Sensasi Karpet Terbang Citroen di Perancis
Citroen menawarkan pengalaman berkendara yang nyaman dan aman karena sejumlah fitur dan terutama dalam hal teknologi suspensi bantalan hidraulik progresif sehingga mampu meredam getaran dan stabil.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F25%2Ff9fcaa88-6cd6-459a-b7cb-a7947026cf66_jpg.jpg)
Citroen C5 Aircross merupakan mobil SUV segmen keluarga yang berbodi besar dan lega. Kompas menguji kendara mobil ini dari Paris ke Evreux, Perancis, Rabu (19/7/2023).
Tak ada yang lebih menyenangkan daripada mengendarai mobil menyusuri jalanan kota Paris yang penuh bangunan bersejarah dan karya arsitektur monumental. Begitu pula saat melintasi kota-kota kecil dan desa di sekitar Paris dengan pemandangan ladang gandum, bunga matahari, dan taman-taman indah.
Kesan dan pengalaman itu tersaji saat Kompas mengunjungi Perancis bersama PT Indomobil Wahana Trada sebagai distributor Citroen di Indonesia dan Stellantis sebagai perusahaan yang menaungi Citroen pada 17-20 Juli 2023 lalu.
Dalam perjalanan dari Paris ke Evreux di negeri kelahiran Citroen ini, Stellantis menyiapkan mobil-mobil yang sudah dipasarkan di Indonesia, seperti Citroen C5 Aircross dan mobil listrik Citroen e-C4.
Berangkat dari Hotel Molitor, Paris, tak ada pengawalan polisi yang mengiringi perjalanan. Para jurnalis peserta acara ini hanya dibekali peta digital di layar monitor utama setiap mobil. Saat mulai perjalanan, rombongan masih berjalan beriringan. Namun, belum sampai 1 kilometer, rombongan sudah terpisah dan berbaur dengan kendaraan lain.

Rombongan berbagai model terbaru Citroen, termasuk mobil listrik Citroen e-C4, melaju menuju kota Évreux dari Paris, Perancis, pada Rabu (19/7/2023),
Sulit untuk terus beriringan karena kami harus mematuhi aturan lalu lintas. Tak bisa asal menyalip kendaraan, apalagi nekat menerobos lampu lalu lintas, meski masih menyala kuning. Walau tak mengenal medan, kami sangat terbantu peta digital agar tidak tersesat dan bisa menuju titik kumpul yang sudah ditentukan.
Tak hanya itu, tantangan mengendarai mobil di Perancis untuk pertama kali adalah beradaptasi dengan posisi setir di sebelah kiri. Pada perjalanan dari Paris menuju pemberhentian pertama di Rueil, lalu dari Giverny ke Evreux lalu kembali Paris, Kompas menggunakan C5 Aircross.
Mobil berbentuk SUV ini sudah dilengkapi berbagai fitur keselamatan berkendara. Layar sentuh ukuran 10 inci di tengah dasbor menampilkan pilihan aktivasi fitur keselamatan, seperti blind spot monitoring atau sensor titik buta serta lane keep assist. Dua fitur ini memudahkan pengemudi untuk tetap berada pada lajurnya dan menghindari kecelakaan. Apalagi, beberapa jalan di Perancis cukup sempit.
Kesan pertama mengendarai C5 Aircross adalah aura mewah yang terasa. Roda kemudi bisa diatur ke posisi paling nyaman karena memiliki fitur tilt dan telescopic steering. Sementara di konsol tengah tidak terlihat tongkat persneling konvensional. Memindahkan posisi transmisi menggunakan tuas kecil.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F08%2Fc5d800c2-d998-4f2c-81e6-c7d7f3b67442_jpg.jpg)
Konsol tengah Citroen C5 Aircross. Tidak ada tongkat transmisi konvensional, perpindahan gigi transmisi dilakukan menggunakan tuas kecil (kiri atas).
