Individualitas Para Profesional
Blazer dengan aksen feminin dan potongan unik bisa menonjolkan identitas sang pemakai
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2F68b06cbd-a8f6-47a9-a924-09ea593caf34_jpg.jpg)
BLZR.ID (dibaca: blei.zer.ai.id) menggandeng Susan Budihardjo untuk menciptakan tampilan profesional yang modern. Tampak suasana "trunk show' bertajuk Sidik Jari yang menyajikan 32 set hasil karya dari kedua jenama di Open Door, Alam Sutera, Tangerang, Banten, Sabtu (16/9/2023).
Sidik jari menjadi penanda identitas setiap pemiliknya. Prinsip ini menjadi perkara ketika dunia mode bicara soal individualitas manusia dalam balutan pakaian profesional. BLZR.ID dan Susan Budihardjo menawarkan sejumlah opsi baru dalam padu padan blazer.
Blazer berawal sebagai pakaian untuk laki-laki, tetapi kemudian bertransformasi menjadi pakaian lintas gender. Majalah
Allure
menulis, aktris Sarah Bernhardt dari Perancis adalah salah satu perempuan pelopor yang mengenakan setelan jas di publik pada 1870-an.
Menjelang akhir abad ke-19, blazer berangsur menjadi pakaian umum bagi perempuan yang sekaligus melambangkan pemberdayaan perempuan. Desainer Coco Chanel juga mempopulerkan blazer lewat koleksi tahun 1920-an. Blazer terus bertransformasi dari segi desain dan warna sehingga cocok di luar lingkup formal.
Baca juga:
Akan tetapi, potongan blazer yang itu-itu saja terkadang membuat pemakai terjebak dalam penampilan yang monoton atau kasarnya: membosankan. BLZR.ID (dibaca:blei.zer.ai.id) menggandeng Susan Budihardjo, perancang busana kawakan, untuk menciptakan blazer yang memberi kesan profesional, tetapi tetap menarik.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2F34665723-7920-4148-a091-f68ae559c9de_jpg.jpg)
BLZR.ID (dibaca: blei.zer.ai.id) menggandeng Susan Budihardjo untuk menciptakan tampilan profesional yang modern. Tampak suasana "trunk show' bertajuk Sidik Jari yang menyajikan 32 set hasil karya dari kedua jenama di Open Door, Alam Sutera, Tangerang, Banten, Sabtu (16/9/2023)
Kolaborasi para desainer beda generasi ini menampilkan 32 set total look (tampilan) dalam trunk show bertajuk Sidik Jari di Open Door, Alam Sutera, Tangerang, Banten, Sabtu (16/9/2023). Berdiri sejak 2014, BLZR.ID terdiri atas duo kakak beradik, Dennice Aulia dan Florine Aulia, yang fokus pada pengembangan blazer.
"Setiap orang punya sidik jari yang berbeda. Konsep saya sederhana, tetapi gaya masing-masing orang akan berbeda dengan styling dan karakter. Namanya pakaian ready-to-wear itu diproduksi untuk banyak orang tapi akan tampil beda kalau kita punya sidik jari kuat,” kata Susan.
Koleksi Sidik Jari mengusung desain blazer dengan potongan oversized alias berukuran terlalu besar. Konsep blazer semacam ini sudah ada sejak tahun 1980-an di mana blazer hadir dengan bantalan bahu besar populer yang menyimbolkan kekuatan.
Blazer kemudian melebur dalam gaya street style (Kompas, 18/8/2013). Berbeda dengan blazer pas badan yang kaku, blazer kedodoran kini memberi kesan santai, energik, dan bebas. Blazer gaya ini masih menjadi tren di antara pesohor Hollywood sampai sekarang.
Setiap orang punya sidik jari yang berbeda. Konsep saya sederhana, tetapi gaya masing-masing orang akan berbeda dengan styling dan karakter.
Blazer kedodoran ala BLZR.ID dan Susan Budihardjo bukanlah blazer yang terlihat kebesaran di tubuh pemakai. Garis bahu baju memang melewati beberapa sentimeter bahu pemakai, sedangkan garis pinggang baju cenderung lurus. Namun, panjang lengan baju rata-rata tidak melewati sela jari jempol dan telunjuk. Kesan rapi tetap terpancar.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2F0e622cca-8713-47dc-9b13-5e0ff76f617c_jpg.jpg)
BLZR.ID (dibaca: blei.zer.ai.id) menggandeng Susan Budihardjo (tengah) untuk menciptakan tampilan profesional yang modern. Tampak suasana "trunk show' bertajuk Sidik Jari yang menyajikan 32 set hasil karya dari kedua jenama di Open Door, Alam Sutera, Tangerang, Banten, Sabtu (16/9/2023).
Warna gelap, terutama hitam, mendominasi koleksi Sidik Jari. Salah satu model, misalnya, mengenakan blazer hitam oversized dengan pita besar berbahan tule sebagai pemanis. Baju dalam yang dipakai berbentuk turtleneck hitam tinggi yang transparan. Penampilan ini serasi dengan rok jumbai hitam beraksen payet piring besar dengan warna perak.
