung pemberdayaan perempuan. Tidak hanya karya saya untuk perempuan, tapi koleksi ini juga wujud dari kerja sama perempuan yang erat dari pengrajin hingga pemilik usaha,” ujar Ayumi.
Mutiara yang dipakainya dan juga dikenakan sebagai aksesoris berupa kalung dan cincin, Ayumi menggandeng Narce Jewelry dari Lombok, Nusa Tenggara Barat milik pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah Vidia Chairunnisa.
ARSIP INDONESIA NOW
Desainer muda, Ayumi yang membesut koleksi berjudul A Pop of Culture di Pekan Mode New York.