Fitur di kabin C5 Aircross yang dirakit di Brittany, Perancis, ini, juga terbilang banyak. Beberapa di antaranya fitur parkir otomatis, pengecas gawai nirkabel, dan pengendali laju alias cruise control.
Selanjutnya, ada fitur air quality system untuk mendeteksi polusi yang masuk ke dalam mobil dan bisa mengeluarkan udara kotor itu dari kabin mobil. Kompas penasaran untuk mencoba fitur ini dengan membuka panoramic glass sunroof dan membiarkan udara luar masuk beberapa saat, lalu menutupnya kembali.
Namun, saat dicermati, tidak ada tampilan peringatan yang muncul di layar untuk menunjukkan kabin telah dicemari polusi udara. Entah karena kurang lama membiarkan udara masuk atau udara di Perancis tidak terlalu berpolusi. Fitur air quality system ini rasanya lebih cocok dicoba di Indonesia, khususnya di Jabodetabek yang sangat berpolusi.
C5 Aircross memiliki dimensi panjang 4,5 meter, lebar 1,84 meter, dan tinggi 1,7 meter dengan jarak antarsumbu roda 2,7 meter. Ruang kabinnya pun terasa lega dengan jok berlapis kulit Alcantara yang berasa lembut dan empuk.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F08%2F2309bd20-a7d5-4200-880a-4723b16d8cea_jpg.jpg)
Interior Citroen C5 Aircross menampilkan berbagai fitur untuk kenyamanan berkendara, seperti saat Kompas menjelajahi rute dari Paris menuju Évreux pada Rabu (19/7/2023).
SUV keluarga berkapasitas lima orang ini menawarkan tiga kursi individu di bagian tengah yang dapat digeser, direbahkan, dan dilipat. Pada bagian bagasi, volumenya mulai dari 580 liter dan dapat diperluas menjadi 1.630 liter dengan melipat kursi belakang.
Selain jok lembut dan ruang kabin yang lega, C5 Aircross semakin nyaman karena ditopang suspensi hidraulik bernama Progressive Hydraulic Cushions. Suspensi ini mampu menyerap guncangan dari permukaan jalan. Sepertinya bukan isapan jempol belaka jika dengan teknologi suspensi ini Citroen membanggakan kualitas tunggangannya seperti layaknya naik karpet terbang.
Baca juga : Buai Ayun Citroen C3
Hal itu coba Kompas buktikan saat melintasi jalan konblok serta gundukan jalan tanpa menginjak pedal rem. Suspensinya efektif menahan daya entak dan meredam guncangan ke bodi mobil sehingga tetap stabil.
Mobil yang dibanderol Rp 898 juta (on the road di Jakarta) ini dilengkapi mesin 4 silinder berkapasitas 1.598 cc dilengkapi turbo. Tenaga puncaknya 165 HP pada putaran mesin 6.000 rpm dengan torsi maksimum 240 Nm yang sudah bisa didapat dari putaran rendah, yakni 1.400 rpm. Tenaga tersebut disalurkan lewat transmisi otomatis 6 percepatan.
Tentu saja tenaga maksimum ini tidak bisa dicoba di jalanan di Perancis yang ketat dengan batasan kecepatan kendaraan. Di jalanan perdesaan, mobil hanya bisa dipacu hingga 30 kilometer (km) per jam. Sementara di kawasan urban, kecepatan maksimum yang diizinkan hanya 50 km per jam. Pengendara harus selalu mencermati rambu batas kecepatan di sisi jalan. Baru ketika memasuki jalur luar kota dan kondisi lalu lintas agak sepi, mobil bisa digas agak dalam.

Tiga model baru mobil Citroen yang sudah dipasarkan di Indonesia pada tahun ini. Ketiga model itu adalah e-C4 (kiri), New C3, dan C5 Aircross yang dipamerkan di Plataran Hutan Kota, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022).