Selain hitam, koleksi Sidik Jari menawarkan tampilan polos berwarna putih, merah, abu-abu, biru langit, dan hijau sage. Jika ingin lebih ‘hidup’, turut dipamerkan pakaian yang mengawinkan pilihan warna-warna tersebut dalam motif garis-garis, kotak-kotak, atau glen plaid.
Satu model mengenakan blazer abu-abu tua tanpa kerah dengan kancing di sisi kiri tubuh. Lengan blazer menggunakan konsep Juliet sleeve yang mengembang bagai balon di samping bahu. Rok panjang lipit putih yang dilapisi kombinasi tule hitam menjadi pelengkap tampilan.
Harga koleksi Sidik Jari berkisar di antara Rp 500.000-Rp 700.000. “Target pasar kami belakangan semakin muda dari umur 18 tahun sampai 35 tahun ke atas. Kebanyakan customer base kami adalah perempuan pekerja kantoran yang sering pakai blazer,” kata Florine.
Sebagai pelengkap, semua model mengenakan sepatu oxford berhak dalam berbagai warna hasil besutan bersama Yongki Komaladi. Sepatu ini terkesan sporty, tetapi cocok juga dipakai dalam lingkup kantor yang serius.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2Fbe1c6c65-36ae-4080-8df2-bc40b9a9642c_jpg.jpg)
BLZR.ID (dibaca: blei.zer.ai.id) menggandeng Susan Budihardjo untuk menciptakan tampilan profesional yang modern. Tampak suasana "trunk show' bertajuk Sidik Jari yang menyajikan 32 set hasil karya dari kedua jenama di Open Door, Alam Sutera, Tangerang, Banten, Sabtu (16/9/2023).
Kekuatan koleksi
Koleksi Sidik Jari sejatinya menonjolkan tiga prinsip, yakni individualitas, kebebasan, dan kreativitas. Hal ini berarti blazer bisa cocok dengan pakaian apapun, tergantung jenis tampilan apa yang diincar. BLZR.ID dan Susan Budihardjo memadukan blazer dengan celana panjang longgar, kulot, rok maksi, rok midi, hingga rok mini.
Selain itu, beberapa pakaian mengangkat konsep androgini, seperti yang dibawakan beberapa model laki-laki. Salah satu model tampak memakai blazer semi crop-top hitam dengan manik-manik tanpa dalaman. Blazer itu turut memiliki motif catur hitam putih di bagian saku dan ujung pergelangan tangan. Untuk bawahan, dia mengenakan celana panjang longgar gelap yang dibalut semacam rok dari kain tule senada.
"Yang pasti blazer dengan warna dominan hitam dan putih itu timeless jadi nggak akan ketinggalan zaman, terus blazer itu harus fungsional. Dari Susan juga memasukkan elemen statement yang lebih berani dan berbeda dari yang ada di pasaran,” ujar Florine.
Keunikan koleksi ini juga bertumpu besar pada penerapan detail yang feminin dan potongan baju yang khusus. Para desainer bermain dengan kain tule untuk melembutkan tampilan setelan yang profesional. Pemakaiannya terlihat pada dalaman transparan sebagai pengganti kemeja, kain pelapis bawahan, maupun pita di blazer.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F23%2Fe809cb56-93d5-4a0d-8ae5-6bbd47798253_jpg.jpg)
BLZR.ID (dibaca: blei.zer.ai.id) menggandeng Susan Budihardjo untuk menciptakan tampilan profesional yang modern. Tampak suasana "trunk show' bertajuk Sidik Jari yang menyajikan 32 set hasil karya dari kedua jenama di Open Door, Alam Sutera, Tangerang, Banten, Sabtu (16/9/2023).
Aksen menarik lainnya ialah pemasangan pita. Ada yang berada di depan maupun belakang blazer. Dari depan, tampilan model secara keseluruhan terlihat modern dan unik. Ketika mereka membalikkan tubuh, beberapa blazer terlihat mempunyai barisan pita berwarna serasi sehingga kesan pakaian langsung berubah manis.
Tak hanya itu, pakaian pelengkap blazer kebanyakan memiliki potongan longgar, seperti celana panjang longgar yang dilengkapi semacam jubah. Celana jadi seolah melambai-lambai gemulai di kaki para model saat mereka melangkah.
Baca juga:
BLZR.ID dan Susan Budihardjo turut mengusung format satu pakaian dengan beberapa tampilan. Misalnya, seorang model mengenakan blazer berpotongan crop-top hitam. Sembari melangkah pasti, model itu menarik kain di kedua bahunya ke arah depan. Blazercrop-top itu tak lama berubah menjadi mantel sepanjang lutut.
Susan mengatakan punya alasan mengapa koleksi Sidik Jari menerapkan konsep profesional yang modis sekaligus santai. “Kondisi ekonomi sekarang lagi nggak bagus, jadi sebaiknya satu outfit bisa beda look di mana setiap orang akan terlihat tetap menarik,” imbuhnya.
Penulis Fred Davis dalam buku Fashion, Culture, and Identity (1992) menulis, pakaian memang berkomunikasi, tetapi tidak dalam cara berbicara atau menulis. Apa yang dikomunikasikan pakaian sebagian besar berkaitan dengan diri kita sendiri, terutama identitas sosial.