Mobil listrik
Setelah melewati sejumlah kota dengan pemandangan bangunan bersejarah dan deretan rumah-rumah tua, seperti di Évecquemont, Le Pecq, Saint Germain-en-Laye, Vaux-sur-Seine, Hardricourt, dan Vienne-en-Arthies, saatnya kami berganti mobil di Gaillon, sebuah tempat yang memiliki padang rumput luas dengan kuda berkeliaran bebas. Kawasan ini dikelilingi hutan sehingga udara sangat sejuk dan segar.
Kali ini mobil yang disiapkan untuk Kompas adalah mobil listrik murni Citroen e-C4 untuk menuju ke Giverny. Desain bodinya seperti paduan antara SUV dan sportback karena kaca belakangnya melandai rendah sehingga memiliki kesan sporty dan modern.
Setelah mengendarai C5 Aircross, e-C4 ini terasa ringan, tetapi tetap nyaman dikendarai. Sekali lagi, Citroen benar-benar serius dalam hal suspensi. Seperti di C5 Aircross, bantingan suspensi e-C4 terasa nyaman dengan teknologi bantalan hidraulik progresif.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F25%2Ff4bd4992-1a94-4468-9863-862ecb5f174c_jpg.jpg)
Mobil listrik Citroen e-C4 saat diuji kendara di sekitar Paris, Perancis, pada Rabu (19/7/2023),
Citroen e-C4 yang dirakit di Madrid, Spanyol, ini memiliki panjang 4,36 meter, lebar 1,8 meter, dan tinggi 1,52 meter dengan jarak antarsumbu roda 2,6 meter. Mobil dilengkapi baterai litium ion berkapasitas 50 kWh. Konsumsi listrik diklaim irit. Per kWh bisa menempuh jarak sekitar 7 km.
Berdasarkan siklus pengujian WLTP, e-C4 ini diklaim bisa menempuh jarak hingga 350 km dengan sekali pengisian baterai hingga 100 persen. Motor listriknya mampu menyemburkan tenaga 136 HP dengan torsi puncak 300 Nm. Di atas kertas, mobil ini hanya membutuhkan waktu 9,7 detik untuk berakselerasi dari berhenti hingga 100 km per jam.
Baca juga : Citroen Buka Pesanan Tiga Model Terbaru
Belum puas menjajaki e-C4 ini, kami sudah sampai di Giverny setelah menempuh sekitar satu jam perjalanan. Bahkan, kami belum merasakan fitur pijat pada joknya saat harus kembali berganti mobil.
Satu kesimpulan, semua mobil yang Kompas coba benar-benar menghadirkan sensasi dan pengalaman berkendara yang nyaman dan aman karena kabin yang kedap suara dan kedap getaran serta didukung kelembutan suspensinya. Pengalaman nyamannya mengendarai Citroen inilah yang ingin diperkenalkan Stellantis dan PT Indomobil saat membawa jenama Citroen kembali ke Indonesia.

Mobil listrik Citroen e-C4 saat melintas di jalan urban menuju kota Évreux dari Paris, Perancis, pada Rabu (19/7/2023),
PT Indomobil dan Stellantis meyakini, Citroen akan diterima di Indonesia. CEO Citroen Thierry Koskas mengatakan, Indonesia masuk rencana besar Citroen dalam jangka panjang. Citroen menargetkan penjualan global mencapai 1 juta mobil pada 2025. Sebesar 30 persen di antaranya merupakan pasar di luar Eropa, termasuk Indonesia.
”Kami ingin mengembalikan dan membangun Citroen di Indonesia dengan produk berkualitas. Indonesia merupakan pasar potensial dan penting di Asia. Kami terus mempelajari dan mengembangkan kendaraan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia,” katanya.
Untuk mendukung kehadiran Citroen, PT Indomobil pun menyiapkan infrastruktur dan layanan bagi konsumen Citroen. Advisory Board Indomobil Group Tan Kim Piauw mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah dealer di kota-kota besar untuk mendukung layanan purnajual dan suku cadang Citroen di Indonesia. ”Kami menargetkan 10 sampai 12 dealer beroperasi hingga akhir 2023,” ujarnya.